Artikel
Antisipasi Penyimpangan Seksual Sejak Dini, Berikut Kiat Mendidik Anak Menurut Syekh Yusri
Dalam majlis pengajian rutinan Jumat, Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah ditanya tentang bagaimana menyembuhkan dan mengobati penyakit sodomi (homoseksual). Sebuah perilaku seksual menyimpang seperti yang dilakukan kaum Sayyiduna Nabi Luth ‘alaihissalam.
Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah menjwab dalam penjelasan panjang sebagai berikut:
Obat penyakit sodomi adalah mati dan beristirahat dari dunia beserta segala isinya. Tidak ada obat bagi penyakit sodomi yang menular.
Dalilnya adalah bahwa hukuman bagi mereka yang melakukan sodomi dalam al-Qur'an adalah dibunuh. “Berarti tidak ada obatnya,” ujar beliau. Seandainya ada obatnya, tentu Allah SWT memberitahukan.
Seperti pencuri, hukumannya dipotong tangan. Ketika dipotong, pencuri itu pun tidak lagi melakukan pencurian. Memotong tangannya membuat hatinya tidak suka lagi mencuri.
Berbeda dari perilaku sodomi. Tidak ada solusinya. Bahkan ketika menerima pasien penderita penyakit penyimpangan seperti itu, para dokter jiwa yang dididik dengan metode Sigmund Freud pun akan mengatakan, “Kenapa kamu mau berbuat seperti itu? Hiduplah biasa dan tidak usah khawatir."
Mereka mengakui tidak mempunyai solusi untuk penyakit kelainan seksual itu.
Di Eropa mereka dibiarkan. Bahkan laki-laki menikah dengan laki-laki. “Seperti berbagai musibah yang kalian lihat,” kata beliau. “Yang paling penting adalah jangan sampai seseorang jatuh dalam kecanduan penyakit ini, karena tidak ada obatnya.”
“Yang paling penting adalah kamu jangan sampai jatuh ke dalamnya,” pesan beliau.
Cara Mendidik Anak Laki-laki
1. Jika kamu mempunyai anak kecil laki-laki, jangan sampai mereka menginap di luar rumah. Karena kejahatan seksual saat mereka masih kecil dapat mengakibatkan kebiasaan ini.
Dimulai dari kejahatan seksual di masa kecil, anak itu tidak paham bahwa hal itu haram atau salah. Karena kamu membiarkannya di rumah sepupu laki-lakimu, bermalam di sana untuk merubah suasana.
Baca juga: Syekh Yusri Cerita Kemunculan Imam Mahdi sampai Kaum Beriman Masuk Surga
Begitu banyak kita menyaksikan perilaku buruk yang justru dilakukan oleh anggota terdekat keluarga sendiri. Banyak sekali tontonan yang menghasut dan memanas-manasi untuk melakukan perilaku menyimpang itu.
Banyak anak sekarang kecanduan nonton. Boleh jadi mereka awal mula melakukan kejahatan itu pada anak kecilmu dari tontonan.
“Kamu mesti menjaga anak laki-lakimu lebih dari anak perempuan! Karena kebiasaan sodomi ini menjadi jiwa seseorang kalau dia pernah diperlakukan begitu ketika masih kecil.
Kamu sebagai orang tua harus menjaga putramu dengan sebaik-baiknya. Jangan membiarkannya di penitipan dan di rumah tetangga tanpa pantauanmu. Saat pulang kerja, orang tua tidak tahu apa yang terjadi pada anaknya seharian.
2. Putramu ketika sudah mulai mumayyiz (umumnya sekitar usia 7 tahun), kamu harus memperlakukannya sebagai seorang laki-laki dewasa.
Berikan dia pakaian khas laki-laki. Jangan biarkan rambutnya panjang, jangan sampai dalam dirinya tumbuh naluri khunusah (banci).
Ketika mulai mumayyiz, anak dipakaikan pakaian laki-laki. Ketika hendak shalat Jum'at, dipakaikan jalabiyah (jubah) dan kopiah. Ajak dia ke masjid, shalat di tengah jamaah laki-laki, bukan di tengah jamaah perempuan supaya jangan sampai berperilaku seperti perempuan.
“Demi Allah, ini adalah cara penting mendidik anak demi menjaga orang-orang yang kamu kasihi tidak jatuh dalam kesusahan ini.” ingat beliau.
Baca juga: Kiat Menghafal Al-Quran Tanpa Pernah Lupa Ala Syekh Yusri
Perhatikan pesan Sayyiduna Rasulullah SAW, "Pisahkan antara mereka dalam tempat tidur!"
Kalau dalam zaman sekarang, umur 7 tahun sudah harus dipisah.
Sayyiduna Rasulullah SAW melarang seorang laki-laki dengan laki-laki lain tidur dalam 1 selimut sementara keduanya tidak mengenakan pakaian. Beliau juga melarang seorang perempuan tidur dengan perempuan lainnya dalam 1 kain sementara keduanya tidak berpakaian.
Nabi Muhammad SAW sudah mengantisipasi perilaku sodomi dan lesbian. Semua ini adalah adab (pendidikan perilaku) yang diajarkan oleh Sayyiduna Nabi SAW yang semestinya kita ambil.
Ajarkan anakmu jika waktunya mengganti pakaian agar tidak menggantinya di depan orang, agar mereka punya rasa malu. Sehingga ketika ada yang membuka bajunya, si anak akan mengatakan "Ini aib, Mama mengatakan bahwa ini tidak boleh," karena dia sudah dididik agar tidak membuka bajunya depan orang.
Seorang ibu harus memahamkan anaknya ketika pergi sekolah bahwa "tidak boleh ada yang memegang tubuhmu", "tidak boleh ada yang membuka bajumu untuk alasan apapun" agar si anak paham dan mengerti.
Seorang ibu harus menghafalkan hal-hal seperti itu kepada anak-anaknya sejak masih kecil. Supaya anak-anaknya mengerti dan beradab sehingga perilaku menyimpang dapat diantisipasi.
Menjaga supaya jangan sampai penyakit ini terjadi adalah hal yang paling penting. Karena ketika terjadi, sangat sulit mengobatinya.
Kemudian ketika kamu didatangi tamu laki-laki dan putramu ingin duduk bersamamu, janganlah kamu mengatakan, "Kangan duduk di sini, pergilah sana duduk bersama ibumu." Tidak, biarkan dia bersamamu mendengar pembicaraan kaum laki-laki.
Ini sangat penting, inilah tarbiyah (didikan).
Lihat sebagaimana majlis Sayyiduna Nabi SAW, ada Sayyiduna Abdullah bin Abbas yang berumur 10 tahun, duduk di sebelah kanan Sayyiduna Nabi SAW, sementara Sayyiduna Khalid bin al-Walid duduk di sebelah kiri.
Ketika Sayyiduna Rasulullah SAW selesai minum, Beliau SAW mengatakan ke Sayyiduna Abdullah bin Abbas, "Apakah kamu mengidzinkan untuk Khalid bin al-Walid". Sayyiduna Khalid merupakan anak dari saudari ibunya dan sudah dewasa, lebih tua dari Sayyiduna Abdullah.
Tapi karena aturan adalah sebelah kanan lebih utama untuk didahulukan, Sayyiduna Abdullah mengatakan, "Tidak, selamanya aku tidak mengalah pada siapapun untuk memperoleh bekas mulut Anda".
Sayyiduna Nabi mempersilahkan anak-anak kecil berada di majlis beliau supaya mereka menjadi laki-laki sejati.
Ketika kamu pergi ke majlis ilmu apapun, ajak putramu, gandeng tangannya. Ajak dia shalat Jum'at, shalat jenazah. Dia laki-laki.
Ketika misalnya kamu akan keluar rumah lama, katakan pada dia, “Kamu adalah laki-laki di rumah saat aku tidak ada. Jaga baik-baik saudari-saudarimu dan ibumu.” Supaya mereka merasakan punya tanggung jawab.
Didikan-didikan seperti itu akan membuat putramu tidak terima jika ada yang berbuat aneh dan jahat padanya.
Faedah dars Jum'at siang, 27 November 2020 M bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah.
Bernama lengkap Ustadzah Dr. Hilma Rasyida Ahmad. Menimba ilmu di Universitas Al-Azhar. Beliau juga salah satu murid Syekh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani asy-Syadzili.
Baca Juga
Adakah dusta yang tidak berdosa?
23 Nov 2024