Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Syekh Yusri: Jangan Hinakan Dirimu dengan Meminta-minta

Avatar photo
44
×

Syekh Yusri: Jangan Hinakan Dirimu dengan Meminta-minta

Share this article

Seseorang mengirim kertas. Ternyata dia minta uang
pada Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah setiap datang
dari jauh.

Syekh Yusri berkata kepadanya, “Nanti temui aku saat
aku keluar masjid. Semoga kamu dikayakan dan tidak datang lagi meminta.”

Lalu beliau berkata, “Secara umum, barang siapa berusaha
untuk iffah (menjaga kehormatan dan tidak meminta) maka Allah swt. akan menjaganya.
Dan barang siapa meminta-minta pada manusia, maka dia akan terus fakir
sepanjang hidupnya.”

Kefakiran yang sesungguhnya adalah meminta-minta,
bukan karena butuh.

Jadi, jangan sampai kamu meminta selain kepada
Tuhanmu. Kalau ada keperluan, maka memohonlah pada Tuhanmu!

Bersabarlah sedikit, tidak ada anugerah yang
diberikan pada manusia menyerupai sabar. Itulah gudang terbesar.

Tapi masalahnya, kamu ingin sekarang juga, harus
sekarang, maka kamu pun akhirnya meminta pada orang.

Kenapa mesti sekarang?! Hai saudaraku, apa
salahnya setelah 10 tahun, 20 tahun?

Aku ceritakan sesuatu yang terjadi pada diriku
pribadi. Aku ingin membeli jas musim panas sejak 30 tahun lalu, akhirnya aku
beli di Alexandria kemarin lusa. Baru tercapai setelah 30 tahun.

Tidak mesti semua yang kamu inginkan, langsung
kamu pergi untuk langsung membelinya sekarang juga.

Didiklah dirimu wahai anakku.

Meminta-minta itu adalah kefakiran, bukan karena butuh
atau memerlukan.

Semua kita memerlukan, semua kita adalah
orang-orang faqir, tetapi faqir (memerlukan) kepada Allah swt., sehingga kita
menjadi kaya.

Jangan sampai kamu menjadi orang faqir pada para
makhluk!

Makanya orang yang biasa meminta-minta kepada
manusia, akan hidup selamanya menjadi pengemis dan mati pun dalam keadaan
mengemis.

Semestinya masing-masing orang belajar untuk
menunda sedikit keperluannya, sedikit-sedikit.

Aku dahulu tidak punya klinik, anakku 5, kadang
berbulan mobilku rusak. Aku biarkan tidak dipakai karena aku tidak punya uang untuk
memperbaikinya. padahal aku mempunyai surat tawkil milik saudari-saudariku yang
bekerja di Saudi dan uang mereka begitu banyak di bank.

Aku tidak pernah berpikir menggunakan surat tawkil
itu untuk meminjam uang dan nanti dikembalikan.

Jadi jangan pernah melihat apa yang dimiliki orang
lain, meskipun kamu punya surat tawkil, meskipun kamu sangat memerlukan! Allah yang
akan mengayakanmu.

Biasakanlah berlaku seperti itu. Kefakiran adalah
terlalu berkeinginan pada sesuatu sehingga kamu meminta-minta pada orang lain. Itulah
kefakiran. Sementara orang kaya adalah orang yang merasa tidak butuh.

Sayyiduna Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada
anugerah yang diberikan pada manusia menyerupai sabar.”

“Sabar itu indah.”

Jadi ketika kamu tidak bisa menggapai sesuatu saat
kamu menginginkan, maka derajat dirimu menaik.

Sementara jika kamu tidak bisa menggapai sesuatu
lalu kamu mendapatkannya saat itu juga maka dirimu makin makin rendah. Kenapa?
Karena kamu mengikuti hawa nafsumu. yang mengikuti nafsu membuat diri makin
rendah, sementara yang menyalahi nafsu, dirinya makin tinggi.

Makanya Sayyiduna Umar bin Al-Khaththab berkata, “Apakah
setiap kali kamu menginginkan sesuatu maka kamu membelinya?!” Mestikah setiap
kamu ingin  makan sesuatu maka kamu
langsung pergi membelinya?

Tidak, tundalah sedikit.

 

Kalau kamu selalu membeli semua yang kamu mau, berarti
kamu menguatkan nafsu amarah.

Sementara kalau kamu melawan nafsu dan mengatakan,
“Nanti saja, ada yang lebih penting, kalau sudah selesai ini, ini dst,” maka
tenangkan nafsumu, suruh dia diam, pukullah dengan ujung pulpen, daripada
memukul istrimu.

Maka kamu akan kaya, hidup kaya, mati kaya, kaya
dengan Allah swt.

Tapi kalau kamu terus meminta padaku, maka kamu
akan terus fakir, hidup mengemis dan mati mengemis.

Serahkan pada Allah, niscaya Dia menggerakkan hati
orang-orang untuk membantumu di saat keperluanmu ditakdirkan untuk terwujud. Bisa
jadi saat kamu jalan, tiba-tiba ada yang mendatangi dan memberimu uang yang
diperlukan.

Yang datang padamu tanpa kamu meminta itu
merupakan rezeki yang didatangkan Allah swt. padamu. Begitu banyak orang diberi
uang tanpa pernah meminta.

Allah swt. mengajarkan padamu agar tidak
mempercepat rezekimu. Kalau sampai waktunya, akan datang yang mengetuk pintumu.
Tapi kamu ingin mempercepat kedatangan rezeki itu, makanya kamu mengemis.

Dulu, aku pernah memberikan pelajaran pada para
pengemis di Masjid Qaitbay. Aku kumpulkan mereka dalam jumlah yang begitu
banyak. Aku ambil mikrofon menjelaskan tentang hukum dan adab mengemis. Tampak
mereka paham. Pekan depannya aku melihat mereka semua mengemis lagi. Tidak berguna
apa yang aku ajarkan karena mereka tidak mau mengambil faedah.

Semoga Allah menyelamatkan kita, membuat kita kaya
dengan-Nya. Amin.

~ Faedah dars jum’at siang bersama
Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah, 21 Mei 2021M

Kontributor

  • Hilma Rosyida Ahmad

    Bernama lengkap Ustadzah Dr. Hilma Rasyida Ahmad. Menimba ilmu di Universitas Al-Azhar. Beliau juga salah satu murid Syekh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani asy-Syadzili.