Artikel

Masih takut neraka? Simak penjelasan Gus Baha ini

22 Feb 2022 04:00 WIB
1366
.
Masih takut neraka? Simak penjelasan Gus Baha ini KH. Ahmad Bahauddin Nur Salim atau akrab disapa Gus Baha.

KH. Bahauddin Nursalim atau yang karib disapa Gus Baha dalam salah satu sesi pengajiannya mengisahkan tentang kegagalan seorang mubaligh yang bisa membikin orang menangis sesenggukan karena takut neraka, tapi tidak kepada Dzat yang menciptakannya.

Alkisah, saat Sayyidina Ali bin Abi Thalib datang ke masjid Kuffah. Pada waktu yang bersamaan, dia dikejutkan dengan kondisi para jama'ah yang menangis sejadi-jadinya. Hal ini diketahui kemudian  karena pidato seorang mubaligh soal kengerian neraka.

Baca juga: Gus Baha: Tidak Ada yang Lebih Mencintai Nabi Seperti Cintanya Orang Indonesia

Sayyidina Ali lalu mengirimi surat ke pemimpin bupati pada waktu itu. Ia mengeluhkan tentang isi ceramah yang amatiran itu dan meminta untuk berpidato lagi dengan tema takut kepada Allh. Menguji, apakah orang-orang akan menangis juga.

"Kalau bisa, menjadikan orang itu menangis karena takut kepada Allah," ujar Gus Baha dilansir dari Channel Santri Gayeng.

Hari esoknya, ketika mubaligh berceramah lagi ternyata para hadirin tidak ada yang menangis seperti hari sebelumnya. Akhirnya mubaligh itu kena marah dan berujung dipecat.

Menurut Gus Baha, keharusan Allah disembah adalah sebuah hakikat. Logikanya seperti penjumlahan satu ditambah satu menghasilkan dua. Mengapa ketika mengakui Allah itu Tuhan harus menunggu dapat surga terlebih dulu.

"Mengatakan satu tambah satu hasilnya dua saja mau, padahal tidak ada yang memberi hadiah. Giliran, mengatakan Allah itu Tuhan tanpa hadiah, kok gak mau. Hamba macam apa itu!" tegas santri Kinasih Mbah Maimoen Zubair itu.

Inilah hasilnya jika ibadah seorang hamba digantungkan pada sebuah imbalan dan hadiah timbal balik. Penghambaan semacam ini tak lebih seperti transaksi dagang saja.

Baca juga: Logika Gus Baha Memahami Neraka

Bagi Gus Baha, ini yang membuat ikhlas terasa susah sekali karena tidak pernah didasari atas ilmu. Maka dari itu agama diperuntukkan untuk mereka yang berakal.

Lebih lanjut, Gus Baha menyebutkan sebuah hadits Qudsi:

 لو لم أخلق جنة أو نارا ألم أكن أهلا أن أطاع؟

“Andai tak Ku ciptakan surga dan neraka, apakah Aku tak pantas untuk disembah lagi?!”

Senada dengan ini, Gus Baha memisalkan kisah Rabiah Adawiyah yang pernah berjalan sambil membawa obor dan satu gelas air.

Ketika ditanya: "Wahai Rabiah, kamu mau ke mana,"

"Akan ku bakar surga, dan ku padamkan neraka,".

Kali lain Rabiah Al Adawiyah bermunajat kepada Allah.

"Ya Allah! Jika saya menyembah-Mu karena takut neraka, silahkan perbesar tubuhku, sehingga hanya berisi diriku semata. Semua penghuni neraka dikeluarkan saja, biar saya seorang diri di dalamnya."

"Dan jika saya menyembah-Mu hanya karena ingin masuk surga, maka jatah surgaku silakan Engkau bakar, sehingga tidak ada jatah surga sama sekali."

Ini adalah ketakwaan dan keikhlasan sekelas walinya Allah. Saking tidak mau bergantung kepada surga da  neraka.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: