Tokoh
Pajaro Negro, Musik dan Budaya Bersolek di Eropa
Ia dikenal dengan sebutan Ziryab, meskipun nama aslinya tertulis Abu al-Hasan Ali Ibn Nafi' (lahir 175 H/790 M). Dalam kosakata Arab, ziryab adalah sejenis burung berwarna gelap yang pandai berkicau, literatur Spanyol menyebutnya Pajaro Negro yang artinya seekor burung hitam.
Singkat cerita, Ziryab meninggalkan Baghdad pada masa Khalifah al-Makmun, ia merantau ke Cordoba untuk kemudian meniti karir sebagai musisi istana di bawah kepemimpinan Amir Abdurrahman II. Sebelumnya ia hanya dikenal sebagai seorang budak berkulit hitam, namun karena serangkaian talenta yang ia miliki, penduduk Andalusia menjadikannya salah satu figur paling inspiratif dalam kehidupan sehari-hari.
Ia adalah seorang guru besar Andalusia pada pertengahan abad sembilan Masehi. Ia mengajari anak didiknya bagaimana cara berpakaian semenarik mungkin, bagaimana memasak, bagaimana bermain musik dan menciptakan lagu, termasuk bagaimana bergaya hidup mengalahkan orang-orang Baghdad yang saat itu menjadi 'ibu kota' dunia.
Dengan cepat orang-orang Andalusia meniru gaya berpenampilannya yang menawan, mulai dari cara berdandan, berbicara, berpuisi, hingga bagaimana ia menata rambut dan alisnya. Ia adalah ulama pertama yang memperkenalkan salon kecantikan bagi perempuan-perempuan di Cordoba, memberitahu mereka tentang parfum dan kosmetik-kosmetik terbaru. Dia juga orang yang pertama kali membuat pasta gigi dan deodoran di daratan Eropa.
Baca juga: Princess Fatma dan Tongkat Sihir
Di antara keistimewaannya adalah upayanya dalam mengembangkan teknik memainkan alat musik 'oud yang lebih kreatif ketimbang umumnya. Tidak aneh pula bila banyak yang menganggapnya sebagai pionir terciptanya gitar spanyol yang masyhur hingga hari ini. Dalam bidang musik, banyak yang menyebut Ziryab mampu melampaui Sang gurunya sendiri, Ishaq al-Mawsili, seorang musisi dan komposer besar dari Persia.
Dalam buku berjudul The Legacy of Muslim Spain, Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marin menekankan bahwasannya ketika pasukan Islam menduduki berbagai wilayah, musik yang mereka usung turut menemukan panggungnya hingga sejauh Cina Barat di belahan timur sampai Iberia di bagian barat. Setelah penaklukan abad ke-8 atas hampir semua wilayah Hispania, yang kemudian mereka namai Al-Andalus, komunitas muslim masih terhitung minoritas untuk beberapa saat, masih kalah dengan mayoritas Kristen dan kelompok kecil Yahudi yang sudah pasti memiliki gaya musik sendiri. Dengan datangnya orang-orang muslim yang memperkenalkan nada dan gaya berbeda dalam bermusik, kota-kota utama di Andalusia segera menjadi salah satu pusat musik di dunia barat.
Selama abad ke-8 dan ke-9, banyak musisi dan artis dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Andalusia. Meski banyak yang berbakat, dari berbagai sisi tidak ada yang mampu melampaui Ziryab. Sama-sama berkulit hitam, dalam sejarah musik modern Ziryab mungkin akan mengingatkan kita pada sosok Jimi Hendrix selaku figur paling inspiratif dalam bermain gitar elektrik.
Tidak hanya di bidang kesenian, sebagai ilmuwan Ziryab adalah salah seorang guru yang mumpuni di bidang astronomi, geografi, juga ilmu botani. Sehingga tidak aneh bila Al-Maqarri (986-1041 H) dalam kitabnya Nafh al-Thib min Ghushn al-Andalus al-Rathib menulis bahwasannya belum pernah ada, baik sebelum maupun sesudahnya, seorang tokoh sejawat lebih dicintai dan dikagumi khalayak umum melebihi Ziryab.
Baca juga: Ketika Khalifah Al-Makmun Dibuat Ketawa oleh Nabi Palsu
Dalam peragaan busana, Ziryab menawarkan model berpakaian sesuai cuaca dan musim, bahkan dia menyarankan pakaian yang berbeda untuk pagi, sore, dan malam hari, yang mana pada masa itu masih menjadi hal yang aneh. Henri Terrasse, seorang sejarawan Prancis menyambungkan keterkaitan antara pengaruh kuat dari Ziryab, gaya busana Eropa, serta pakaian khas oriental yang marak di Maroko sampai saat ini.
Terrasse menambahkan, siapapun bila sendirian tidak akan mampu menciptakan transformasi kultural yang serupa, meskipun begitu revolusi gaya hidup yang diprakarsai Ziryab telah terbukti berhasil mengguncang seluruh dunia Islam.
Ziryab berhasil merubah sekian lini kehidupan sehari-hari warga Andalusia seiring berseminya Islam di Eropa. Ia berhasil merubah kehidupan Visigoth yang keras dan kotor menjadi ibu kota Islam di Barat yang sarat akan wangi-wangian, fesyen, dan gaya hidup yang memukau.
Setiap sejarah (pohon) pasti memiliki akar, Ziryab adalah akar dari musik dan budaya bersolek Eropa saat ini.
Penulis pernah nyantri di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Al-Hikmah Purwoasri, Walisongo Sragen, Al-Ishlah Bandar Kidul, Al-Azhar Kairo, dan PTIQ Jakarta. Saat ini mengabdi di Pesantren Tahfizh Al-Quran Daarul ‘Uluum Lido, Bogor.