Infografik
Biografi Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari
.jpg1634705706.jpg)
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari atau Datuk Kelampayan
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah ulama Nusantara asal Martapura Kalimantan Selatan.
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dilahirkan di Lok Gabang, Martapura pada tanggal 19 Maret 1710 M dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah.
Silsilah Nasab Syekh al-Banjari bersambung hingga ke Rasulullah saw. Beliau tercatat keturunan Alawiyyin lewat jalur Sultan Abdurrasyid Mindanao.
Nama lengkap beliau adalah Al Alimul Al Allamah Al Arif Billah Al Bahrul Ulum Al Waliyullah Quthb Asy Syekh Al Mukarram Maulana Muhammad Arsyad Bin Abdullah Al Banjari, dan mendapat julukan anumerta Datuk Kelampayan. Beliau hidup pada masa Kesultanan Banjar.
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari berjasa besar dalam menyebarkan Islam di pulau Borneo (Kalimantan).
Salah satu kitab karangan Syekh al-Banjari adalah Sabilal Muhtadin. Kitab ini kerap menjadi referensi bagi kaum muslimin di kawasan Asia Tenggara dan Mesir.
Kisah belajar Syekh al-Banjari ke tanah suci terbilang mengharukan. Beliau belajar di Makkah saat usia pernikahan masih sangat muda. Beliau belajar di Makkah dan Madinah selama 35 tahun.
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari menikah dengan 11 perempuan dan memiliki banyak keturunan hingga ke Malaysia.
Ulama fikih mazhab Syafi’i yang bergelar Datuk Kelampayan ini wafat pada 3 Oktober 1812 M dan dimakamkan di Desa Kelampayan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Peringatan haul Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari biasanya digelar setiap awal Syawal. Namun pada haul ke-215 tahun 2021, acara haul digelar terbatas untuk keluarga dan dzuriyah saja.
Simak biografi Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari atau Datuk Kelampayan dalam infografik berikut:
Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.
