Berita
Konferensi Fatwa Dunia di Mesir undang 91 mufti untuk membahas Piagam Perubahan Iklim
Darul Ifta Mesir menggelar Konferensi Fatwa Dunia Ketujuh, di bawah naungan Sekretariat Jenderal Otoritas dan Peran Fatwa Dunia selama dua hari pada tanggal 18-19 Oktober 2022 di Kairo Mesir.
Konferensi dibuka pada Selasa pagi pukul sepuluh dengan mengangkat tema “Fatwa dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, dengan dihadiri delegasi dari 91 negara yang mewakili tokoh pejabat tinggi dari PBB, WHO, para pemuka agama, mufti, menteri dan tokoh masyarakat, serta melibatkan para pemimpin agama dan perwakilan lembawa fatwa dari pelbagai negara.
Konferensi Fatwa Dunia Ketujuh ini menjadi tempat pertemuan dari perwakilan tingkat tinggi dari PBB, WHO para ahli dan menteri yang bertemu untuk membahas salah satu tantangan paling penting dunia, untuk menghasilkan proyek dan inisiatif praktis, serta menyetujui penyelenggaraan lokakarya khusus untuk melatih para ulama dan mufti tentang bagaimana mendukung upaya menghadapi perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, yang merupakan aplikasi praktis dari tujuan syariat di alam semesta, serta peruusan piagam fatwa untuk menghadapi perubahan iklim.
Dikutip dari laman Mesir Masrawy, Selasa (18/10), Sekretaris Jenderal Otoritas dan Peran Fatwa di dunia Ibrahim Najm mengatakan bahwa pesan konferensi adalah untuk menyoroti peran fatwa hukum dalam membangun bumi dan mencapai pembangunan berkelanjutan untuk negara dan masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan manusia.
Ia menambahkan, konferensi tersebut membahas cara membangun kembali kesadaran manusia terhadap lingkungan dan isu iklim, hubungan antara fatwa dan pembangunan berkelanjutan, bagaimana berkontribusi terhadap perlindungan iklim, peran fatwa dalam menghadapi hambatan pembangunan dan mendukung perekonomian nasional, serta memberikan pengetahuan ilmiah yang kuat.
Di antara tokoh yang hadir dalam pembukaan konferensi adalah Mufti Lembaga Fatwa Mesir Dr. Shawki Allam, Menteri Wakaf Mesir Dr. Muhammad Mukhtar Gomaa mewakili Perdana Menteri Dr. Mustafa Madbouly, Wakil Sekretaris dari Al-Azhar Dr. Muhammad Al-Dhawini mewakili Imam Besar Grand Syekh Ahmed Al-Tayeb, Asisten Direktur WHO Dr. Hanan Balkhi, Ketua Dewan Direksi Organisasi Amal Islam Internasional Dr. sekaligus Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB Dr. Abdullah Al-Matouk, Sekretaris Jenderal Akademi Fikih Islam di Jeddah Sheikh Qutb Sano, Mufti Bosnia dan Herzegovina Sheikh Hussein Kavazovic, dan CEO dari United Nations Institute for Global Indicators of Sustainability Dr. Roland Al-Muftisk.
Banyak inisiatif dan proyek penting akan disepakati dalam konferensi dan diumumkan pada sesi penutupan pada hari kedua 18 Oktober besok. Di antaranya dimulainya operasi penuh program Fatwa Pro, yang memberikan fatwa kepada umat Islam di Barat dalam berbagai bahasa, yang dijawab oleh sekelompok mufti ahli dan terkualifikasi untuk melindungi umat Islam dari pemikiran ekstremis atau ateistik sekaligus untuk mengontrol narasi fatwa.
Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.