Berita
Gubernur Jawa Timur bertemu Imam Besar al-Azhar, bahas kerjasama pendidikan dan penguatan moderasi Islam
Imam Besar al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayeb menerima kunjungan Ibu Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur di kantor Masyikhah Kairo Mesir pada Kamis (24/11).
Dalam pertemuan itu, Grand Syekh al-Azhar menyampaikan bahwa institiusi al-Azhar merasa bangga dengan hubungan keilmuan, keagamaan dan budaya yang sudah terjalin lama antara al-Azhar dan Indonesia.
Eratnya hubungan ini, menurut Syekh Ahmad at-Tayeb, menjadikan lembaga pendidikan Al-Azhar sebagai tujuan utama bagi pelajar Indonesia untuk belajar dan menimba ilmu di sana.
"Mereka yang lulus dari sini akan kembali ke tanah air mereka dengan membawa cahaya ilmu dan agama, menyebarkan paham Islam yang moderat (wasathiyah), melawan pemikiran-pemikiran ekstrem dan radikal, serta menjaga keamanan negara dan tanah air mereka," ujar Syekh Ahmad at-Tayeb dikutip dari laman resmi al-Azhar.
Grand Syekh al-Azhar tidak lupa menyampaikan belasungkawa dan solidaritas yang tulus untuk bangsa dan masyarakat Indonesia atas musibah gempa bumi di Cianjur Jawa Barat yang menewaskan ratusan orang dan melukai ratusan lainnya.
Syekh Ahmad at-Tayeb mendoakan semoga Allah melimpahkan rahmat dan ampunan untuk seluruh korban yang wafat dan memberikan kekuatan dan kesabaran kepada segenap keluarga yang ditinggalkan. Beliau juga mendoakan korban yang terluka agar diberikan kesembuhan secepatnya.
"Semoga Allah melindungi Indonesia dan dunia dari dampak bencana tersebut," tambah beliau.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kebahagiaannya atas pertemuannya dengan Imam Besar al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayeb.
"Ini adalah pertemuan yang diinginkan oleh seluruh warga Indonesia yang menyimak dan mengikuti pidato-pidato Grand Syekh al-Azhar yang memiliki signifikansi penting dalam menyebarluaskan toleransi Islam dan memerangi ekstremisme," ungkap Gubernur Jawa Timur.
Dalam pertemuan itu, Ibu Khofifah Indar Parawansa meminta salinan dari pidato-pidato Grand Syekh al-Azhar untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena memuat narasi keislaman yang moderat dan mencerminkan substansi ajaran agama Islam.
Orang nomor satu di Jawa Timur itu juga menyampaikan keinginan pemerintah Indonesia untuk kerjasama pendidikan dengan menerima dosen dan tenaga pengajar dari Al-Azhar di pelbagai perguruan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang kedokteran dan farmasi. Beliau juga mengharapkan jumlah beasiswa al-Azhar untuk para mahasiswa dari Jawa Timur ditambah.
Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.