Artikel
Inilah makna 5 huruf Ramadhan menurut Syekh Abdul Qadir al-Jilani
Bulan suci Ramadhan memiliki banyak sekali keistimewaan dengan segenap ibadah yang dilipatgandakan pahalanya. Ternyata nama Ramadhan memiliki makna yang berarti bagi umat Islam.
Ramadhan terdiri dari 5 huruf yang masing-masing menyimpan makna yang agung. Rahasia 5 huruf nama Ramadhan dilukiskan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani dalam Al-Gunyah li Thalibi Thariq al-Haq 'Azza wa Jalla.
Arti setiap huruf dari nama Ramadhan
Pertama, huruf ra’.
Huruf ra’ berarti ridhwanullah (رضوان الله) yang artinya keridhaan Allah.
Pada bulan ini, umat Islam berbondong-bondong memperbanyak amalan ibadah yang dapat mendatangkan ridha Allah swt.
-
Hukum Mengakhirkan Mandi Wajib Setelah Subuh
-
5 Pemberian Allah untuk Umat Nabi Muhammad di Bulan Ramadhan
Mengutip QS. al-Kahfi [18]: 110, “Barang siapa yang berharap perjumpaan dengan-Nya, maka perbanyaklah amal shalih dan jangan menyekutukan-Nya dengan siapapun.”
Menurut al-Thabari, amal shalih itu adalah ia mengerjakan sesuatu secara ikhlas dan mempersembahkannya hanya kepada Allah semata (fal yakhlushu lahul ‘ibadah wal yafradu lahu al-rububiyyah).
Kedua, huruf mim.
Huruf mim berarti mahabatullah ‘an al-ashah (محاباة الله عن العصاة) artinya condong mendekatkan diri kepada Allah swt daripada bermaksiat.
Orang yang berpuasa cenderung akan menjauhkan diri dari segala kemaksiatan, baik maksiat yang bersifat dzahir maupun batin. Sebab, makna asal puasa adalah imsak (menahan diri). Menahan diri agar tetap konsisten tidak menjamah perbuatan maksiat yang dilarang-Nya.
Ketiga, dhad.
Huruf dhad berarti dhamanullah (ضمان الله) artinya jaminan Allah.
Di dalam hadits qudsi, Allah berfirman, “al-shaumu li wa ana ajzi bihi” (Puasa itu untuk-Ku, maka Aku sendiri yang membalasnya).
Betapa tidak, jaminan pahala puasa langsung diberikan secara langsung oleh-Nya tanpa melalui malaikat. Sungguh sangat istimewa sekali bagi mereka yang menjalani puasa ramadhan secara sungguh-sungguh.
Keempat, alif.
Huruf alif berarti ulfatullah (ألفة الله) artinya kasih sayang Allah.
Di bulan Ramadhan, kasih saying Allah mengalir begitu deras dan membanjiri mereka yang berpuasa dengan keberkahan.
Selain itu, kasih sayang-Nya terwujud dalam hadiah yang begitu agung yang amat dinanti-nanti umat Islam, yakni lailatul qadar. Memperoleh lalilatul qadar adalah dambaan setiap umat Islam karena malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Kelima, nun.
Huruf nun berarti nurullah (نور الله) artinya cahaya Allah. Cahaya Allah meliputi bulan Ramadhan dan umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa.
Cahaya Allah hanya diberikan kepada mereka yang membersihkan hatinya dan meninggalkan maksiat (tark al-ma’ashi), sebagaimana nasihat Imam Waki’ kepada muridnya, Imam Syafi’i.
Lebih jauh, al-Jilani juga mengungkapkan bahwa perjumpaan bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya laksana jantung dengan bagian tubuh lainnya yang ada pada bagian dada, juga laksana nabi di tengah-tengah manusuia biasa, laksana kota Haramain dengan kota-kota lainnya, yang terjaga dari masuknya Dajjal.
Pada bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu dan diikat dari upaya menggoda manusia. Bila para nabi memberikan syafaat kepada pendosa, maka bulan Ramadhan memberi syafaat kepada mereka yang berpuasa. Sungguh betapa mulianya bulan ramadhan, semoga kita mampu memaksimalkan diri dalam beribadah di bulan suci ini dan mendapatkan ridha Allah swt. Wallahu a’lam.
Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya. Penikmat kajian keislaman, pendidikan Islam, pemikiran dan filsafat Islam, sosiologi dan studi al-Quran.
Baca Juga
Hati-hati jika berbasa-basi
06 Oct 2024