Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Mesir, negeri mulia yang disebut al-Quran dan hadits berulang kali

Avatar photo
41
×

Mesir, negeri mulia yang disebut al-Quran dan hadits berulang kali

Share this article

Mesir temasuk negeri paling tua di dunia. Tak heran jika peradaban Mesir sudah menjulang tinggi melampaui capaian peradaban dunia di eranya.

Bayangkan saja, di era yang tidak ada alat mekanik, namun orang Mesir yang dikomandoi oleh Haman sudah mampu membuat piramida. Dalam berbagai bidang, Mesir sudah lebih maju dari bangsa lainnya.

Banyak komentar positif yang dilayangkan ke negeri Mesir. Di antaranya adalah komentar Abdullah bin Amr. Beliau mengatakan:

قبط مصر أكرم الأعاجم كلّها، وأسمحهم يدا، وأفضلهم عنصرا وأقربهم رحما بالعرب عامّة، وبقريش خاصّة، ومن أراد أن يذكر الفردوس، أو  ينظر إلى مثلها فى الدنيا، فلينظر إلى أرض مصر حين تخضرّ زروعها وتنّور ثمارها

“Mesir adalah negeri ajam (bangsa non-Arab) yang paling mulia, dermawan, etnis yang terhormat, baik kepada bangsa Arab, terlebih kepada klan Quraisy. Sesiapa yang ingin mengetahui surga firdaus, maka negeri Mesirlah yang menjadi representasinya. Ketika tumbuhan dan tanamannya menghijau serta buah-buahannya mulai masak, begitulah juga kelak gambaran di surga Firdaus.” (Ibnu Abdil Hakam, Futuh Mesir wa al-maghrib, juz 1 halaman 24)

Mesir disebut dalam al-Quran

Lebih dari itu, menjadi kebanggaan tersendiri bagi penduduk Mesir, ketika negerinya disebut berkali-kali dalam al-Quran al-karim. Cendekiawan Mesir Imam Jalaluddin as-Suyuthi menuliskannya dengan judul:

ذكر المواضع التي وقع فيها ذكر مصر في القرآن صريحًا أو كناية

Pasal menerangkan tentang tempat penyebutan kata Mesir di dalam al-Quran baik secara tersurat maupun tersirat

Kemudian beliau menuliskan:

قال ابن زولاق : ذكرت مصر في القرآن في ثمانية وعشرين موضعا. قلت: بل أكثر من ثلاثين.

Menurut Ibnu Zaulaq, kata Mesir di sebut di al-Quran sebanyak 28 kali. Namun menurutku (Imam as-Suyuthi), Mesir disebut bahkan lebih dari 30 kali. (Husnul Muhadarah fi tarikh misr wa al-qahirah Juz 1 halaman 5)

Berikut adalah beberapa ayat yang menyebutkan Mesir:

1. Surat Al-Baqarah ayat 61.

Pada ayat ini diterangkan bahwa ketika Bani Israil meminta jenis makanan yang bervariatif, Allah memerintahkan Nabi Musa As untuk pergi menuju ke Mesir agar mendapatkan apa yang diinginkan. Ibnu Jarir at-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Mesir di sini adalah negeri Mesir yang ada Firaunnya.

2. Surat Yunus ayat 67.

Allah SWT memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk mencari beberapa buah rumah di dalam kota Mesir untuk dijadikan tempat tinggal, tempat peribadatan dan perlindungan bagi kaumnya.

3. Surat Yusuf ayat 99.

Pada ayat ini Allah memerintahkan Nabi Ya’qub beserta putra-putranya untuk menuju ke Mesir, sebab Nabi Yusuf As berkuasa di sana, insyaallah keamanan mereka dijamin.

Kemudian Mesir disebutkan juga di berbagai ayat, antara lain; surat Yusuf ayat 21, 30, 55, 56, 80, Az-Zukhruf ayat 51, Al-Qasas ayat 4, 5, 6, 18 dan 20, Al-Mukminun ayat 50, Al-A’raf ayat 110, 123, 127, 128, 129, 137, surat Ad-Dukhan ayat 25-26 dan lain-lain. ((Husnul Muhadarah fi tarikh misr wa al-qahirah Juz 1 halaman 5-9)

Karena saking banyaknya ayat yang menyebutkan Mesir, ada 1 ayat yang berkonotasi negatif yang disalahpahami bahwa yang dimaksudnya adalah Mesir. Imam As-Suyuthi membantah mereka yang menyebut Mesir sebagai darul fasiqin (rumah orang-orang fasik) dalam al-Quran.

Beliau mengatakan:

اشتهر على ألسنة كثير من الناس في قوله تعالى: {سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ} أنها مصر؛ وقد نص ابن الصلاح وغيره على أن ذلك غلط نشأ من تصحيف؛ وإنما الوارد عن مجاهد وغيره من مفسري السلف: {سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ} ، قال: مصيرهم؛ فصحف بمصر.

Masyhur di kalangan publik, bahwa yang dimaksud dalam ayat yang berbunyi “Akan aku tunjukkan kepadamu negerinya kaum fasik” (QS. al-A’raf: 145) adalah Mesir. Menurut Ibnu Shalah, ini adalah kekeliruan atau kesalahpahaman yang dibuat-buat. Sebab para mufassir dari kalangan salaf semisal Mujahid dan lainnya menganggap bahwa yang dimaksud ayat ini bukanlah mesir, melainkan tempat kembalinya kaum fasik, yaitu neraka. (Husnul Muhadharah Juz 1 halaman 10)

Mesir juga disebut dalam hadits Rasulullah

Bukan hanya al-Quran, Rasulullah Saw juga pernah menyebut Mesir beberapa kali. Ibnu Zaulaq dalam bukunya yang berjudul Fadail Misr wa akhbariha wa khawassiha (Keutamaan Negeri Mesir, halaman 6) menyebutkan setidaknya 20 kali Rasulullah menyebut kata Mesir. Di antaranya adalah:

1. “Jika kalian menguasai Mesir, berbuat baiklah kepada mereka sebab mereka patut dihormati dan berkerabat dengan kalian.”

 إِذَا افْتَتَحْتُمْ مِصْرًا فَاسْتَوْصُوا بِالْقِبْطِ خَيْرًا، فَإِنَّ لَهُمْ ذِمَّةً وَرَحِمًا

2. “Mesir adalah negeri yang tanahnya produktif, dan bangsa mereka adalah bangsa yang paling mulia nasabnya di kalangan bangsa Ajam (bangsa non-Arab).”

 مِصْرُ أَطْيَبُ الأَرَضِينَ تُرَابًا، وَعَجَمُهَا أَكْرَمُ الْعَجَمِ أَنْسَابًا

3. “Keberkahan itu dibagi menjadi 10 porsi, 9 porsinya untuk negeri Mesir, dan sisanya dibagikan ke negeri lainnya.”

قسمت البركة عشرة أجزاء فجعلت تسعة في مصر وجزء بالأمصار

Maka cukuplah sekiranya fakta ini menjadi kebanggaan penduduk Mesir. Terlebih di sana terdapat institusi keilmuan yang menjadi mercusuar khazanah keilmuan Islam, Al-Azhar As-Syarif.

Meski pernah ditempati Fir’aun, Haman dan lainnya, Mesir adalah negeri berkah dan aman yang sudah dinash oleh al-Quran. Semoga stabilitas Mesir terus terjaga, agar tercipta kenyamanan bagi para pencari ilmu yang berada di sana.

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.