Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Ada Doa Ibu di Balik Kealiman Imam Bukhari

Avatar photo
18
×

Ada Doa Ibu di Balik Kealiman Imam Bukhari

Share this article

Imam Bukhari ketika kecil tunanetra. Sang ibu mendambakan putranya itu bisa seperti ayahnya, seorang imam dalam bidang hadits.

Ibu Imam Bukhari sedih. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh. Pada suatu malam, sang ibu bermimpi bertemu dengan Nabi Ibrahim as.

Beliau berkata,  “Tenangkan dirimu, wahai hamba Allah. Sungguh Allah telah mengembalikan cahaya kedua mata anakmu lantaran doa yang engkau panjatkan.”

Sang ibu dengan cepat bangun dari tidurnya. Kemudian dia mendapati Imam Bukhari bisa melihat serta cahaya di kedua matanya kembali.

Kemudian sang ibu mengantarkan dan mengarahkannya untuk menghafal Al-Quran. Putranya itu hafal Al-Quran dalam waktu yang amat singkat.

Sang ibu juga mengantarkannya menuju para imam hadits. Beliau berhasil menghafal 1000 hadits.

Baca juga: Ulama-ulama Besar yang Tidak Bisa Menulis dan Membaca

Guru beliau, Abu Ishaq ar-Rahawaih bercerita kepada murid-muridnya sebagai berikut: 

“Ada sekelompok orang dari kalangan Yahudi, kaum munafik dan musuh-musuh Islam berupaya untuk melemahkan hadits Rasulullah. Adakah dari kalian yang mampu mengumpulkan hadits shahih yang tak ada keraguan di dalamnya? Agar orang-orang mengatakan mushaf ini adalah kalamullah dan hadits shahih ini adalah sabda-sabda Rasulullah saw.”

Hati Imam Bukhari seakan-akan mengajukan diri. Sebelumnya beliau telah bermimpi Rasulullah. Beliau berada di depan Rasulullah. Di tangannya terdapat semacam kipas yang digunakannya untuk mengusir lalat yang hendak hinggap menuju Rasulullah.

Setelah itu, Imam Bukhari menanyakan maksud mimpi tersebut kepada salah seorang penakwil mimpi.

Dijawab kepadanya, “Engkau akan menangkis dusta-dusta yang disandarkan kepada Rasulullah saw.”

Allah lantas melapangkan jiwanya. Imam Bukhari duduk di antara makam Nabi dan mimbar. Beliau memulai menulis. Beliau tidak menulis kecuali sesudah shalat dua rakaat terlebih dahulu dan memastikan keshahihan hadits. Beliau menjadikannya hujjah antara dirinya dan Allah swt.

Kisah di atas diisampaikan Syaikh Ahmad Umar Hasyim, pakar hadits Al-Azhar Mesir.

Bca juga: Kisah Kedekatan Nabi dengan Anak Kecil

Habib Muhammad Quraish Shihab  tak pernah dikutuk (didoakan jelek) oleh sang ibu ketika dimarahi olehnya. Sang ibu menghela nafas sembari mendoakannya, “Semoga Allah memberimu hidayah.”

Selagi ibu kita masih ada, jangan pernah bosan untuk meminta doa kepadanya. Selamat Hari Ibu dan para calon ibu.

Darb Ahmar, 21 Maret 2019

Kontributor

  • Syihab Syaibani

    Asal Pulau Dewata Bali. Sekarang menempuh studi di Universitas al-Azhar Kairo Mesir. Menyukai talaqqi, ziarah dan syair Arab.