Artikel

Kiat Mencintai Rasulullah dengan Benar

17 Jan 2022 09:53 WIB
1969
.
Kiat Mencintai Rasulullah dengan Benar Ziarah ke makam Rasulullah salah satu bukti cinta kepadanya.

Mencintai Rasulullah saw. merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Hanya dengan mencintainya, cinta Alah swt. mampu diraih oleh seorang hamba.

Rasulullah adalah perantara satu-satunya setiap hamba untuk menempuh jalan pendekatan menuju Pencipta alam semesta.

Seorang pecinta mula-mula wajib mengetahui cara mencintai seorang kekasih agar cintanya dianggap sebagai cinta yang tulus, serta mendapat balasan yang dia inginkannya dari kekasih. Sebuah balasan berupa: Cinta yang sama.

Begitu pula mencintai Rasulullah, memerlukan beberapa cara hingga cinta dapat terbalas. Ketika Rasululah mencintai seseorang maka sungguh keberuntungan baginya, karena hanya dengan cintanya, keselamatan seorang hamba kelak ditentukan.

Cara Mencintai Rasulullah dengan Benar

Lantas, bagaimana cara yang benar mencintai Rasulullah, hingga kecintaan terbalas dengan syafaat dan pertolongannya kelak di hari Kiamat?

Langkah pertama: Patuh atas perintah dan larangan dari sang kekasih.

Allah swt. menjelaskan tanda ketulusan cinta seseorang kepada Rasulullah dalam sebuah firman-Nya,

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

"Katakan kepada umatmu (wahai Muhammad); Jika cinta kalian tulus kepada Allah swt. maka kalian akan mengikuti sunnah-ku. (Maka jika kalian telah melakukan hal tersebut) Allah swt. akan mencintai kalian, serta mengampuni segala dosa kalian." (QS. Ali-Imran: 31)

Jika kita teliti sebab turunnya ayat di atas, kita akan mengetahui kandungan dan maksud dari ayat ini. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa para sahabat bertanya kepada Rasulullah,

يا رسول الله، إنّا نُحبُّ ربنا حبّاً شديداً، فأحبَّ الله أنْ يجعل لحبه علماً، فأنزل الله هذه الآية

Para sahabat berkata, “Wahai nabi, sungguh kami sangat mencintai Tuhan kami.” Maka Allah swt. ingin memberi tahu tanda serta ciri-ciri akan ketulusan cinta tersebut hingga Ia turunkan ayat ini. (Jami' al-U'lum wa al-Hikam)

Baca juga: Syekh Yusri Jelaskan Dua Watak yang Dicintai Allah dan Rasulullah

Patuh atas perintah Allah swt. serta meneladani sunnah Rasulullah dalam setiap tingkah laku, tutur dan ketetapannya merupakan tanda ketulusan cinta seorang hamba.

Imam al-Karmani mendefinisikan ketulusan cinta kepada Rasulullah dalam tuturnya,

ومحبة الرسول صلى الله عليه وآله وسلم إرادة طاعته وترك مخالفته وهو من واجبات الإسلام

"Definisi cinta kepada Rasululah ialah dengan cara patuh serta melaksanakan perintah dan ketaatan kepadanya, serta menghindari larangannya. (Dan hal tersebut) merupakan kewajiban yang dibebankan oleh syariat." (Faydh al-Qadir).

Imam an-Nawawi menyampaikan indikator akan ketulusan cinta seseorang kepada Rasulullah –dalam tuturnya,

فيه تلميح إلى قضية النفس الأمارة والمطمئنة فإن من رجح جانب المطمئنة كان حبه للنبي صلى الله عليه وسلم راجحًا ومن رجح جانب الأمارة كان حكمه بالعكس

"(Hadits tersebut) mengisyaratkan suatu hal terkait nafsu buruk (al-ammarah bis su') serta nafsu baik (al-muthmainnah). Barangsiapa lebih mengedepankan nafsu baiknya maka itu bukti bahwa kecintaannya kepada Rasulullah lebih besar. Namun, jika sebaliknya (lebih mengedepankan nafsu buruknya), maka ia lebih mengedepankan kecintaan kepada nafsunya dibanding kecintaan kepada Rasulullah." (Syarh Shahih Muslim).

Rabi'ah al-Adawiyah pun mengungkapkan kevalidan langkah ini–dalam gubahan syairnya,

لو كان حبك صادقاً لأطعته    إن المحب لمن يحب مطيع

"Jika memang cintamu (kepada seorang kekasih)  tulus adanya- pastilah kau akan taat dan patuh kepadanya. Karena seorang pecinta akan patuh dan taat atas segala perintah dan keinginan kekasihnya."

Baca juga: 7 Keistimewaan Umat Nabi Muhammad Menurut Sayyid Muhammad Al-Maliki

Sejenak mari menyimak petikan kalam dari Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad ketik menjelaskan hakikat cinta kepada Rasulullah,

لا يصح وجود المحبة إلا بموافقة المحبوب فيما يأتي ويذر، حسب الاستطاعة. والمحبة دعوى لا تثبت حتى تقوم بها بينة الموافقة. فالذي يدعي محبة شخص، وهو مع ذلك يخالفه في أغراضه ومراداته التي يقدر عليها، ولا يوالي من يواليه، ولا يعادي من يعاديه يقضي العقل بتكذيبه.

"Ketulusan cinta tercermin ketika ia patuh kepada kekasih atas perintah dan larangannya. Karena cinta adalah klaim yang membutuhkan bukti, kesesuaian dengan sang kekasih ialah bukti cinta tersebut. Akal sehat akan mendustakan dugaan cinta dari seseorang yang tak mau membantu orang yang diinginkan oleh kekasih, serta tak mau memusuhi orang yang tak diinginkan oleh kekasih." (Nafais Al-Alawiyah)

Langkah kedua: Menjunjung tinggi kesunnahan kekasih, serta rela berkorban demi menegakkan syariatnya.

Imam Qadhi Iyadh menjabarkan perspektif cinta kepada Rasulullah sebagai berikut:

في محبته - صلى الله عليه وسلم - نصرة سنته، والذب عن شريعته، وتمني حضور حياته، فيبذل ماله ونفسه دونه.

"Kecintaan kepada Rasulullah bermakna menjunjung tinggi kesunnahannya, membela dan berkorban untuk syariatnya, membayangkan semisal ia hidup di zaman Rasulullah maka ia akan curahkan segala harta dan jiwanya demi Rasulullah." (Syarh Asy-Syifa)

Imam al-Munawi pun meringkas arti cinta kepada Rasulullah:

وشاهد صدق ذلك بذل النفس في رضا المحبوب وإيثاره على كل مصحوب

"Bukti akan ketulusan cinta seseorang kepada Rasulullah ialah; curahan tenaganya untuk menggapai ridha sang kekasih, serta pengorbanan atas segala yang dimilikinya demi sang kekasih." (Faydh al-Qadir)

Langkah ketiga: Mencintai apa yang dicintai sang kekasih, serta membenci apa yang dibenci sang kekasih.

Termasuk dari kesempurnaan cinta dari seseorang, ketika ia mampu mencintai segala sesuatu yang berkaitan dengan sang kekasih.

Imam Bisyr as-Sirri mengungkapkan,

ليس من أعلام المحبة أن تحب ما يبغضه حبيبك

"Bukanlah ciri-ciri dari ketulusan cinta, ketika engkau mencintai sesuatu yang dibenci oleh kekasihmu."

Seorang pecinta Rasulullah akan berusaha menghindar dari kemaksiatan, karena sang kekasih sangat membenci hal tersebut, serta diutus untuk melarangnya.

Baca juga: Doa Rasulullah Saw untuk Aisyah dan Umatnya

Termasuk sesuatu yang dicintai oleh Rasulullah ialah; Ahlul Bait (keluarganya), maka ketulusan cinta teruji dengan kecintaan seseorang kepada Ahlu Bait (anak-turun) dari Rasulullah. Habib Abdullah Al-Haddad mengungkapkan,

ومن تمام حبه وتعظيمه، وحسن الأدب معه صلى الله عليه وسلم محبة أهل بيته وأصحابه رضي الله عنهم، وتعظيمهم واحترامهم

"Termasuk dari kesempurnaan cinta kepada Rasulullah serta penghormatan kepadanya melalui kecintaan kepada ahlu bait (keluarga) serta para sahabat Rasulullah, dan penghormatan kepada mereka." (ad-Da'wah at-Tammah).

Hal ini sesuai dengan apa yang telah disabdakan Rasulullah:

أحبوا الله لما يغدوكم به من نعمه، وأحبوني لحب الله، وأحبوا أهل بيتي لحبي

"Cintailah Allah swt. atas segala curahan nikmat-Nya kepadamu, serta cintailah aku karena cintamu kepada Allah dan cintailah keluargaku karena kecintaanmu kepadaku."(H.R Tirmidzi)

Ketika kecintaan kepada Rasulullah telah merasuk kedalam jiwa, serta melebur dalam raga, maka ketenangan batin akan menjalar ke segala tubuh. Rasulullah bersabda,

ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان: أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا لله، وأن يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في النار

"Tiga hal jika orang telah melakukannya maka ia akan temui kelezatan iman; Kecintaan kepada Allah swt. dan rasul-Nya melebihi kecintaan yang lain, Kecintaan kepada seseorang karena Allah swt. serta kebenciannya untuk kembali ke dalam kekufuran, sebagaimana kebenciannya ketika ia masuk neraka." (HR. Muslim)

Muhammad Fahmi Salim
Muhammad Fahmi Salim / 42 Artikel

Alumni S1 Univ. Imam Syafii, kota Mukalla, Hadramaut, Yaman. Sekarang aktif mengajar di Pesantren Nurul Ulum dan Pesantren Al-Quran As-Sa'idiyah di Malang, Jawa Timur. Penulis bisa dihubungi melalui IG: @muhammadfahmi_salim

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: