Tokoh

Habib Abdullah bin Alwi bin Syihab, Sang Mata Hati Kota Tarim

30 Jul 2022 12:00 WIB
6655
.
Habib Abdullah bin Alwi bin Syihab, Sang Mata Hati Kota Tarim Habib Abdullah bin Alwi bin Syihab.

Beliau adalah As-Sayyid Abdullah bin Al-Allamah Alwi bin Muhammad bin Abdullah bin Aydrus bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Aydrus bin Ali bin Muhammad bin Syihabuddin. Nasab beliau melantas kepada Sayyidina Husain bin Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra as-Sayyidah binti Rasulullah Saw.

Beliau merupakan maha guru, sandaran utama, pembesar para sufi, pemilik budi  pekerti luhur, berilmu tinggi, pemakai baju kesufian, nan selalu melazimi para maha guru di zamannya.

Beliau dijuluki Mata Hati Kota Tarim, julukan yang tak mampu diraih oleh sembarang orang, yang demikian itu beliau dapatkan karena keikhlasannya berkhidmah kepada syariat agama.

Beliau pula termasuk a'yanil bilad Tarim (tokoh habaib Tarim), dimana ketika dijumpai di suatu majelis yang dihadiri oleh pembesar habaib Tarim seperti al-Habib Salim bin Abdullah asy-Syathiri, al-Habib Ali al-Masyhur Bin Hafizh, al-Habib Umar bin Hafizh yang kesemuanya merupakan permata nan indah kota Tarim, mereka enggan untuk memberikan petuah nasihat sebelum Habib Abdullah bin Syihab memberikan wejangan nasihat terlebih dahulu.

Perlu kita ketahui, Habib Abdullah bukan sosok pertama yang dijuluki Mata Hati Kota Tarim. Beliau adalah orang ketiga yang menyandang gelar ini setelah para datuknya. mereka semua tidak serta merta  mendapatkannya begitu saja, melainkan diraih setelah mujahadah dalam berkhidmah kepada Nabi Muhammad Saw dan kepada ajaran yang dibawanya.

Ayah Habib Abdullah, yaitu Habib Alwi bin Syihab, di kala menuntut ilmu, melazimi Habib Abdurrahman Al-Masyhur selaku mudir rubat Tarim, mufti Hadramaut sekaligus penulis kitab Bughyatul Mustarsyidin, kitab yang mencakup kumpulan fatwa-fatwa ulama Hadramaut.

Di kala itu, Habib Alwi berperan sebagai khadim (orang yang suka berkhidmah) kepada sang guru. Tugasnya ialah melayani dan memenuhi semua keperluan dan hajat yang diinginkan mursyidnya itu. Keadaan ini terus berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya, bahkan setiap kali pelajaran dimulai, seluruh temannya mengkaji dan menelaah kitab bersama sang Habib Abdurrahaman, terkecuali Habib Alwi yang saat itu selalu disibukkan dengan menyedian kopi untuk sang Habib dan yang lainnya.

Terbesit dalam hati dan fikiran Habib Alwi saat itu, “Teman-temanku sedang memegang kitab dan menelaahnya bersama sang Habib, namun mengapa aku malah memegang kopi.”

Tak lama setelah itu, Habib Abdurrahman Al-Masyhur menghampiri Habib Alwi seraya mendekatkan kepalanya kepada telinga muridnya, “Kamu akan melampaui seluruh teman-temanmu itu.”

Sontak, Habib Alwi pun terkejut tak terkira, mengapa suara hatinya mampu terdengar oleh sang guru. Lantas, ia pun malu dan kembali dalam berkhidmat ketimbang memikirkan hal yang tidak-tidak.

Selepas Habib Abdurrahman wafat, benarlah apa yang diucapkannya dahulu kepada murdinya, yaitu Habib Alwi bin Syihab. Seluruh teman-temannya menjadi ulama terkemuka, beda halnya dengan Habib Alwi, yang menyandang gelar Mata Hati kota Tarim, julukan yang melampaui semua temannya. Dan ia yakini bahwa ini berkah dari khidmahnya dahulu kepada sang guru.

Seiring berganti zaman, julukan Mata Hati kota Tarim tak berhenti pada Habib Alwi, melainkan beliau wariskan gelar tersebut kepada sang anak, yaitu Habib Abdullah bin Alwi bin Syihab. Tentu hal ini tidak semudah apa yang kita pikirkan, Habib Alwi menitahkan anaknya untuk senantiasa berkhidmah dalam mempertahankan syariat agama, hingga akhirnya beliau pantas dan layak sebagai penerus sang ayah.

Dengan keberkahan para pendahulunya, kemuliaan Habib Abdullah telah masyhur di kalangan ulama dan penuntut ilmu, baik itu di Tarim maupun di luar kota Tarim. Lazimnya beliau sering diziarahi oleh para ulama yang hendak berpergian untuk melakukan safari dakwah ke berbagai negeri, demikian itu untuk berpamitan dan meminta izin kepada beliau. Tak luput, Habib Umar bin Hafizh pun sering mendatangi beliau ketika ingin berdakwah ke Indonesia untuk meminta restu dan doa dari sang Habib.

Termasuk dari tradisi masyarakat kota Tarim ialah merasa gembira ketika bisa mendengarkan tausyiah dan untaian nasihat dari Habib Abdullah bin Syihab. Bagi mereka, setiap perkataan yang keluar dari lisan sang Habib, memiliki makna dan keberkahan tersendiri.

Tak henti-hentinya, rumah beliau jadi tujuan utama para peziarah yang berkunjung ke kota Tarim. Namun demikian, sang Habib tetap memuliakan mereka dengan menjamunya jamuan yang layak. Secangkir teh maupun kopi adalah hal yang lazim disediakan oleh Habib Abdullah untuk para tamunya. Berbeda dengan Habib Umar bin Hafizh, beliau menolak untuk menyentuh cangkir yang disuguhkan kepadanya, ia hanya mau minum dari sisa minuman di gelas Habib yang sangat dimuliakannya itu.

Habib Abdullah tidak melewatkan undangan siapa saja tanpa alasan yang jelas, terutama bila undangan itu berkaitan dengan majelis ilmu. Apabila beliau hadir, suasana majlis menjadi tampak agung, sebab jama’ah yang hadir akan mendekat, merapatkan tempat duduk, semata-mata ingin mendengarkan perkataan sang Habib, dan mengamini setiap doa yang diyakini mustajab.

Kiprahnya dalam berdakwah membuat beliau mendapat banyak undangan dari berbagai negeri, tak luput beliau juga sering diundang ke Indonesia, melalui para ulama dan habaib, dan istimewanya beliau selalu memberikan jawaban, "Saya menunggu perintah saja!" Ya, yang dimaksud perintah di sini adalah perintah langsung dari Rasulullah Saw.

Habib Abdullah bin Alwi wafat pada tanggal 18 Jumadil Tsani 1439 H/ 5 maret 2018. Beliau dishalatkan di masjid Jabanah depan pemakaman Zanbal  dan di semayamkan di Zanbal. Kabar duka ini langsung tersebar ke berbagai belahan dunia, ratusan bahkan ribuan umat muslim ikut berpartisipasi dalam pemakaman dan pembacaan doa untuk beliau.

Faisal Zikri
Faisal Zikri / 69 Artikel

Pernah nyantri di Daarul 'Uulum Lido Bogor. Sekarang meneruskan belajar di Imam Shafie Collage Hadhramaut Yaman. Suka membaca, menulis dan sepakbola.

haris
31 July 2022
sollu alan nabi
Akmal Hasanudin
31 July 2022
Masya Allah🤲❣️
Cahyono
20 March 2023
saya sang pendosa iri kepada beliau...
Mustofa
11 June 2023
Habib Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Syihab
H.Firdaus
23 March 2024
Luar biasa manakib nya...
H.Firdaus
23 March 2024
Luar biasa manakib nya...

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: