Buku
Fiqh Sirah Syekh Ramadhan Al-Buthi, Kunci Memahami Islam lewat Sirah Nabawiyah
Judul lengkap kitab ini adalah Fiqhus Sirah an-Nabawaiyah ma'a mujazin Li Tarikhil Khilafah Ar-Rasyidah, kurang lebih maknanya adalah "Memahami Napak Tilas Kehidupan Nabi Saw. serta ringkasan dari kisah dari kepemimpinan Khulafaur Rasyidin”.
Kitab fikih sirah nabawiyah ini dikarang oleh seorang pemikir dan sastrawan ulung dari Suriah, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi.
Berkat kealiman dan karangan yang melimpah ruah dari setiap disiplin ilmu, Syekh Ramadhan al-Buthi menjadi seorang ulama yang kemasyhurannya tidak hanya dikenal di negaranya, akan tetapi nama baiknya tercium oleh masyarakat Muslim hingga ke seluruh penjuru dunia, khususnya bagi para pengkaji Islam.
Sikapnya yang netral serta moderat pada setiap kalangan, baik kalangan masyarakat rendahan hingga kalangan penguasa membuat beliau banyak diterima. Meskipun tidak dipungkiri bahwa ada sekelompok ulama yang menentang dan mencercanya karena terlalu dekat dengan para penguasa.
Di antara karangan monumentalnya dalam kajian ilmu sejarah adalah kitab Fiqhus Sirah. Pada umumnya kitab-kitab sejarah lebih memprioritaskan penjelasan terkait kejadian-kejadian historis, pelaku sejarah, dan waktu terjadinya.
Keunikan yang sulit dijumpai dalam kitab-kitab sejarah lain adalah kitab Fiqhus Sirah ini lebih menekankan pada pengetahuan terkait pelajaran, prinsip, serta hukum-hukum yang terkandung dalam pribadi sang Nabi Agung Muhammad.
Latar belakang dari lahirnya karangan ini adalah situasi yang terjadi saat itu berupa banyaknya orang menulis dan menganalisis kehidupan Rasulullah Saw. semata-mata dari sisi kemanusiaannya yang agung dan istimewa dengan cara yang sama, seperti ketika mereka membahas tokoh-tokoh penting lainnya yang hidup sebelum dan sesudah beliau.
Baca juga: Kitab-kitab Hadis Shahih Selain Shahihain
Tidak sedikit penulis yang bersikukuh mengungkapkan bahwa penaklukan Islam di bawah komando Rasulullah Saw. adalah Revolusi Kiri dalam bidang ekonomi terhadap dominasi Kelompok Ekstrem Kanan! Banyak pula yang berusaha mengarahkan pembaca pada pemahaman dan keyakinan keliru bahwa faktor utama yang mendorong gerakan Nabi Saw. dan kaum Muslim adalah ambisi kudeta kekuasaan dan eksploitasi ekonomi dari tangan non-Arab.
Kekeliruan itu mereka kukuhkan dengan berbagai argumen yang sering kali tujuannya hanya untuk meraih popularitas dan kekayaan.
Oleh karena itu tergeraklah hati Syekh al-Buthi untuk mengungkap kekeliruan dan penyimpangan yang dilakukan oleh para penulis sebelum dan sesudah bukunya ini dengan menyertakan faktor-faktor yang melatarinya.
Beliau menjelaskan metodologi ilmiah yang seharusnya diikuti dalam penyusunan kitab sejarah dengan menyertakan perbandingan dengan beberapa metodologi yang lain.
Semua itu dijelaskan dalam pendahuluan kitab yang berjudul: السيرة النبوية: كيف تطورت دراستها وكيف يجب فهمها اليوم (Sîrah Nabi; Perkembangan Kajiannya dan Cara Memahaminya di Zaman Sekarang).
Pada bagian mukadimah kitab, beliau menjelaskan secara detail dan lugas bahwa tujuan mempelajari dan memahami Sirah Nabawi tidak hanya sekadar mengetahui dan mencermati pelbagai peristiwa sejarah, juga bukan semata-mata meriwayatkan aneka kisah dan kejadian yang dianggap orisinil.
Dalam kata pengantarnya, Syekh Ramadhan al-Buthi mengungkapkan:
وإنما الغرض منها, أن يتصور المسلم الحقيقة الإسلامية في مجموعها متجسدة في حياته صلى الله عليه وسلم
“Tujuan sejati mempelajari Sîrah Nabi Saw. adalah agar setiap Muslim dapat mengilustrasikan hakikat Islam yang menjelma dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw.”
Maka, tak sepatutnya kita menempatkan kajian Fiqhus Sîrah Nabi Saw. setara dengan kajian riwayat hidup salah seorang khalifah, raja, ataupun kisah tentang suatu periode tertentu dalam sejarah.
Sirah memiliki peranan penting dalam memahami ajaran Islam. Dengan kata lain, kajian sirah Nabawiyah merupakan amal nyata yang bertujuan untuk menjelmakan hakikat Islam secara lengkap, dengan sosok Nabi Muhammad Saw. sebagai contoh idealnya.
Pada bagian-bagian berikutnya, pengarang membeberkan secara padat dan luas rekam jejak kehidupan Nabi Muhammad, mulai dari dilahirkan, diangkat menjadi Nabi dan Rasul, pelaksanaan hijrah dari Makkah menuju Madinah, kebijakan-kebijakan yang bersifat maslahat terhadap umat manusia baik kepada bagi Muslim maupun Kafir Quraisy. Tak lupa, beliau juga menjelaskan fase-fase peperangan dan penaklukan yang terjadi pada masa Kenabian.
Baca juga: Betulkah Ayah dan Ibu Nabi Kafir dan Berada di Neraka?
Sedangkan pada bagian akhir, pengarang menyertakan sekelumit kisah kepemimpinan sahabat-sahabat Nabi yang menjadi Khulafaur Rasyidin. Mulai dari kepemimpinan Abu Bakar ash-Shiddiq Ra. hingga Ali bin Abi Thalib Ra.
Setelah menjelaskan perihal biografi singkat dan peristiwa penting yang terjadi pada era kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, Syekh Ramadhan al-Buthi menyajikan pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik darinya.
Keindahan susunan kata dan kalimat yang dirangkai serta padatnya makna yang terkandung di dalamnya menunjukkan kepiawaian dan kedalaman ilmu pengarang kitab Fiqh Sirah ini. Oleh karena itu, pantas jika kitab ini menjadi konsumsi pokok bagi para pengkaji ilmu keislaman khususnya dalam disiplin ilmu sejarah.
Keterangan:
Nama kitab : Fiqhus Siroh an-Nabawaiyah ma'a mujazin li Tarikhil Khilafah Ar-Rasyidah
Penulis : Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi
Tebal : 400 halaman
Penerbit : Dar al-Fikr al-Muashir, Beirut, Lebanon
Tahun : 14 Ramadhan 1411H / 1 April 1991 M
Staf pengajar di Pondok Pesantren Assa'idiyah Kokop Bangkalan. Mahasiswa aktif semester 1 STAI Al-Hamidiyah, nyantri di PP Roudlotut Tholibin kota Probolinggo dan PP Sidogiri Pasuruan.