Artikel
Syekh Yusri: Istri Berkesempatan Banyak Masuk Surga
Apakah kewajiban istri mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga?
Berikut jawaban Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah:
Dalam mazhab Al-Imam asy-Syafi'i, hal itu tidak wajib. Bahkan suami yang wajib menyediakan pembantu untuk mengerjakan hal itu kalau ia tidak bisa mengerjakannya langsung.
Jika istri melakukannya maka itu merupakan amal kebaikan perempuan yang sangat kita hargai dan muliakan.
Kemudian dalam mazhab Al-Imam Malik, istri wajib melakukan hal-hal yang secara kebiasaan dilakukan oleh seorang istri.
Secara kebiasaan dan turun-temurun dari nenek moyang kita, kaum istri melakukan pekerjaaan rumah tangga dengan penuh tanggung jawab.
Bahkan mereka bissanya mencela istri tetangganya yang enggan mengurus pekerjaan rumah tangga.
Dan alhamdulillah kehidupan sekarang tidak sesulit masa lalu. Untuk membuat roti saja, orang dulu mesti mesti membuang kulit gandum, menumbuk supaya jadi tepung. Kemudian untuk mengadonnya , menunggu suaminya membawakan air dari luar. Lalu menyalakan tungku untuk membuat roti.
Itu baru roti, belum lagi lauknya.
Sepanjang hari para istri bergerak, tanpa henti. Diriwayatkan sampai ada bekas di tangan mulia Sayyidah Fathimah az-zahra 'alaihassalam.
Sementara sekarang, air selalu mengalir kelur dari kran dalam rumah.. Dengan mudah juga istri bisa menelpon restoran untuk delivery makanan.
Orang zaman dulu sehat, karena makanan sehat yang mereka konsumsi. Beda sekarang.
Jadi pekerjaan luar rumah dilakukan oleh suami. Adapun pekerjaan dalam rumah dilakukan oleh istri.
Oleh karena itu, para istri mendapat pahala yang begitu banyak dengan menunaikan pekerjaan rumah tangga. Baik itu hukumnya mustahab (sunnah), ataupun wajib atau karena adat kebiasaan. Kita (para suami) harus mengapresiasi dan berterima kasih pada mereka.
Kamu bayangkan saja, disebutkan di hadits bahwa seorang pelacur masuk surga sebab memberi minum pada seekor anjing yang kehausan.
Coba itu balasan untuk seorang pelaku dosa besar karena sekali saja memberi minum pada anjing, sementara para istri lebih dari itu.
Mereka puluhan tahun memberi minuman dan makanan untuk suami dan anak-anak.
Tentu balasannya bukan hanya satu taman surga, tapi banyak taman-taman surga.
Itu belum lagi kalau ada dari suami atau anak-anak yang sakit. Merawat orang sakit, begadang untuk menjaga mereka dan lain-lain, pahalanya banyak sekali.
Bernama lengkap Ustadzah Dr. Hilma Rasyida Ahmad. Menimba ilmu di Universitas Al-Azhar. Beliau juga salah satu murid Syekh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani asy-Syadzili.
Baca Juga
Wibawa Nabi melebihi ketampanannya
02 Oct 2024