Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Dua Kata Berbeda dalam Al-Quran dengan Satu Cerita

Avatar photo
29
×

Dua Kata Berbeda dalam Al-Quran dengan Satu Cerita

Share this article

Mungkin ada yang mempunyai tanda tanya tentang penggunaan dua kata yang berbeda dalam dua ayat  di dalam Al-Quran yang menceritakan kejadian yang sama.

Contohnya di dalam Al-Quran adalah ketika Nabi Musa dengan izin Allah swt. memukulkan tongkatnya ke arah batu lalu memancar darinya 12 mata air. Dalam surat Al-Baqarah ayat 60, Allah menggunakan kata  ٱنفَجَرَتْ dan dalam surah Al A’raf ayat 160, Allah swt. menggunakan kata  انبَجَسَتْ

Hal ini dalam ilmu Balaghah masuk dalam kategori ٱئتلاف اللفظ مع المعنى yang artinya, kesesuaian lafal dengan makna. Kesesuaian lafal dan makna dalam penggunaan kata tersebut tampak ketika yang meminta minum adalah Nabi Musa as., lantas Allah menjawabnya dengan kata انفجرت yang bermakna شدة تدفق الماء atau “menyembur dengan kencang”, sebagaimana ayat berikut:

وَاِذِ اسْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۗ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ

“Dan (ingatlah) KETIKA MUSA memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu!’ Maka memancarlah daripadanya dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 60)

Baca juga: Hukum Baca Al-Quran Lewat Gawai saat Haid

Dan ketika yang meminta minum adalah kaum Nabi Musa, Allah menjawabnya dengan kata انبجست yang bermakna سيلان الماء بشكل هادئ atau “mengalir dengan tenang” sebagaimana ayat berikut:

 وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اِذِ اسْتَسْقٰىهُ قَوْمُهٗٓ اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۚ فَانْۢبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًاۗ قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ

“Dan Kami wahyukan kepada Musa KETIKA KAUMNYA meminta air kepadanya, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu!’ Maka mengalirlah dari (batu) itu dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing.” (QS. Al-A’râf [6]: 160)

Kesesuaian yang dimaksudkan adalah ketika yang meminta itu adalah Nabi Musa, maka Allah swt. menjawabnya dengan pancaran air yang kencang, sedangkan ketika yang meminta adalah kaum beliau, maka Allah swt. menjawabnya dengan aliran air yang tenang.

Bagaimanapun juga, pasti ada perbedaan  antara kekasih dan yang bukan kekasih, ketika meminta sesuatu kepada Allah swt sebagai terlihat dalam dua ayat suci Al-Quran di atas,. Wallahu a’lam.

Jombang,  1 Safar 1442/ 19 September 2020

Baca juga: Kiat Menghafal Al-Quran Tanpa Pernah Lupa Ala Syekh Yusri

Kontributor

  • Afifudin Dimyathi

    Nama lengkapnya Dr. KH. Muhammad Afifuddin Dimyathi, Lc., MA. Menyelesaikan jenjang sarjana di Universitas Al-Azhar Mesir, dan jenjang magister serta doktoral di Sudan. Kini mengasuh Pondok Tahfidzul Quran, Hidayatul Quran, Darul Ulum, Peterongan, Jombang.