Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

Bacaan niat zakat fitrah, dilengkapi tuntunan doa serah terima

Avatar photo
51
×

Bacaan niat zakat fitrah, dilengkapi tuntunan doa serah terima

Share this article

Niat dalam zakat fitrah merupakan suatu kewajiban sebagaimana ibadah lainnya. Niat zakat hukumnya wajib. Fungsinya sebagai pembeda antara sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunnah.

Waktu niat zakat adalah saat menyerahkan zakat kepada mustahik (fakir miskin) atau wakil, dan bisa juga niatnya diwakilkan kepada wakil (amil). Hanya saja boleh mendahulukan niat (tidak dibarengkan dengan menyerahkannya), sebelum menyerahkan zakat kepada mustahik atau wakil, dengan syarat sudah ifraz, yakni membedakan harta untuk zakat dengan yang lainnya. (Taqrirat al-sadidah I/421)

Berikut adalah redaksi niat zakat fitrah:

1. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an nafsî fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

2. Niat zakat fitrah untuk istri

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an zaujatî fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

3. Niat zakat fitrah untuk anak laki-laki

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an waladî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

4. Niat zakat fitrah untuk anak perempuan

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an bintî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

5. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ تَلْزَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘annî wa ‘an jamî’i mâ talzamunî nafaqâtuhum fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

6. Niat zakat fitrah untuk orang yang diwakilkan

 ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an (sebutkan nama yang diwakili) fardhan lillâhi ta’âlâ

Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama yang diwakili), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

Seusai membaca niat mengeluarkan zakat, maka sunnah juga bagi dia untuk membaca doa. Dijelaskan dalam redaksi berikut:

يُستحبّ لمن دفع زكاةً، أو صدقةً، أو نذراً، أو كفّارةً ونحو ذلك أن يقول: رَبَّنا تَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيعُ العليم، قد أخبرَ الله سبحانه وتعالى بذلك عن إبراهيم وإسماعيل صلى الله عليهما وسلم، وعن امرأة عمران.

“Disunnahkan bagi orang yang menyerahkan zakat, sedekah, nadzar, kafarat dan sejenisnya, untuk membaca doa, “Robbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim” Yang artinya: Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesungguhnya Engkau adalah dzat yang maha mendengar lagi mengetahui. Yang demikian telah dijelaskan Allah melalui Nabi Ibrahim As, Ismail As dan putrnya Imran (Maryam, ibunya Nabi Isa As).”

Adapun yang menerima zakat, maka sunnah juga baginya untuk berdoa. Dijelaskan:

قال الشافعي والأصحاب رحمهم الله: الاختيار أن يقول: آخذ الزكاة لدافعها: آجَرَكَ اللَّهُ فِيما أعْطَيْتَ، وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُوراً، وَبَارَكَ لَكَ فِيما أَبْقَيْتَ، وهذا الدعاء مستحبّ لقابض الزكاة، سواءٌ كان الساعي أو الفقراء، وليس الدعاء بواجب على المشهور من مذهبنا ومذهب غيرنا. وقال بعض أصحابنا: إنه واجب، لقول الشافعي: فحقّ على الوالي أن يدعوَ له، ودليلُه ظاهر الأمر في الآية.

Imam Asy-Syafi’i dan Ashab mengatakan bahwa sunnah bagi yang menerima zakat untuk membaca doa “Âjarakallâhu fî mâ a’thaita wa ja’alahu laka thahûran wa bâraka fî mâ abqaita”  yang Artinya, “Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”  Doa ini ada yang mengatakan wajib  berdasar pada perkataan Iman Syafii. Hanya saja menurut qaul masyhur itu tidaklah wajib. (Al-adzkar, hlm. 188)

Demikianlah penjelasan mengenai niat dalam zakat. Semoga bermanfaat.

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.