Ibadah
Tips agar shalat diterima
Shalat secara bahasa ialah doa, sedangkan secara istilah ialah menghadapkan hati kepada Allah SWT dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dan ditentukan menurut syarat-syarat yang sudah ditentukan syara’.
Banyak dalil yang menunjukkan kewajiban perintah shalat baik dalam Al-Quran maupun hadits, salah satu perintah untuk mendirikan shalat dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 43:
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.
Selain itu, Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam sebuah haditsnya tentang pentingnya shalat dalam hubungannya dengan keselamatan seseorang di hari Kiamat, karena shalat adalah amal jasmaniah pertama yang akan dihisab, sebagai berikut:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اَلصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Artinya: “Amal pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari Kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika shalatnya buruk, rusaklah semua amalnya.” (HR. At-Thabrani).
Tips agar shalat diterima
Dari uraian diatas bisa diketahui bahwa shalat merupakan ibadah yang sangat penting, karena shalat merupakan amal jasmani yang akan dihisab pertama kali untuk menentukan kebaikan amal-amal yang lain.
Oleh sebab itu, kita harus berusaha bagaimana caranya agar shalat kita senantiasa diterima oleh Allah Swt, maka dijelaskan dalam kitab Mirqotu Su’udi At-Tasdhiq Fi Syarhi Sullam At-Taufiq halaman 76, bahwa, syarat diterimanya shalat sebagai berikut:
وشرط مع ما مر لقبولها عند الله سبحانه وتعالى أن يقصد بها وجه الله تعالى وحده، وأن يكون مأكله وملبوسه ومصلاه حلالا، وأن يحضر قلبه فيها فليس له من صلاته إلا ما عقل منها، وأن لا يعجب بها.
Artinya: Agar shalat diterima oleh Allah SWT, disyaratkan;
Pertama, Shalat yang dikerjakan hanya bertujuan kepada Allah SWT semata.
Kedua, Makanan, pakaian dan tempat shalatnya harus halal.
Ketiga, Menghadirkan hatinya di dalam shalat (khusyuk), karena seseorang tidak mendapatkan sesuatu dari shalatnya selain apa yang ia renungkan.
Keempat, Dan tidak berbangga diri dengan shalatnya.
Kendati demikian, sangat sulit untuk bisa melakukan syarat-syarat tersebut, terlebih syarat khusyuk kepada Allah SWT. Maka dengan demikian, sebagian ulama salaf mengatakan, bahwa, agar shalatnya diterima harus senantiasa shalat dengan cara berjamaah, asalkan di dalam mengerjakan shalatnya tidak melakukan hal-hal yang membatalkan shalat, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Kifayatul Atqiya’ Wa Minhajul Asfiya’, halaman 45;
وقال بعض السلف إذا قامت الجماعة نظر الله إلى قلب الإمام إن كان فيه خير رضي عنهم وقبل صلاتهم وغفر لهم وإن لم يكن فيه خير نظر إلى قلوب المأمومين فإن كان فيهم من في قلبه خير رضي عنهم وقبل صلاتهم وإن لم يكن فيهم من في قلبه خير نظر إلى اجتماعهم في الصلاة وإلى قيامهم بين يديه فيرضى عنهم ويتقبل صلاتهم ويغفر لهم
Artinya: Sebagian ulama salaf berkata: Jika shalat jamaah didirikan, maka Allah melihat hati seorang imam, jika didalam-Nya terdapat kebaikan, maka Allah ridho kepada mereka, menerima shalatnya, dan mengampuni dosanya. Dan jika tidak ada kebaikan di dalam dirinya (imam), maka Allah melihat hati para makmum, sehingga jika ada di antara para makmum yang memiliki kebaikan di dalam hatinya, maka Allah ridho kepada mereka dan menerima shalatnya. Namun, jika tidak ada seorang pun kebaikan di dalam hatinya (makmum), maka Allah melihat shalat jamaah mereka dan mendirikannya mereka di hadapannya, sehingga Allah ridho kepada mereka, menerima shalatnya, dan mengampuni dosanya.
Di samping mengerjakan shalat dengan cara berjamaah akan diterima oleh Allah SWT, juga shalat berjamaah memiliki keutamaan tersendiri, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw, yaitu;
ﺻﻼﺓ اﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ اﻟﻔﺬ ﺑﺴﺒﻊ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺩﺭﺟﺔ
Artinya: Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian (HR. Muslim).
Kesimpulan: Agar shalat kita diterima oleh Allah SWT, di samping melakukan semua syarat dan rukunnya shalat, serta meninggalkan sesuatu yang membatalkan shalat, kita harus melakukan empat hal di atas yang menjadi syarat diterimanya shalat. Namun, karena hal tersebut sangat sulit, khususnya bagi orang awam, maka harus senantiasa shalat berjamaah, sebagaimana pendapat sebagian ulama salaf
Baca Juga
Cara Allah mengabulkan doa hamba-Nya
19 Nov 2024
Mendoakan lawan, Sunnah Nabi yang terlupakan
08 Nov 2024
Qoul Qodim Imam Syafi’i yang boleh diikuti
07 Nov 2024