Artikel
Wasiat Nabi Isa agar Beriman kepada Nabi Muhammad
Isa al-Masih merupakan orang mulia putra dari seorang wanita suci nan agung bernama Sayyidah Maryam. Nabi Isa diutus oleh Allah ta'ala untuk berdakwah kepada Bani Israil. Mengajak mereka untuk mengesakan Tuhan, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.
Dengan gigih dan sabar Nabi Isa menyeru mereka agar bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Isa adalah Rasul Allah.
Selain itu, Nabi Isa juga membawa kabar gembira bahwa nanti akan muncul nabi setelahnya, insan paling mulia yang risalahnya tak tergantikan hingga akhir zaman, yaitu Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Dikisahkan bahwa di masa awal dakwah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ada empat orang Yaman pergi menuju Makkah. Malam menyelimuti mereka di tengah perjalanan. Suasana yang tadinya terang sedikit demi sedikit beralih menjadi gelap.
Akhirnya mereka pun memutuskan untuk berhenti dan beristirahat. Sedikit melepaskan penatnya perjalanan. Semuanya tertidur lelap kecuali satu orang bernama Ja'ad bin Qays al-Muradi.
Baca juga: Kisah Inspiratif dan Ketawadhuan Syekh Mutawalli Asy-Sya’rawi
Di malam yang gulita, tiba-tiba ia mendengar suara tanpa rupa. Entah dari mana asalnya. Suara itu menyenandungkan beberapa bait syair,
ألا أيها الركب المعرس بلّغوا
إذا ما وصلتم للحطيم وزمزما
محمدا المبعوث منا تحية
تشيعه من حيث سار ويمما
وقولوا له إنا لدينك شيعة
بذلك أوصانا المسيح ابن مريم
Maknanya,
"Wahai musafir yang sedang beristirahat, sampaikanlah,
jika engkau sampai di Hathim dan Zamzam (Makkah)
Salam penghormatan dari kami untuk Muhammad sang Rasul
Salam yang menyertainya ke manapun ia pergi dan berlalu
Katakanlah padanya, 'Sungguh kami adalah pembela dan penolong agama kamu'
Dengan inilah, berwasiat kepada kami al-Masih putra Maryam”
Suara tersebut tak lain adalah suara jin muslim. Jin tersebut hidup pada masa Nabi Isa dan beriman kepadanya sebelum ia diangkat ke langit.
Jadi, Nabi Isa tidaklah dibunuh dan tidak disalib, tetapi yang dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan dengannya. Nabi Isa berwasiat kepadanya agar kelak beriman kepada Nabi Muhammad dan mengikutinya.
Baca juga: Kisah Cinta Abdullah bin Salam dan Akhlak Mulia Cucu Rasulullah, Husain bin Ali
Ketika Ja'ad bin Qays dan kawan-kawannya sampai Makkah, Ja'ad menanyai penduduk Makkah tentang Muhammad. Siapa dia dan di mana tempat tinggalnya. Maklum, saat itu dakwah Nabi belum tersiar di penjuru jazirah arab.
Ketika Ja'ad berhasil menemuinya, ia pun menyatakan keislamannya. Beriman bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Sebagaimana wasiat Nabi Isa al-Masih yang disampaikan oleh pengikutnya dari bangsa jin.
Kisah Nabi Isa ini diriwayatkan oleh Imam Abu Sa'ad An-Naysaburi dalam kitabnya Syaraf al-Mushthafa dan dinukil oleh Syeikh Abdullah Al-Harari dalam kitabnya, Asy-Syarh al-Qawim.
Baca Juga
Adakah dusta yang tidak berdosa?
23 Nov 2024