Berita
Al-Azhar kepada dunia: Cuci tanganmu dari mendukung Israel
Institusi keislaman terkemuka di dunia, Al-Azhar meminta masyarakat internasional untuk mengadili Israel atas kejahatannya terhadap Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.
Al-Azhar juga mengajak mereka yang disebutnya "orang-orang merdeka", organisasi dan lembaga internasional untuk mengambil tindakan cepat untuk menghancurkan blokade yang tidak manusiawi terhadap banyak rumah sakit di Jalur Gaza, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Dalam pernyataannya pada Senin (13/11), Al-Azhar yang dipimpin oleh Imam Akbar Syekh Ahmad at-Tayeb itu menyerukan masyarakat internasional untuk mengadili "entitas Zionis teroris yang tidak mengenal arti kemanusiaan dan kehidupan, atas pembantaian genosida dan kejahatan perang yang dilakukannya."
Ini terjadi setelah teror Israel, isolasi total terhadap Gaza dan larangan masuknya bahan bakar dan kebutuhan medis, menyebabkan banyak rumah sakit berhenti beroperasi dan mengakibatkan pasien dan bayi yang butuh perawatan intensif di Rumah Sakit Al-Shifa meninggal.
Al-Azhar juga mengecam Israel atas serangan gilanya di sekitar area sekitar rumah sakit yang menyebabkan puluhan orang meninggal, melarang pemakaman mereka, dan menargetkan siapa pun yang mencoba keluar-masuk dari rumah sakit tersebut.
Lebih lanjut, Al-Azhar mengajak setiap orang merdeka di dunia untuk mencuci tangan mereka dari memberikan dukungan terhadap entitas yang membuktikan kekejamannya, merampas segala makna belas kasihan dan kemanusiaan, menumpahkan darah orang-orang tak bersalah dan menunjukkan keangkuhan atas pasien, anak-anak, wanita, dan lansia.
Al-Azhar menyebut bahwa diam terhadap kejahatan ini adalah "tanda malu" yang menyemat di kening umat manusia dan masyarakat internasional. Menurutnya, tanggung jawab kejahatan yang mengerikan ini harus dipikulkan di pundak setiap orang yang mendukung "entitas kriminal" ini, dan berdiri di belakangnya baik dengan mendukungnya ataupun dengan diam.
Selain itu, Al-Azhar juga memuji para dokter Gaza dan tim medis yang berani dan berdiri di garis depan untuk menyelamatkan korban luka-luka dan merawat mereka.
Selama 38 hari terakhir, tentara Israel telah melancarkan perang udara, darat, dan laut terhadap Gaza, menghancurkan tempat tinggal warga sipil. Hingga Senin (13/1) kemarin, total korban meninggal berjumlah 11.180 warga Palestina, termasuk 4.609 anak-anak, 3.100 perempuan, dan 678 lansia, sementara lebih dari 27.490 orang terluka.
Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.