Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Ini yang Terjadi Saat Sayyid Abdullah Dilahirkan dan Menikah dengan Sayyidah Aminah

Avatar photo
13
×

Ini yang Terjadi Saat Sayyid Abdullah Dilahirkan dan Menikah dengan Sayyidah Aminah

Share this article

Ketika Sayyid Abdullah ayahanda Nabi Muhammad SAW dilahirkan, kakek beliau—Abdul Muthalib—sangat sumringah dan bahagia dengan kelahiran tersebut.

Tidak ada satupun uskup di Syam yang tidak mengetahui kelahiran ini. Hal itu dikarenakan mereka (para uskup) memiliki sebuah jubah dari wol, dan jubah ini tercelup darah Nabi Yahya bin Zakaria AS.

Mereka menemukan keterangan dalam kitab sucinya, “Ketika kalian melihat jubah putih ada darah yang menetes darinya, maka ketahuilah bahwa Abdullah—yakni ayahanda Nabi SAW dari bangsa Arab—telah dilahirkan.”

Ketika Nur Muhammad SAW berpindah dari punggung kakeknya—Abdul Muthalib—ke punggung putranya—Abdullah—maka bertambahlah derajat dan kedudukan Abdullah, dan keutamaannya menjadi masyhur.

Wajah Abdullah bersinar layaknya bintang yang berkilau bak mutiara. Wanita-wanita Quraisy pun berhias, bersolek, dan duduk di jalan-jalan Makkah, ketika Abdullah lewat, mereka semua berdiri, bergegas mendekatinya, dan menemuinya seraya mengatakan, “Wahai Abdullah, menikahlah denganku.”

Abdullah pun berpaling dari mereka.

Baca juga: Maksiat (Terkadang) Jembatan Menuju Kesadaran

Tatkala Sayyid Abdullah menikahi Sayyidah Aminah binti Wahb—ibunda Nabi SAW—Abdul Muthalib dan Bani Hasyim mengadakan walimah yang begitu meriah. Kemudian setelah itu, Aminah diboyong oleh Abdullah dan berpindahlah Nur Muhammad SAW ini dari tulang sulbi yang mulia ke rahim Aminah.

Saat itu kaum Quraisy sedang mengalami masa paceklik, kemarau panjang, biaya hidup naik tinggi, dan ujian lainnya.

Pada malam Sayyidah Aminah mengandung Rasulullah SAW, bumi kembali menghijau dari masa kekeringan, pepohonan tumbuh hijau bersemi, dan hujan pun turun dengan derasnya. Segala kebaikan dan keberkahan tersebut merupakan berkah Sayyidina Muhammad SAW.

Pada malam pertama Nabi Muhammad SAW dalam kandungan, yaitu malam Jumat pada bulan Rajab, pintu-pintu neraka Jahim ditutup dan pintu-pintu surga dibuka, hewan-hewan ternak kaum Quraisy berbicara dengan fasih, mengucapkan, “Rasulullah SAW telah dalam kandungan ibunya, Demi Tuhan pemilik Ka’bah, beliau adalah pemimpin dunia dan pelita bagi penghuninya.”

Pada malam itu, seluruh hewan liar dari belahan bumi timur berlari untuk memberitahukan kabar gembira kepada seluruh hewan liar di belahan bumi barat, demikian pula dengan ikan-ikan di lautan.

Sumber: Kitab Al-Maulid Al-‘Aliy, karya Syaikh Ali Jum’ah

Kontributor

  • Arif Khoiruddin

    Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir. Tinggal di Pati. Pecinta kopi. Penggila Real Madrid.