Infografik

Biografi Habib Ali Kwitang

13 Feb 2022 07:30 WIB
5036
.
Biografi Habib Ali Kwitang Sekilas biografi dan sanad keilmuan Habib Ali Kwitang.

Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi atau familiar dikenal dengan nama Habib Ali Kwitang merupakan salah satu tokoh utama pendakwah agama Islam di Jakarta pada abad 20.

Habib Ali Kwitang lahir pada Ahad 20 Jumadil Ula 1286 H bertepatan dengan tanggal 20 April 1870 di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Beliau adalah putra dari pasangan Habib Abdurrahman Alhabsyi dan Nyai Salmah. Ayahnya adalah seorang ulama ulama keturunan Arab Sayyid dan ibunya adalah wanita salehah putri seorang ulama Betawi dari Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. 

Perjalanan menuntut ilmunya dimulai ketika berusia 11 tahun. Beliau berangkat Hadramaut Yaman, tepatnya di rubath Habib Abdur Rahman bin Ali Alaydrus. Di sana beliau belajar kepada Shohibul Maulid Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, Habib Hasan bin Ahmad Alaydrus, Habib Zain bin Alwi Ba’Abud dan lain-lain. Beliau juga sempat belajar di Haramain dan berguru kepada Habib Muhammad bin Husain al-Habsyi (Mufti Makkah), Sayyid Abu Bakar Bakri Syatha ad-Dimyati (Pengarang kitab I'anah ath-Thalibin), Syekh Muhammad Said Babsail dan Syekh Umar Hamdan.

Sepulang ke tanah air, Habib Ali langsung aktif berdakwah. beliau membangun Masjid Ar-Riyadh pada tahun 1940-an untuk menguatkan aktivitas dakwahnya. Beliau juga mendirikan pengajian Majelis Taklim Kwitang yang merupakan cikal bakal organisasi keagamaan Islam di Jakarta. Selain berdakwah di dalam negeri, beliau juga aktif berdakwah di mancanegara seperti Singapura, Malaysia, India, Pakistan dan Mesir.

Habib Ali Kwitang menjadi pelabuhan banyak ulama Betawi untuk menuntut ilmu agama. Di antara nama muridnya yang terkenal adalah KH. Abdullah Syafi’i (pendiri majelis taklim Assyafi'iyah, KH. Thahir Rohili (pendiri majlis taklim Atthohiriyah), dan lain-lain.

Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi menulis beberapa kitab dalam bahasa Arab seperti Al-Azhar Al-Wardiyyah fi As-Shuurah An-Nabawiyyah dan Ad-Durar fi As-Shalawat ala Khair Al-Bariyyah.

Dakwah Habib Ali Kwitang identik dengan dakwah-dakwah yang dijalankan oleh para leluhurnya. Beliau menyuguhkan Islam yang berlandaskan tauhid, akhlak karimah, dan tasawuf. Beliau tiddak pernh mengajarkan kebencian, dengki dan fitnah. Cara dakwah inilah yang antara lain menjadikan majelis taklimnya kuat bertahan selama lebih dari satu abad.

Kiprah perjuangan Habib Ali Kwitang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia juga sangat penting. Beliau pernah dipenjara pad masa penjajahan Jepang karena mengobarkan semangat anti penjajah. Berdasarkan penuturan Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Sumaith, Presiden Soekarno sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, terlebih dulu menemui Habib Ali Kwitang untuk meminta pendapat mengenai tanggal dan waktu yang tepat untuk membacakan proklamasi. Habib Ali Kwitang kemudian menentukan agar proklamasi dibacakan pada 17 Agustus 1945 dan bertepatan dengan 9 Ramadhan.

Banyak pihak dan ormas keagamaan menyebut Habib Ali Kwitang layak menyandang gelr pahlawan nasional.

Habib Ali Kwitang wafat pada hari Ahad 20 Rajab 1388 H bertepatan dengan 13 Oktober 1968 M. 

Redaksi
Redaksi / 443 Artikel

Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial. 

Agus Sugiyanto
13 February 2022
Terimakasih atas banyaknya artikel yang bisa menambah wawasan keislaman
Rodotulzanah
14 February 2022
Sy mrs senang bs membaca sejrh pr suhada pahlawan indonesia, dpt krmn WA dr teman.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: