Sebelum Ramadhan pergi, perbanyak baca doa ini

Saat ini, kita tengah berada pada malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. Merujuk pada sabda baginda Nabi Muhammad saw, bahwa di malam tersebut sangatlah istimewa dibandingkan malam-malam sebelumnya, serta ditengarai pula malam sepuluh terakhir tersebut turun Lailatul Qadar, sebuah malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

Keistimewaan malam itu antara lain ditunjukkan oleh hadits yang diriwayatkan Aisyah ra. bahwa ketika memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah saw meningkatkan intensitas ibadahnya dan intimitas kepada Allah di mana hal itu tidak dilakukan atau dimasifkan pada hari-hari sebelumnya.

Salah satu bacaan doa yang patut diperbanyak di sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagaimana anjuran Nabi saw, adalah Allahumma innaka ‘afuwwun karim, tuhibbul afwa fa’fu ‘anna (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).

Dalam Syarah al-Du’a min al-Kitab wa al-Sunnah, karangan Mahir bin Abdul Hamid bin Muqaddam dijelaskan bahwa makna ‘afwun di situ ialah Allah swt merupakan Dzat Yang Maha Menyembunyikan aib dan suka menghapus kesalahan hamba-Nya.

Lebih dari itu, frasa ‘afwun tersebut adalah bagian dari siyagh al-mubalaghah, artinya nama Allah dari sekian nama-Nya yang baik yang menunjukkan keluasan samudera pemaafan-Nya dalam mengampuni dosa-dosa hamba-Nya (yadulullu ‘ala si’atin shafhah ‘an dzunubi ‘ibadahu), demikian penjelasan Imam al-Tirmidzi dalam kitab al-Da’wat nomor 3513, al-Nasa’i dalam Sunan al-Kubra nomor 7712, Ibn Majah dalam Sunan-nya bab al-Du’a bil ‘afwa wal afiyah nomor 3850, Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad.

Selain itu, kata al-karim bermakna al-bahi al-katsir al-khair al-adzim al-naf’u (البهي الكثير الخير العظيم النفع), yakni indah, bagus, elok penuh kebaikan nan agung dan bermanfaat. Kemudian, tuhibbul ‘afwa bermakna,

قوله: ((تحب العفو)) أي أن اللَّه تعالى يحب أسماءه وصفاته، ويحب من عبيده أن يتعبَّدوه بها، والعمل بمقتضاها وبمضامينها [ويحب اللَّه تعالى العفوَ من عباده بعضهم عن بعض فيما يحب اللَّه العفو فيه)

“Sesungguhnya Allah SWT mencintai nama-nama dan sifat-Nya, dan Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang menyembah-Nya, dan beramal dengan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya dan keinginan-Nya (Dan Allah swt menyukai permohonan ampun dari hamba-hamba-Nya, sebagian dari mereka saling memaafkan, dalam apa yang Allah suka ampuni).

Tidak hanya itu, doa ini merupakan doa ma’tsurah yang langsung diajarkan oleh Nabi saw berdasar riwayat dari Aisyah r.a.,

لحديث عائشة رضي الله عنها قالت: قلت: يا رسول الله أرأيت إن علمتُ أيُّ ليلة ليلةُ القدر ما أقول فيها؟ قال: ((قولي اللهم إنك عفوٌّ كريمٌ تحبُّ العفو فاعف عني)

“Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, do’a apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab, ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku).” (HR. Ibnu Majah)

Dalam riwayat yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa doa Lailatul Qadar sebagai berikut,

وعن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: ((ما من دعوةٍ يدعو بها العبد أفضل من: اللهم إني أسألك المعافاة في الدنيا والآخرة)

“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda, “tidak ada doa yang patut diucapkan oleh seorang hamba yang lebih utama melainkan doa, “Allahumma inni as’alukal mu’afata fid din wa dunya wal akhirah” (Ya Allah, aku meminta perlindungan kepada-Mu dari penyakit dan segala yang tidak baik di dunia dan akhirat).”

Demikianlah bacaan doa yang hendaknya kita baca dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadar. Semoga kita bisa menjaga konsistensi dan intimitas dalam beribadah dan mendekat diri kepada-Nya sehingga dapat meraih Lailatul Qadar, dan tentu saja meraih ridha Allah swt. Aamiin. Wallahu a’lam.