Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

Doa malam Nisfu Sya’ban dari Nabi, sahabat dan ulama

Avatar photo
38
×

Doa malam Nisfu Sya’ban dari Nabi, sahabat dan ulama

Share this article

Ada banyak doa yang ma’tsur dari ulama salaf, namun doanya ini tidak tertentu untuk dikerjakan di malam nisfu Sya’ban.

Hanya saja sebagian orang yang arif (Ulama saleh) memandang baik untuk memperbanyak membaca doa tersebut pada malam nisfu Sya’ban.

Berikut adalah doanya, mulai dari Nabi Adam, Ali bin Abi Thalib hingga  Syekh Abdul Qadir al-Jaelani.

1. Doa Malam Lailat Al-Qadar

Doa ini warid untuk malam lailat al-qadar, karena memandang malam nisfu syaban adalah malam yang mulia setelahnya malam lailat al-qadar, maka dianjurkan untuk membaca doa ini.

اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

“Ya Allah Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku. Ya Allah hamba memohon kebajikan dan keselamatan yang langgeng dalam agama, dunia, Dan akhiratku”.

2. Nabi Adam AS

Di antara doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah doanya Nabi Adam As, diriwayatkan oleh Abi Barzah bahwasanya Rasulullah Saw bersabda “Ketika Nabi Adam diturunkan di bumi, beliau tawaf di baitullah selama satu minggu dan sholat dua rakaat, kemudian ia berdoa kepada Allah

اللّهُمّ إِنّكَ تَعْلَمُ سِرِّيْ وَعَلَانِيَتِيْ فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِيْ وَتَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَعْطِنِيْ سُؤَلِيْ وَتَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذَنْبِيْ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيْبُنِيْ إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَأَرْضِنِيْ بِقَضَائِكَ.

“Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela  padaku, atas apa yang telah Engkau tetapkan untuk diriku”.

Lantas Allah mewahyukan kepadanya “Wahai Adam As, karena engkau berdoa kepadaku dengan menggunakan redaksi doa ini, maka aku akan mengabulkan permintaanmu, dan tidaklah keturunanmu berdoa dengan doa ini, kecuali aku akan mengabulkannya, akan aku ampuni dosanya, akan aku hilangkan rasa susah dan gunda gulananya, serta dunia akan tunduk padanya, meski ia tidak menginginkannya. (HR. Abi Barzah, transmisinya dianggap boleh oleh sekumpulan ulama hadis) (Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, Madza fi syaban,h. 107)

3. Doa Nabi Yunus As

Barang siapa yang membaca doa nabi Yunus As sejumlah hurufnya (hitungan Arab), yakni sebanyak 2375 (dengan rincian: La Ilaha berjumlah 68, Illa Anta berjumlah 483, subhanaka berjumlah 141, inni kuntu berjumlah 531, mina al-dzalimin berjumlah 1152), niscaya ia akan mendapatkan rasa aman sepanjang tahun. Redaksi doanya adalah sebagai berikut:

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

        “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.

Amalan ini bersandar pada hadis nabi Saw yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, bahwasanya Rasulullah bersabda “sungguh doanya saudaraku, Nabi Yunus As itu doa yang sangat ajib (indah dan komprehensif), diawali dengan kalimat tahlil (La Ilaha Illa Anta), kemudian tasbih (Subhanaka), lalu ditutup dengan pengakuan atas dosa. Maka sesiapa yang membaca doa ini sebanyak 3 kali dalam sehari, niscaya ia tidak akan merasakan gundah dan susah. (Kanz Al-Najah wa Al-surur, h. 172)

4. Doa Sayyidina Ali bin Abi Thalib

اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Ya Allah limpahkan rahmat ta’dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunanMu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Al-Ghunyah li talibi tariqi al-haq)

5. Doa Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

اَللَّهُمَّ إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلىَ خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنّك وَعِتْقِكَ، وَقَدِّرْ لَنَا مِنْ فَضْلِكَ وَوَسِّعْ رِزْقَكَ، واَجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُوْمُ لَكَ فِيْهاَ بِبَعْضِ حَقّك. اَللَّهُمَّ مَنْ قَضَيْتَ فِيْهَا ِبَوفَاتِهِ فَاقْضِ مَع َذَلِكَ لَهُ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرتَ طُوْلَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ لَهُ مَع َذلك نِعْمَتَكَ، وَبَلِّغْنَا مَا لاَ تبْلُغُ الآمالُ إلِيَهْ،ِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ الأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وصلّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِدِّنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

“Ya Allah, apabila Eukau telah mendatangkan malam Nishfu Sya’ban (malam pertengahan Bulan Sya’ban) kepada makhluk-Mu, maka curahkanlah kepada kami karunia dan pembebasan-Mu (pembebasan dari api neraka), dan tentukanlah kami sebagai orang-orang yang mendapatkan karunia-Mu, kelimpahan rizki-Mu, serta jadikanlah kami sebagai orang-orang yang melaksanakan di antara hak-Mu. Ya Allah, siapapun yang Engkau tetapkan untuk meninggal dunia pada malam Nishfu Sya’ban ini, maka tetapkanlah bersamanya kasih sayang-Mu, dan siapapun yang Engkau tetapkan pada malam Nishfu Sya’ban ini panjang umur, maka tetapkanlah bersamanya curahan nikat-Mu, serta sampaikan kami kepada sesuatu yang tidak dapat diraih oleh cita-cita dan keinginan, ya Allah, Tuhan sebaik-baik Pemberi orang-orang yang memohon, ya Allah Tuhan pemelihara alam semesta, hanya karena kasih sayang-Mu (doa dan harapan terpenuhi), ya Allah Tuhan sebaik-baik Pemberi rahmat. Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat kepada Nabi Muhammad saw dan seluruh para sahabatnya”. (Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki, Madza Fi Sya’ban,h. 109)

Demikianlah penjelasan mengenai doa-doa malam nisfu Sya’ban, mari kita isi hari tersebut dengan ibadah. Semoga Allah Meridhai-Nya. Amin Ya Rabb.

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.