Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

9 Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram

Avatar photo
39
×

9 Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram

Share this article

Berpuasa pada hari ke-10 di bulan Muharram atau yang sering dikenal dengan puasa Asyura memiliki keistimewaan (fadhilah) yang besar, yaitu menghapus dosa-dosa selama satu tahun yang telah lewat.

Keutamaan ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

صيام يوم عاشوراء أحتسب على الله أن يكفّر السنة التي قبله

“Adapun puasa Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Kemuliaan bulan ini telah dikenal sejak masa Nabi-nabi terdahulu. Nabi Nuh AS dan Nabi Musa AS berpuasa pada hari ke-10 pada bulan Muharram ini. Keterangan ini sesuai dengan riwayat dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

يوم عاشوراء كانت تصومه الأنبياء فصوموه أنتم

“Para Nabi terdahulu melaksanakan puasa Asyura, maka berpuasalah kalian.”

Diriwayatkan dari Aisyah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa Asyura. (HR. Muslim)

Abu Qatadah RA meriwayatkan, bahwa Nabi SAW bersabda,

صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفّر السنة التي قبله، والسنة التي بعده، وصيام يوم عاشوراء أحتسب على الله أن يكفِّر السنة التي قبله

“Berpuasa pada hari Arafah, aku memohon kepada Allah agar puasa itu bisa menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. Adapun berpuasa pada hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Di antara keutamaan dan keistimewaan yang Allah SWT berikan secara khusus pada ibadah puasa adalah:

Pertama: Sesungguhnya puasa merupakan ibadah yang hanya untuk Allah, dan Dialah yang akan memberikan pahalanya. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap amal Bani Adam dilipatgandakan pahalanya, satu macam kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWT berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu adalah bagi-Ku, dan Aku lah yang akan memberinya pahala, sebab ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena Aku’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua: Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan. Sebagaimana dalam riwayat Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka, dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Tuhannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketiga: Sesungguhnya bagi Allah SWT, bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi daripada minya misik. Sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang mana jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat daripada wanginya minyak misik.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat: Sesungguhnya Allah SWT telah mempersiapkan satu pintu khusus di surga untuk ahli puasa, yang tidak akan dimasuki oleh selain mereka. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits riwayat Sahal bin Sa’ad RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, pada hari kiamat tidak akan ada orang yang masuk surga melewati pintu itu kecuali orang-orang yang berpuasa. Tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka, ‘Mana orang-orang yang berpuasa’. Maka mereka berdiri menghadap, dan tidak ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kelima: Sesungguhnya orang yang berpuasa satu hari di jalan Allah SWT, maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun. Sebagaimana dalam riwayat Abu Sa’id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorangpun hamba yang berpuasa sehari di jalan Allah, melaikan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keenam: Sesungguhnya puasa adalah pelindung (perisai) dari api neraka. Dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA disebutkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Puasa adalah perisai.” Dalam riwayat lain dari Utsman bin Abu Al-‘Ash RA, ia pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Puasa adalah perisai dari api neraka, sebagaimana perisai salah seorang dari kalian dalam perang.” (HR. Ahmad dan Nasa`i)

Ketujuh: Sesungguhnya puasa dapat menghapus segala kesalahan dan dosa. Sebagaimana diriwayatkan dari Hudzaifah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Fitnah (ujian) seseorang dalam keluarganya, hartanya, anaknya, dan tetangganya. Dan fitnah itu akan terhapus oleh amalah shalat, puasa, sedekah, amar makruf, dan nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedelapan: Sesungguhnya puasa akan menjadi penolong bagi orang yang melaksanakannya, kelak pada hari kiamat. Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Abdullah bin ‘Amr RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan menjadi penolong bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat (pertolongan) kepadanya’. Dan Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberikan syafaat kepadanya.’ Maka mereka berdua pun akhirnya memberi syafaat kepadanya.”

Kesembilan: Puasa Asyura bisa menghapus dosa-dosa selama dua tahun. Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasa pada hari Arafah, Aku memohon kepada Allah agar puasa itu bisa menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. Adapun berpuasa pada hari Asyura, Aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.”

Kontributor

  • Arif Khoiruddin

    Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir. Tinggal di Pati. Pecinta kopi. Penggila Real Madrid.