Tokoh

Mengenal Ulama Sadah Ghumariyah Bersaudara dari Tangier

23 Sep 2021 09:36 WIB
2320
.
Mengenal Ulama Sadah Ghumariyah Bersaudara dari Tangier Sadah Ghumariyah adalah delapan orang bersaudara seayah beda ibu. Dari delapan orang itu, tujuh di antaranya menjadi pewaris nubuwah

Tangier, kota eksotis di Maroko pusara bersemayamnya jasad mulia Sadah Ghumariyah yang mencengangkan dunia Islam dan membuat takjub para ulama pada masanya.

Para Sadah Ghumariyah adalah hasil dari didikan Ayahanda Sang Waliyullah berwibawa yang disegani kawan dan ditakuti penjajah kala itu, al-Imam Sayyid Muhammad al-Manshur bin Shiddiq Ghumari Quddisa sirruh dan Waliyullah wanita Ibunda Sayyidah Fatimah az-Zahra, cicit dari Imam Ahmad bin 'Ajibah. Ulama yang masyhur dengan nama Ibnu 'Ajibah dengan karya  monumentalnya Al-Bahru al-Madid fi Tafsiri al-Qurani al-Majid,  sebuah kitab tafsir isyari terbaik.

Sadah Ghumariyah adalah delapan orang bersaudara seayah beda ibu. Dari delapan orang itu, tujuh di antaranya menjadi pewaris nubuwah bahkan menjadi teladan para ahli ilmu di masanya.

Ketujuh bersaudara tersebut dapat dilihat di foto sesuai urutan angka.

Pertama: al-Hafiz as-Shufi Sayyid Ahmad bin Shiddiq Ghumari.

Seorang yang mendapat gelar al-Hafiz dalam bidang hadis. Sebuag gelar yang pupus hampir 500-an tahun yang lalu. Pemilik karya yang berbobot plus berjilid diakui kawan dan lawan.

Beliau wafat di Kairo Mesir pada tahun 1960 M. Saya sudah menziarahi maqamnya yang sederhana dan seolah terlupakan. Rahimahullah.

Kedua: Imam al-Muhaddis Allamah as-Shufi Sayyid Abdullah bin Shiddiq Ghumari Quddisa Sirruhu.

Guru para ulama besar pada masanya dan masa kini. Sebut saja di antaranya Syaikh Abd Fattah Abu Ghuddah, Syaikh Sholeh Ja'fari, Syaikh Ali Jum'ah, Syaikh Yusri Rusydi Jabr, Syaikh Mahmud Said Mamduh, Syaikh Faruq Hammada dan lain-lain.

Para ulama Maghrib dan Masyriq berebut agar nama beliau ada dalam silsilah sanad keilmuan mereka. Beliau wafat pada 1993 di kota tangier.

Ketiga: al-Faqih Sayyid Muhammad Zamzami Ghumari.

Beliau digelari singa podium kota Tangier. Pernah mendebat al-Albani hingga tak berkutik. Banyak orang Wahabi mengaku beliau bagian dari mereka, hanya karna beliau mengkritik zawiyah. Padahal, sebaliknya, mereka lupa bahwa beliau juga menyerang pujaan wahabi, Albani yang berakidah kontradiktif.

Kabar yang kuat kami dapatkan dari keluarga dekat Ghumari bahwa Sayyid Zamzami sudah rujuk secara lisan dan sempat memerintahakan putranya Sayyid Shuhaib agar mulazamah dengan paman-pamannya di zawiyah. Hal ini terjadi di hari-hari terakhir beliau ketika sedang sakit.

Beliau wafat 1988 M di Tangier dan dimakamkan di Masjid Hadyurrasul. Kami sudah mengziarahi makam beliau dan keluarga yang berada tepat di samping masjid.

Keempat: al-Ushuli as-Shufi Sayyid Abdul Hay Ghumari.

Pakar kelas berat ilmu fikih dan ushul fikih.  Karyanya bak tulisan seorang mujtahid. Cetakan terbaru kitab al-Ajwibah al-Fiqhiyyah dan at-Tanwiru al-'Uqul yang saya bawa ke Mesir adalah kitabnya yang pertama kali sampai ke bumi Mesir, kata Syaikhnuna Mahmud said. Guru kami ini selalu memburu kitab keluarga Ghumari dan ternyata menurut beliau belum ada di toko-toko kitab Mesir.

Saya telah mengunjungi rumah Syekh Abdul Hay dan melihat ruangan perpustakaan beliau yang tidak terurus, sangat disayangkan. Beliau wafat pada 1994  M.

Kelima: al-Muhaddis as-Shufi Sayyid Abdul Aziz Ghumari.

Sang muhaddis besar bayangan dari abangnya al-Hafiz Ahmad, seorang sufi irfani dalam lisan, tulisan serta amalan.

Sebagian ulama yang mengkaji karyanya berpendapat beliau lebih hebat dalam hadis daripada kakaknya, Imam Abdullah Ghumari. Karyanya berkelas. Beliau adalah orangtua dari  Maulana Syarif Dr. Abd Mun'im Ghumari. Beliau wafat pada 1997  M di tangier.

Keenam: al-Faqih as-Shufi Syaikhul Ulama Sayyid Hasan Ghumari.

Anggota Majelis Ulama Kota Tangier, tempat rujukan pengganti  keenam saudaranya yang lebih dahulu wafat.

Beliau pernah mengisi kajian Durus Hasaniyah bulan Ramadhan di hadapan Raja Hasan II. Pernah tinggal dan berdakwah di Brussel Belgia.

Saat sakit pada waktu tua, beliau kembali ke tangier dan wafat pada 2010 lalu. Beliaulah tujuh bersaudara yang terakhir wafat.

Ketujuh: al-Muhaddis as-Shufi Sayyid Dr. Ibrahim Ghumari.

Putra paling akhir dari Imam Muhammad bin Shiddiq. Beliau pernah belajar di Mesir dan Irak. Dua karya beliau yang fenomenal dalam disiplin hadis adalah, Jarh wat Ta'dil Madrasah Maghribi dan Ilmu 'ilal hadis kajian kitab Imam Ibnul Qattan. Beliau pernah Mengetuai Majelis Ilmu kota Tangier. Beliau wafat pada 1997 M.

Mereka semua adalah lima bersaudara seayah dan seibu, dan tiga terakhir adalah saudara seayah berbeda ibu.

Kemudian yang terakhir wafat dari delapan bersaudara adalah as-Shufi Sayyidi Murtadha yang tampak mastur namun menyimpan sirr (rahasia ruhani) sang ayah dan tujuh saudaranya. Beliau wafat pada 2019 lalu.

Kesemua Sadah Ghumariyah ini dimakamkan di Zawiyah Shiddiqiyah, berdampingan dengan makam ayahanda dan ibunda mereka, kecuali Sayyidi Ahmad dan Sayyidi Muhammad Zamzami. Rahimahumullah Jami'an.

Majdi Abul Fadel
Majdi Abul Fadel / 1 Artikel

Alumnus PP Salafiyah Az-Zuhroh Langkat. Mahad Aly Azzein Syekh Nuruddin al-Banjari Bogor. Mahad Aly Insitute Imam Nafie' Tangier. Master Muhammad V Rabat Maroko.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: