Ibadah
Amalan zikir pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., bahwa, "Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid." (Imam Ahmad)
Merujuk hadits di atas maka pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah dianjurkan memperbanyak amal shaleh salah satunya dengan membaca dzikir kepada Allah. Sebab keutamaan 10 hari awal Dzulhijah bahkan Rasulullah menisbatkan amalan tersebut sangat dicintai Allah dan dalam riwayat lain bahwa amal saleh tersebut pahalanya lebih dari jihad.
Bacaan awrad apapun dapat dibaca sebagi usaha untuk mencari keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijah, tetapi lebih dianjurkan untuk membaca tahlil sebagaimana yang disampaikan Syekh Abdul Hamid Al-Makki dalam Kanzun Najah was Surur, h. 280- 281 dengan menukil hadits Rasulullah saw:
لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الدُّهُوْرِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ النَّبَاتِ وَالشَّجَرِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ
Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah sepanjang hitungan masa, tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak di lautan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak tumbuhan dan pepohonan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak kedipan matan, tiada Tuhan selain Allah lebih baik dari segala apa yang mereka kumpulkan, tiada Tuhan selain Allah sejak hari ini hingga ditiupnya sangkakala."
Sebagian ulama menganjurkan wirid dzikir ini untuk dibaca setiap hari 3 atau 10 kali mulai dari tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اللَّيَالِيْ وَالدُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اْلأَيَّاِم وَالشُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَضْعَافِ اْلأُجُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَوْرَاقِ الشَّجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الشَّعْرِ وَالْوَبَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرَّمْلِ وَالْحَجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الزَّهْرِ وَالثَّمَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَنْفَاسِ الْبَشَرِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي اللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي الصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرِّيَاحِ فِي الْبَرَارِيْ وَالصُّخُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah sepanjang malam-malam dan masa, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hari-hari dan bulan-bulan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak di lautan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pelipat gandaan pahala-pahala, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak dedaunan di pohon-pohon, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rambut dan bulu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pasir dan batu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak bunga dan buah, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hembusan nafas manusia, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak kedipan mata, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, Tiada Tuhan selain Allah Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan, Tiada Tuhan selain Allah lebih baik dari segala yang mereka kumpulkan, Tiada Tuhan selain Allah pada malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, Tiada Tuhan selain Allah pada waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak angin (yang bertiup) di gurun dan tanah berbatu, Tiada Tuhan selain Allah mulai hari ini hingga hari di mana ditiup sangkakala, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak seluruh makhluk-Nya, Tiada Tuhan selain Allah mulai hari ini hingga hari pembalasan." (Kitab Majmu' al-Awrad wa al-Adzkar al-Habib Zein bin Sumaith)
Syekh asy-Syariif Maa-ul 'Aynain menyebutkan dalam kitab Na'tul Bidayah wa Tawshif an-Nihayah, bahwasanya diantara yang faidah untuk diperbanyak dibaca ketika sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah,
حَسْبِيَ اللهُ وَكَفَى، سَمِعَ اللهُ لِمَنْ دَعَا، لَيْسَ وَرَاءَهُ مُنْتَهَى، مَنْ تَوَكَّلَ عَلَى اللهِ كُفِيَ، وَمَنِ اعْتَصَمَ بِاللهِ نَجَا.
Artinya, "Cukuplah bagiku Allah Yang telah mencukupi, Allah mendengar kepada siapa saja yang berdoa, tiada di “baliknya” batasan, barangsiapa berserah-diri kepada Allah maka ia akan dicukupi, dan barangsiapa berpegang teguh kepada-Nya maka ia akan selamat."
Beliau berkata: "Saya diajari kalimat-kalimat tersebut oleh guru kami dan saya mendapati dalam sebagian kitab bahwa Rasulullah mengajarkan kalimat-kalimat tersebut kepada sebagian sahabat-sahabat beliau yang khusus."
Amalan lain, bersumber dari Kitab Wardatul Juyub fi as-Sholati 'alal Habib (Syekh Muhammad bin Abdul Aziz al-Jazuli). Yaitu shalawat yang dapat dibaca 5 atau 10 kali setiap malam. Adapun fadhilahnya barang siapa yang membacanya, maka sholawat ini akan menjadi tebusan baginya dari api neraka.
اَللًّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مَااتَّصَلَتِ الْعُيُوْنُ بِالنَّظَرِ، وَتَزَخْرَفَتِ الْأَرَضُوْنَ بِالْمَطَرِ، وَحَجَّ حَاجٌّ وَاعْتَمَرَ، وَلَبَّى وَحَلَقَ وَنَحَرَ ، وَطَافَ بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ وَقَبَّلَ الْحَجَرَ ،وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ (٥×) فِي كُلِّ لَحْظَةٍ اَبَدًا عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَاءَ نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW selagi mata masih bisa memandang, selagi bumi kembali hijau setelah turun hujan, dan orang-orang masih melakukan haji dan umrah, membaca talbiyah, mencukur rambut mereka, melakukan thawaf di Baitullah serta mencium Hajar Aswad dan kepada segenap keluarga dan sahabatnya."
Dan yang terakhir, sebagaimana diterangkan oleh Syekh Abdul Hamid al-Makki dalam Kitab Kanzun Najah Was Surur bahwa Dzulhijah juga mempunyai kelebihan lain, yaitu dikabulkannya doa-doa umat Islam saat. Beliau menganjurkan membaca doa berikut sebanyak-banyaknya, dengan fadhilah agar digampangkan Allah dalam melunasi hutang seseorang:
اَللَّهُمَّ فَرَجُكَ الْقَرِيْبُ، اَللَّهُمَّ سِتْرُكَ الْحَصِيْنُ، اَللَّهُمَّ مَعْرُوْفُكَ الْقَدِيْمُ، اَللَّهُمَّ عَوَائِدُكَ الْحَسَنَةُ، اَللَّهُمَّ عَطَاءُكَ الْحَسَنُ الْجَمِيْلُ، يَا قَدِيْمَ اْلإِحْسَانِ، إِحْسَانُكَ الْقَدِيْمُ، يَا دَائِمَ الْمَعْرُوْفِ، مَعْرُوْفُكَ الدَّائِمُ.
Artinya, "Ya Allah (aku memohon) kelapangan-Mu yang dekat, Ya Allah (berilah aku) penutupan-Mu yang kokoh, Ya Allah (aku mohon) kebaikan-Mu yang terdahulu, Ya Allah (berilah aku) kebajikan-Mu yang baik, Ya Allah (aku mohon) pemberian-Mu yang baik lagi indah, Ya Allah Yang Maha Terdahulu kebaikan-Nya, (aku mohon) kebaikan-Mu yang terdahulu, Ya Allah Yang Maha Langgeng kebaikannya, (berilah aku) kebaikan-Mu yang langgeng.