Hadramaut Yaman: Bumi Sejuta Wali

Ketika awal menginjakan kaki di kota Mukalla Hadramaut Yaman, aku dibuat takjub dan tiada pecaya diri ini benar-benar berada di negeri impian. Negeri yang terkenal dengan samudera ilmunya, yang menyimpan sepenggal keajaiban yang unik.

Di balik bentangan buminya yang gersang nan kerontang, Hadramaut Yaman menawarkan kesejukan rohani yang tak terlukiskan. Hembusan manfaat aulianya tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia, tak luput negeri nusantara terkasih. Dalam hadits dikatakan:

"Iman adalah imannya orang yaman, hikmah adalah hikmahnya orang Yaman." (HR. al-Bukhari)

Imam Muslim menambahkan, "Fikih adalah fikihnya orang Yaman." Sebagian ada yang meriwayatkan: "Dan aku adalah orang Yaman."

Kampus dan asrama yang kutempati tepat menghadap wajah pantai Mukalla yang putih pasirnya dan biru airnya. Tiap kali malam menghebuskan nafas peristirahatan, pagi yang menebar embun mentari menari untuk semesta. Aku hanya bertasbih melihat pemandangan ini. Subhanallah Masyaallah Allahu Kana wa ma lam yasya' lam yakun. Takbir bergemuruh riuh dalam jiwaku sedangkan mentari melirik begitu mesra di hadapanku.

Baca juga: Meniru Cara Berpikir Ibnu Abbas saat Berdebat dengan Khawarij

Sejarah Hadramaut

Syekh al-Qazwi menjelaskan dalam kitabnya Ajaibul Bilad bahwa Hadramaut adalah sebuah negeri di Yaman yang mencakup dua kota yang sangat masyhur, yakni Tarim dan Shibam. Posisi  geografisnya tepat di timur Aden. “Hadramaut adalah sebuah negeri yang kuno.” tulis beliau.

Hadramaut adalah bentuk tarkib mazji yang terdiri dari dua kata "hadara" (hadir) dan "maut" (kematian). Jika kita mengartikannya secara literer, maka akan bermakna hadir dan mati. Asal mula kalimat ini di ambil berawal dari kisah Nabiyullah Shaleh AS yang hijrah ke Hadramaut dan wafat di negeri tersebut.

Hadramaut berpegang teguh pada mazhab Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i. Tempat ini memendam berjuta khazanah. Peninggalan-peninggalan dan tradisi-tradisi salaf masih dilestarikan. Sebut saja makam Nabiyullah yang berada di padang pasir bawah gunung di Yaman, atau terletak berdekatan dengan lembah sumur Barhut. Sumur Barhut adalah tempat orang-orang kafir tinggal, mereka disiksa sampai hari kiamat. Sehingga sumur tersebut keluar asap yang berbau busuk sampai sekarang.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Paling jeleknya sumur di atas bumi ialah sumur Barhut." (HR. ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu'jam)

Awal mula masuknya aliran sunni Asy’ariyah dipelopori oleh Al-Muhajir Ahmad bin Isa bin Muhammad dari keturunan Husain bin Ali bin Abi Thalib. Beliau dilahirkan pada tahun 260 H di kota Basrah, Irak. Berasal dari kalangan kaya raya pada zamannya.

Karena kondisi Basrah pada saat itu sedang bergejolak lalu banyak kerusakan dan kezaliman yang tersebar di seluruh penjuru Basrah, akhirnya beliau meninggalkan semua hartanya demi hijrah di jalan Allah SWT sampai tibalah di negeri Hadramaut dan mensyiarkan Islam hingga ke seluruh penjuru Hadramaut. Para keturunan beliau ini kelak disebut dengan Alawiyyin.

Baca juga: Bagaimana Cara Islam Masuk ke Nusantara Tanpa Darah?

Di Hadaramaut terdapat kota yang sangat masyhur, Tarim dan Shibam yang terletak di timur laur kota Sewun.

Al-Faqih bin Abu Abbad berkata, "Sunguh beruntung penduduk Tarim, mereka semua kelak masuk surga yang baik maupun yang jahat.

Beliau menambahkan, “Di hari kiamat nanti Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq merangkul seluruh penduduk Tarim, yang taat maupun yang maksiat ke dalam genggamannya. Lalu ia melontarkan mereka semua ke surga.”

Imam Al-Habib Abdullah Al-Haddad berkata, “Andai saja kau mengeluarkan  semua hartamu demi mengunjungi kota Tarim, maka apa yang kau dapatkan akan lebih banyak daripada yang kau keluarkan.”

Kota kecil ini tidak lebih besar daripada sebuah kecamatan di Indonesia, namun sedikitnya 400 masjid terdapat di dalamnya. Kota ini dikelilingi oleh bukit-bukit terjal dengan perkebunan kurma yang hijau nan asri mewarnai kesuburan tanahnya. Permata-permata jernih memancar dari sumber mata air kehidupan di dalamnya.

Selain itu ribuan wali terlahir dan terkubur di kota yang sangat istimewa ini. Di pemakaman Zanbal, Akdar dan Furaith saja sekurangnya ada 10.000 wali dan 80 wali quthub (puncak kewalian) serta 70 sahabat Nabi dari ahli badar yang syahid dalam perang melawan orang-orang murtad pada masa khalifah Abu Bakar As-Shiddiq RA.

Ulama-ulama Tarim-Hadramaut yang sangat masyhur antara lain:

1. Imam Ali bin Muhammad bin Alwi

2. Al-Faqih Al-muqoddam Muhammad bin Ali Ba'alawi

3. Imam Abdurrahman bin Muhammad Assegaf

4. Imam Abdullah bin Abu Bakar Al-Aydrus

5. Imam Ali bin Abu Bakar As-Sakran, dsb.

Di negeri Hadramaut, banyak lembaga pendidikan yang sangat diminati oleh para penuntut ilmu dari berbagai penjuru dunia. Di antaranya ialah:

1. Ribath Tarim (Al-Habib Ahmad bin Umar Asy-Syatiri, Al-Habib Umar bin Umar Asy-Syatiri, Al-Habib Abdul Qodir bin Ahmad Al-Haddad).

2. Ribath Daarul Mustafha (Al-Habib Ali Masyhur bin bin Hafizh, Al-Habib Umar bin Hafizh).

3. Ribat Sewun (Al-Habib Ali bin Muhammad AlHabsyi).

4. Universitas Al-Ahgaff (Prof. Dr. Abdullah Baharun).

5 Imam Shafie Collage (Sayyidi Syekh Dr. Muhammad bin Ali Ba'atiyah).

6. Institute Al-Wasathiyah (Al-Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur).

Sejuta keindahan menakjubkan di negeri Hadramaut Yaman, terutama di Mukalla tempat saya belajar. Elok nan indah sehingga kulampiaskan dalam penggalan puisi berikut:

Desiran angin disela-sela perbukitan
Menerpa wajah yang sedari tadi terhangatkan
Oleh lembutnya silau matahari tersentuhkan
Awan-awan tipis membelah langit dari kejauhan
Embun-embun pagi meretas kehausan
Dengan iringan kabut yang menyelimuti perbukitan
Jiwa ini tiada henti dalam ketakjuban
Betapa indahnya lukisan Tuhan