Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Mengenal profesi para nabi, sahabat dan ulama

Avatar photo
58
×

Mengenal profesi para nabi, sahabat dan ulama

Share this article

Dalam hidup di dunia, kita mempunyai kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Meski rezeki sudah digariskan oleh Allah, namun sebagai seorang hamba kita dituntut untuk mengais rezeki. Bahkan para nabi pun, juga bekerja mencari nafkah dan mempunyai profesi.

Kita tahu bahwa Rasulullah SAW pernah berprofesi sebagai pedagang dan penggembala. Lalu bagaimana dengan nabi lainnya? Berikut adalah beberapa profesi yang digeluti oleh para nabi.

Syekh Sulaiman Al-Bujairimi mengatakan:

وَكَانَ آدَم – عَلَيْهِ السَّلَامُ – زَرَّاعًا وَأَوَّلُ صَنْعَةٍ عُمِلَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ الْحَرْثُ. وَأَوَّلُ مَنْ حَرَثَ آدَم وَكَانَ إدْرِيسُ خَيَّاطًا وَكَانَ نُوحٌ نَجَّارًا وَكَانَ إبْرَاهِيمُ بَزَّازًا أَيْ يَبِيعُ أَنْوَاعَ الْمَلْبُوسِ وَكَانَ مُوسَى أَجِيرَ شُعَيْبٍ وَكَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَتَّجِرُونَ وَيَعْمَلُونَ فِي نَخْلِهِمْ

“Nabi adam As adalah seorang petani, dan pekerjaan pertama kali yang ada di dunia adalah menanam. Dan yang pertama kali menanam adalah Nabi Adam AS. Nabi Idris AS adalah seorang penjahit, Nabi Nuh As adalah seorang tukang kayu, Nabi Ibrahim As adalah seorang penjual kain, Nabi Musa bekerja kepada Nabi Syuaib As, biasanya berdagang, menggembala atau bercocok tanam.” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Tuhfat Al-Habib Ala Syarh Al-Khatib atau yang biasa dikenal dengan judul Hasyiyah Al-Bujairimi Ala Al-Khatib, PDF IV/263)

Adapun para sahabat dan ulama, profesi mereka sangat beragam. Antara lain:

ويقال: كان أبو طالب عطاراً، وكان أبو بكر بزازاً، وكان عمر دلالاً يسعى بين البائع والمشتري، وكان عثمان بزازاً، وكذلك طلحة وعبد الرحمن بن عوف، وكان سعد بن أبي وقاص يبري النبل، وكان العوام أبو الزبير خياطاً، وكان عمرو بن العاص جزاراً، وكان الوليد بن المغيرة حداداً وكذلك العاص بن هشام أخو أبي جهل.

وكان عقبة بن أبي معيط خماراً. وكان الخطاب بن نفيل مراقاً، وكان عثمان بن طلحة الذي دفع إليه النبي صلى الله عليه وعلى آله مفتاح البيت خياطاً، وقيس بن مخرمة كذلك، وكان أبو سفيان بن حرب يبيع الزيت؛ والأدم.

وكان عتبة بن أبي وقاص أخو سعد نجاراً، وكان أمية بن خلف يبيع البرام، وكان عبد الله بن جدعان نحاساً يبيع الجواري، وكان العاص بن وائل أبو عمرو بن العاص بيطاراً يعلاج الخيل. وكان النضر بن الحارث بن كلدة يضرب العود، وكان الحكم بن العاص خصاء يخصي الغنم، وكذلك حريث بن عمرو بن حريث، وكذلك قيس الفهري أبو الضحاك بن قيس، وكذلك سيرين أبو محمد بن سيرين.

وكان مالك بن دينار وراقاً، وكان أبو حنيفة صاحب الرأي والقياس خزازاً، وكان المهلب بن أبي صفرة بستانياً، وكان مسلم أبو قتيبة جمالاً، وكان سفيان بن عيينة معلماً، وكذلك الضحاك بن مزاحم وعطاء بن أبي رباح، وكذلك الكميت بن زيد الشاعر، وكذلك عبد الحميد بن يحيى كاتب الرسائل، وكذلك الحجاج بن يوسف وأبوه وكذلك أبو عبيد الله كاتب الرسائل وأبو عبيد القاسم بن سلام والكسائي؛ هذه صناعات الأشراف سقتها على ما وجدتها.

Abu Thalib itu berprofesi sebagai penjual parfum, Abu bakar sebagai penjual kain, Umar bin Khattab sebagai penjual, Sayyidina Utsman Bin Affan sebagai penjual kain, sebegitu juga dengan Thalhah dan Abdurrahman bin Auf. Adapun Saad bin Abi Waqqas berprofesi sebagai pengrajin anak panah, Awwam (Ayahanda dari Sahabat Zubair bin Awwam) sebagai penjahit, Amr bin Ash sebagai jagal (tukang penyembelih hewan), Walid bin Al-Mughirah dan Al-Ash bin Hisyam (saudaranya Abu Jahal) sebagai tukang besi.

Uqbah bin Abi Mu’it sebagai penjual arak, Khatthab bin Nufail sebagai tukang bersih-bersih, Utsman bin Thalhah (orang yang diberi tugas oleh Nabi SAW untuk memegang kunci ka’bah) dan Qays bin Makhramah sebagai penjahit, Abu Sufyan bin Harb penjual minyak dan lauk pauk.

Uthbah bin Abi Waqqash (saudaranya Saad bin Waqqash) sebagai tukang kayu, Umayyah bin khalaf sebagai penjual kain yang dipintal, Abdullah bin Jad’an sebagai penjual tembaga, Ash bin Wail (ayahanda dari Abu Amr bin Ash) sebagai dokter hewan spesialis kuda, Nadhar bin Al-Harits bin Kaldah sebagai tukang kayu, Hakam bin Ash sebagai pengebiri kambing, sebegitu juga dengan Harits bin Amr bin Harits, Qais Al-Fihri Abu Al-Dhahhak bin Qays, dan Sirin Abu Muhammad bin Sirin.

Malik bin dinar sebagai pengusaha pabrik kertas, Abu Hanifah sebagai penjual sutra, Mulhib bin Abi Shufrah tukang kebun, Muslim Abu Quthaibah sebagai tukang penggembala unta, Sufyan bin Uyainah sebagai pengajar, sebegitu juga dengan Imam Al-Dhahhak bin Mazahim, Atha’ bin Abi Rabbah, Kamit bin Zeid Al-Syair, Abdul Hamid bin Yahya (penulis kitab al-rasail), Hajjaj bin Yusuf beserta ayahnya, Abu Ubaidillah, Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam, dan Al-Kisai. Demikianlah beberapa pekerjaan mereka yang aku temui. (Al-Bashair Wa Al-Dzakhair, PDF, V/42)

Demikianlah beberapa profesi dari para nabi, sahabat dan ulama. Seyogyanya elit agama juga mengikuti jalannya mereka, jadi tidak hanya mengandalkan gaji dari mengajar misalnya.

Syaikhuna Mbah Yai Maimoen Zubair senantiasa mewanti-wanti para santrinya agar tidak terlena dengan gaji guru, sebaiknya ia mencari mata pencaharian dari profesi lain, kalau bisa.

Di antara resep Mbah Yai Maimoen mempunyai anak yang saleh salehah adalah beliau sangat berhati-hati atas apa yang masuk ke perut anaknya, uang yang didapat dari ngaji, pasti itu akan digunakan ngaji juga. Adapun uang yang didapat dari bekerja, maka akan dibuat kebutuhan sehari-harinya. Beliau sendiri menjadi kepala pasar di daerah Rembang, yang demikian adalah dalam rangka menghormati ilmu. Dan masih banyak lagi, para elit agama nusantara yang mempunyai profesi lain, selain dari mengajar.

Ya Allah Ya Fattah Ya Razzaq, karuniakanlah rezeki kepada kami, Amin Ya Rabb.

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.