Artikel

Gak Usah Berdoa, Kan Sudah Ada Takdirnya (?)

03 Sep 2020 01:33 WIB
1524
.
Gak Usah Berdoa, Kan Sudah Ada Takdirnya (?)

Berdoa secara bahasa berarti menyeru atau memohon. Sedangkan menurut istilah, berarti seorang hamba menunjukkan ketidakmampuannya kepada Allah, dan melepas daya dan upayanya. Dalam istilah lain berdoa juga berarti memohon kepada Allah dalam rangka mendapatkan manfaat atau mencegah marabahaya.

Anjuran untuk berdoa diabadikan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Salah satu ayat yang menerangkannya adalah firman Allah:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah [2]: 186)

Adapun dalam Sunnah, anjuran berdoa ini terdapat dalam Sunan At-Tirmidzi dan selainnya. Rasulullah bersabda,

"Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, Allah akan marah padanya." (HR. At-Tirmidzi 3373)

Baca juga: Momen-momen Spesial Baginda Rasulullah Mendidik Sahabat

Meskipun Al-Qur'an dan Sunnah sudah sangat jelas dalam menerangkan anjuran berdoa, tetapi sebagian manusia terkadang terbesit dalam hatinya: "Apa yang telah terjadi, dan akan terjadi pasti sudah ditakdirkan, lalu buat apa berdoa?"

Bagaimana ulama menjawab pertanyaan ini?

Syekh Zakariya Al-Anshari dalam kitab Talkhis al-Azhariyyah fi Ahkam al-Ad'iyyah menuliskan 2 jawaban dari pertanyaan di atas:

Pertama: Doa Bagian dari Takdir

Sesungguhnya berdoa untuk menepis bahaya itu termasuk dari bagian takdir. Artinya bisa jadi Allah menetapkan bahaya bagi orang yang tidak berdoa, dan menjauhkan bahaya bagi yang berdoa.

Jawaban pertama ini berlandaskan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak:

أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله: رقى نسترقي بها و أدوية نتداوى بها، هل ترد من قدر الله شيئا؟ قال: هي من قدر الله

“Ada seseorang yang mendatangi Nabi Muhammad Saw. Kemudian ia bertanya, wahai Rasulullah, rukyah yang kita gunakan atau obat yang kita konsumsi, apakah itu menolak takdir Allah?’ Rasulullah menjawab, ‘Itu semua termasuk dari takdir Allah.’”. (HR. Hakim, 4/402)

Baca juga: Gaduh Corona, Fatwa dan Kebodohan Umat

Kedua: Berdoa Sebagai Simbol Penghambaan Seseorang

Tujuan berdoa tidak hanya sebatas memohon keinginan. Berdoa juga memiliki manfaat yang lain, seperti menunjukkan penghambaan dan pengakuan dengan sifat ketuhanan Allah.

Karena dengan berdoa, kelemahan dan ketidakmampuan seorang hamba akan terlihat, dan keagungan Allah akan lebih jelas dirasakan oleh hamba. Manfaat yang terpenting yaitu doa bernilai ibadah. Dikabulkan atau tidak, itu urusan belakangan. Yang terpenting seorang hamba sudah menunaikan nilai ibadah dalam berdoa.

Walhasil, doa tidak hanya sebatas merealisasikan apa yang kita inginkan. Doa juga ibadah yang harus ditunaikan. Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits, "Doa adalah inti ibadah."

Hal itu karena seorang hamba tidaklah berdoa melainkan ia meyakini bahwa hanya Allah yang dapat membantu dia dan mengabulkan keinginannya. Rasa seperti ini yang akan menjadikan keimanan seorang hamba akan bertambah.

Fahrizal Fadil
Fahrizal Fadil / 78 Artikel

Mahasiswa Indonesia di Mesir, asal dari Aceh. Saat ini menempuh studi di Universitas Al-Azhar, Fakultas Bahasa dan Sastra Arab. Aktif menulis di Pena Azhary. Suka kopi dan diskusi kitab-kitab turats.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: