Artikel
Syekh Abdul Aziz al-Syahawi terangkan urgensi mengetahui hukum bersuci sebelum ibadah
Maulana Syekh Abdul Aziz al-Syahawi al-Husaini di awal pertemuan pembahasan kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani mengungkapkan betapa pentingnya belajar hukum-hukum bersuci terlebih dahulu sebelum belajar hal-hal besar lainnya, karena bersuci adalah salah syarat sah diterimanya banyak ibadah.
Maulana Syeikh Abdul Aziz al-Syahawi mengungkapkan bahwa thaharah atau bersuci dengan huruf tha' yang difathahkan menurut etimologi (bahasa) artinya adalah kebersihan, sedangkan secara istilah adalah pekerjaan yang karenanya ibadah shalat dibolehkan seperti wudhu, mandi besar dan tayamum.
Kata thaharah, dengan dibaca dhamah tha'-nya (thuhârah) adalah nama sisa air yang digunakan untuk bersuci yang terdapat dalam wadah air seperti gentong atau ember dan bukan sisa air bersuci dari sungai atau laut.
Jika dibaca kasrah tha-nya (thihârah), artinya adalah nama sesuatu yang biasa dicampurkan pada air, berupa sidr (jenis tanaman yang tumbuh di daerah Afrika utara dan tropis serta Asia Barat, dan bernama latin Ziziphus spina-christi, atau dikenal sebagai Christ's Thorn Jujube dan semisalnya seperti air mawar atau sabun di zaman sekarang.
Tambah beliau, air adalah salah satu nikmat terbesar bagi umat manusia. Karena air manusia bisa hidup, mencukupi kebutuhan hari-harinya, termasuk juga bersuci. Karena air mempunyai kekuatan untuk menghilangkan bekas kotoran yang ada pada tubuh. Dengan sifatnya yang lembut untuk mrngangkat kotoran tersebut.
Allah menciptakan segala makhluk-Nya dan menyimpan rahasia agung di balik penciptaan-Nya. Hanya orang yang sadar dan mau berfikir yang akan Allah bukakan baginya tabir rahasia itu. Seperti halnya laut yang rasanya asin.
Di dalamnya banyak hewan yang hidup dan mati, seandainya rasa air laut itu manis atau tawar niscaya bangkai di dalamnya akan mencemari air laut dan baunya juga akan mencemari bumi dan seisinya.
Pembacaan kitab Bulughul Maram oleh Syekh Abdul Aziz al-Syahawi berlangsung selama dua hari pada 15-17 Juli 2022 di PP Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah Pancor Lombok.
Dari Madiun Jawa Timur. Alumni PP Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang. Sekarang menjadi mahasiswa Universitas al-Azhar Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadits.
Baca Juga
Belajar Nahwu dulu, Balaghah kemudian
05 Nov 2024