Allah SWT memberi pelajaran kepada kita tentang memelihara keluarga dalam Al-Quran agar tercipta keluarga yang bahagia serta mendapat berkah dari-Nya. Keluarga adalah batu bata pertama membangun masyarakat.
Kesalehan suatu masyarakat terlihat dari benih-benih keshalihan yang sejak dini ditanamkan di dalam keluarga. Bagi anak-anak, keluarga menjadi madrasah pertama tempat mereka belajar mengetahui agama, pengetahuan, akhlak dan dunia. Seandainya pondasi bangunan ini runtuh, jangan terkejut apabila krisis keimanan dan dekadensi moral merajalela.
Oleh karena itu, pemeliharan keluarga menjadi kewajiban nomor wahid sesudah menapaki mahligai pernikahan. Dengan mengikuti tuntunan ilahi, rumah tangga bisa disulap menjadi surga kecil di muka bumi. Al-Quran mewasiatkan empat perkara dalam rangka memelihara keselamatan keluarga.
Pertama, para orang tua wajib menanyakan agama dan akidah anak-anak mereka sepeninggalnya mereka. Para nabi terdahulu kerap menanyakan kepada anak-anaknya tentang Dzat yang akan mereka sembah sesudah mereka meninggal duniia. Berkebalikan dengan kondisi orang tua zaman sekarang yang amat gelisah memikirkan apa yang akan dimakan anak-anak mereka setelah mereka tiada.
Dalam Surat Al Baqoroh (2) ayat 132 Allah SWT berfirman, “Dan Ibrahim mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilihkan agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.”
Kedua, menyuruh anggota keluarga shalat dan bersabar mengerjakannya dalam waktu dan kesinambungannya. Shalat adalah tiang agama, mencegah dari perbuatan keji dan kemunkaran dan menjadi pintu meminta pertolongan kepada Sang Khalik.
Allah SWT berfirman dalam Surat Thaha (20) ayat 132, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Jika Rasulullah SAW dan keluarganya menghadapi berbagai kesulitan, beliau mengajak keluarganya untuk shalat karena shalat dan sabar adalah penolong kaum muslimin. Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, demikian firman Allah SWT dalam Surat Al Baqoroh [2]: 45.
Ketiga, senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dan kedua orang tua. Pasalnya, barangsiapa yang bersyukur kepada Allah tetapi tidak mau bersyukur kepada kedua orang tuanya, niscaya Allah tidak menerima syukur itu.
Allah SWT berfirman, “Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada Aku kembalimu.” (QS Luqman [31]: 14)
Bersyukur kepada kedua orang tua dilakukan dengan berbakti kepada mereka berdua selama masih hidup dan mendoakan mereka ketika sudah meninggal dunia. Perbuatan syukur kepada mereka melatih diri menjadi anak shalih dimana kebaikan doa-doa si anak kelak akan terus mengalir kepada orang tua mereka.
Dari Anas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membuat kedua orang tuanya ridha, maka telah membuat Allah SWT ridha dan barangsiapa yang menyebabkan kedua orang tuanya murka, niscaya juga telah membuat-Nya murka.” (HR Bukhori)
Keempat, memelihara diri sendiri dan anggota keluarga dari api neraka. Apabila orang tua khawatir melihat anak-anaknya hidup dalam kekurangan dan kemiskinan, seharusnya mereka seribu kali lebih khawatir melihat anak-anak mereka dimasukkan ke tempat yang paling mengerikan dan menghinakan.
Wasiat terakhir ini sungguh amanat terbesar bagi setiap orang tua agar melindungi dan menjaga keselamatan anak-anaknya di dunia sekaligus di akhirat.
Firman Allah SWT dalam Surat At Tahrim (66) ayat 6, “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”
Demikian empat cara memelihara keluarga dalam Al-Quran kepada setiap muslim dalam memelihara keluarga. Semoga kita diberi kekuatan dan pertolongan oleh Allah SWT dalam melaksanakan amanat wasiat di atas. Amin.