Artikel

Barus (Fanshur), Kota Tua Penting dalam Sejarah Islam di Nusantara

11 Oct 2021 01:38 WIB
1333
.
Barus (Fanshur), Kota Tua Penting dalam Sejarah Islam di Nusantara Ziarah ke kompleks Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi di kota Barus/Fanshur ini. Terdapat nisan-nisan tua berepitaf dari para tokoh besar yang menjadi saksi sejarah zaman keemasan Fanshur.

Assalamu alaikum BARUS (Fanshur).  Kota tua yang menjadi salah satu titik terpenting dalam sejarah peradaban Islam di Nusantara.

Fanshur telah terekam dalam warta catatan para pelancong Timur Tengah abad ke-9 M dan seterusnya sebagai salah satu melting point jalur niaga bahari internasional, yang menghubungkan Eropa, Timur Tengah, Anak Benua India, Kepulauan Nusantara dan China.

Jalur niaga bahari internasional tersebut kemudian dikenal dengan nama "jalur rempah", di mana wilayah kepulauan Nusantara adalah episentrum utamanya.

Fanshur terkenal dengan sebuah komoditasnya yang melegenda dan tersohor ke seluruh pelosok dunia, yaitu "kapur" (champora). Kitab suci al-Quran menyebut "kapur" sebagai campuran minuman para ahli surga.

إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِن كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.” (QS. al-Insan: 5)

Salah satu ahli geografi Muslim klasik dari Andalus, bernama Ibnu Sa'id al-Maghribi (w. 1286 M), dalam karyanya yang berjudul "Kitab al-Jughrafiya" (The Book of Geography), memberikan deskripsi tentang kota "Fanshur" sebagai berikut:

 مدينة فنصور التي ينسب إليها الكافور الفنصوري ..... وجبال الكافور ممتدة من المدينة إلى قرب آخر الجزيرة من غرب إلى شرق

(Kota Fanshur [Barus] yang darinya berasal komoditas "Kapur Fanshur/Barus" ..... Di Fanshur terdapat pegunungan yang ditumbuhi pohon kapur, yang membentang dari kota tersebut hingga ke ujung pulau, dari barat ke timur)

Tapi lebih dari sekedar kawasan niaga, Fanshur juga adalah nisbat bagi sejumlah nama para ulama besar Nusantara semisal Hamzah al-Fanshuri, Ali al-Fanshuri, Abdul Rauf al-Fanshuri al-Singkili dan lain-lain. Ulama-ulama tersebut adalah pelopor lahirnya karya-karya susastra berbahasa Melayu yang masih dikaji dan ditelaah hingga kini.

Sore hari Ahad (10/10) ini saya dan Bib Idris Mas'udi berkesempatan menziarahi kompleks Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi di kota  Barus/Fanshur ini. Di sana kami menjumpai nisan-nisan tua berepitaf dari para tokoh besar yang menjadi saksi sejarah zaman keemasan Fanshur.

Sibolga, 10 Oktober 2021
Alfaqir A. Ginanjar Sya'ban

A. Ginanjar Syaban
A. Ginanjar Syaban / 75 Artikel

Nama lengkapnya Dr. Ahmad Ginanjar Sya'ban, MA. Filolog Muda NU ini adalah pakar naskah Islam Nusantara. Sehari-hari menjadi dosen di UNU Jakarta, dan aktif menulis juga menerjemah buku-buku berbahasa Arab.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: