Syekh Yusri: Semua Manusia Keturunan Nabi dan Wali

Jangan mudah menghukumi seseorang karena perilaku atau penampilan fisiknya dari luar. Demikian pesan Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizahullah dalam salah satu pengajian.

Syekh Yusri menambahkan, "Jangan mengatakan seseorang buruk karena suatu keburukan dari dirinya yang kamu lihat. Boleh jadi dia mempunyai amal kebaikan yang begitu banyak namun kamu tidak melihatnya."

Boleh jadi dia begitu penyayang, berbakti dan berbuat baik lainnya, sehingga ketika dihitung amalnya, maka amal keburukannya sangat sedikit. “Yang dibenci adalah perlakuan maksiat, bukan mereka yang bermaksiat,” Syekh Yusri mengingatkan.

Sebagaimana kita juga tidak bisa memastikan kebaikan diri seseorang karena rajinnya dia beribadah. “Sebab kamu tidak mengetahui apa yang ada di dalam hatinya,” terang beliau.

Baca juga: Sebelum Lakukan Boikot, Simak Nasehat Habib Abu Bakar Masyhur Yaman

Karena Allah SWT memandang apa yang ada di dalam hati seseorang. Dan kamu tidak mengetahui bagaimana hubungan dia dengan Allah SWT.

Tentu saja kamu dilarang meremehkan siapapun,  karena semua manusia adalah keturunan Nabi dan keturunan Wali Allah.

Syekh Yusri menegaskan bahwa kita semua adalah anak Nabi Adam 'alaihissalam. Dan Allah SWT berfirman,  

ولقد كرما بني آدم

"Sesungguhnya Kami memuliakan anak-anak Adam."

Para manusia juga keturunan Sayyiduna Nabi Nuh 'alaihissalam atau para pengikut beliau yang beriman dan naik kapal beliau.

Beliau berpesan, “Jjangan menyakiti para nabi dan wali Allah dengan meremehkan keturunan mereka!”

Bisa saja orang yang paling dianggap hina karena rupa, kelakuan, kedudukan, ekonomi dan lain sebagainya, ternyata merupakan seorang wali besar di sisi Allah.

Baca juga: Aturan dan Tahapan Amar Maruf Nahi Munkar Menurut Imam Al-Ghazali

Masalah hati itu sangat penting. Oleh karena itu, para ulama tasawuf sangat mengutamakan urusan ini. Itulah mengapa banyak dari mereka menjadi saadat (tokoh-tokoh mulia), berbeda dengan kelompok lain yang mementingkan amalan lahiriah (luar atau yang terlihat).

Kesimpulan dari berbagai faedah dari khutbah dan pengajian bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah.