Berita
Rangkuman pidato Imam Besar Al-Azhar dalam Kongres Pemimpin Dunia di Kazakhstan
Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayeb menyampaikan pidato dalam pembukaan Kongres Pemimpin Dunia ke-VII yang mengangkat tema "Peran Tokoh Dunia dan Agama Tradisional dalam Pembangunan Spiritual dan Sosial bagi Umat Manusia pasca Pandemi Covid-19" di Kazakhstan pada Rabu (14/9/2022).
Kongres ini dihadiri oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev serta tokoh dan pemuka lintas agama tingkat dunia terus Paus Fransiskus dari Vatikan.
Dikutip dari harian Mesir al Youm Sabi, berikut pernyataan-pernyataan penting dari Grand Syekh al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayeb yang juga Ketua Majlis Hukama al-Muslimin (Muslim Council of Elders) dalam pidatonya:
1. Tidak lama setelah pulih dari dampak pandemi Covid-19, dunia diserang kembali oleh pandemi dan bencana buatan manusia lainnya.
2. Efek dahsyat dari bencana tidak hanya merugikan para pelaku kerusakan yang menyebabkan bencana itu terjadi, tetapi juga berdampak bagi planet tempat kita tinggal bersama dan semua yang ada di dalamnya.
3. Umat manusia telah menderita oleh teror dan ketakutan karena perubahan mendadak dalam fenomena alam dan iklim.
4. Bencana yang diderita bumi saat ini adalah akibat dari apa yang dilakukan manusia dengan sengaja, serta kesombongan dan ketidakpedulian terhadap orang lain.
5. Beberapa praktik politik arogan mengguncang sendi-sendi perekonomian dalam skala internasional dan menyebabkan krisis parah yang memengaruhi sepotong roti dan seteguk air (berdampak langsung terhadap orang-orang kecil).
6. Saya memperingatkan dan mewanti-wanti terhadap penyebaran kampanye yang berjalan secara matang dengan pendanaan besar untuk menyerukan penghancuran "keluarga".
7. Kemajuan sains dan perkembangan teknologi tidak mampu menghentikan kemerosotan moral.
8. Para filsuf "Pencerahan" kehilangan taruhan mereka ketika menyatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah cukup untuk membuat perdamaian dunia berjalan mengikuti roda peradaban.
9. “Persaudaraan antar umat beragama” adalah motivator dan inisiator dari lahirnya “persaudaraan universal antar umat manusia.”
10. Bahaya yang akan datang sekarang tidak lagi datang dari perbedaan agama melainkan dari “ateisme”.
11. Menggabungkan semua agama menjadi satu agama adalah ide destruktif bagi keberlangsungan seluruh agama di dunia.
12. Saya mengajar untuk menggelar pertemuan khusus dengan tokoh dan pemuka agama, di mana mereka mengkaji dan membahas semua persoalan umat beragamaa dengna jujur dan transparan.
13. Setiap pertemuan yang serius dan bertanggung jawab antara para pimpinan agama, akan menjadi "pelampung penyelamat" bagi peradaban manusia ketika badai kejahatan mencoba menggoyahkan fondasi atau mencabutnya dari akarnya.
14. Perdamaian antar warga masyarakat adalah bagian dari perdamaian antar agama.
Kazakhstan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional ke-VII di ibu kota Nur Sultan (Astana) pada 14-15 September 2022.
Para pimpinan Islam Sunni, Syiah, Katolik dan Kristen Ortodoks, termasuk agama-agama tradisional lainnya, akan duduk berdampingan dalam konferensi dan berdialog untuk mencari solusi bersama atas masalah yang dialami umat beragama termutakhir.
Sebanyak lebih 100 delegasi dari 50 negara dikabarkan hadir mengikuti konferensi ini.
Kongres Pemimpin Agama diselenggarakan oleh Kazakhstan, setiap tiga tahun sekali, untuk menegaskan peran penting tokoh dan pemuak agama dalam mendukung inisiatif perdamaian, toleransi dan dialog antara para pemimpin dan pengikut agama.
Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.