Berita

Sastrawan Milenial Irlandia Tolak Novelnya Diterjemah ke Bahasa Ibrani

14 Oct 2021 09:48 WIB
1095
.
Sastrawan Milenial Irlandia Tolak Novelnya Diterjemah ke Bahasa Ibrani Sally Rooney ikut menandatangani petisi boikot Israel (foto: The Times).

Novelis muda Irlandia Sally Rooney memutuskan untuk tidak menerbitkan novel barunya dalam bahasa Ibrani. Dia menolak karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa resmi negara Israel seiring dengan dukungannya kepada perjuangan Palestina.

Sally Rooney yang dijuluki sastrawan milenial itu mengatakan mendukung aksi boikot budaya Israel, Haaretz dan surat kabar Israel lainnya melaporkan.

Novel baru Rooney yang berjudul Beautiful World, Where Are You? menduduki puncak daftar buku terlaris New York Times sejak diterbitkan pada bulan September lalu. Novel itu mengeksplorasi kehidupan dan romansa intelektual orang-orang urban.

Novel debutnya Conversations with Friends membuat dirinya menyabet penghargaan Sunday Times pada 2017 kategori Young Writer of the Year.

Baca juga: Diego Maradona dan Pembelaannya untuk Perjuangan Palestina

Modan Publishing House sebagia pihak yang telah menerbitkan dua buku Rooney, mengatakan kepada Haaretz bahwa Rooney tidak akan mengizinkan buku barunya diterbitkan dalam bahasa Ibrani karena dia mendukung boikot Israel dan tidak ingin bekerja dengan penerbit Israel.

"Pertama, saya sangat bangga dua novel saya sebelumnya diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani oleh Katyah Benovits. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam penerbitan buku-buku itu untuk mendukung pekerjaan saya," kata Sally Rooney dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Middle East Monitor Rabu (12/10).

Penulis kelahiran 20 Februari 1991 itu melanjutkan, "Demikian juga, akan menjadi suatu kehormatan bagi saya bila novel terbaru saya diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani dan tersedia untuk pembaca berbahasa Ibrani. Tetapi saat ini, saya telah memilih untuk tidak menjual hak terjemahan ini ke penerbit yang berbasis di Israel."

Sally Rooney secara terbuka menyatakan menentang Israel. Editor majalah sastra The Stinging Fly itu termasuk salah satu dari ribuan seniman yang menandatangani petisi pada bulan Juli yang menuduh Israel melakukan apartheid dan menyerukan isolasi internasionalnya setelah serangan Mei di Gaza.

Isi petisi itu antara lain menyerukan pengakhiran dukungan yang diberikan oleh kekuatan global kepada Israel dan militernya; terutama Amerika Serikat dan meminta pemerintah menghentikan hubungan perdagangan, ekonomi dan budaya dengan Israel.

The Daily Mail melaporkan bahwa Sally Rooney bukanlah penulis terkemuka pertama yang menolak untuk menerbitkan sebuah buku dalam bahasa Ibrani. Pada 2012 lalu, novelis dan aktivis politik dari Georgia Amerika Serikat, Alice Walker tidak mengizinkan The Color Purple untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani.

Baca juga: Amerika Tidak Pernah Meninggalkan Timur Tengah

Media Inggris itu melaporkan, Irlandia memiliki sejarah sentimen pro-Palestina, karena apa yang dilihat banyak warga Irlandia dari perjuangan warga Palestina sebagai hubungan budaya dengan perjuangan mereka melawan Inggris.

Dewan kota Dublin mengeluarkan resolusi pada 2018 yang mendukung boikot terhadap Israel dan menyerukan pengusiran duta besar Israel untuk Irlandia.

Abdul Majid
Abdul Majid / 117 Artikel

Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: