Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

Keutamaan membaca surat Yasin, lengkap dengan dalilnya

Avatar photo
31
×

Keutamaan membaca surat Yasin, lengkap dengan dalilnya

Share this article

Surat Yasin bagian dari al-Quran, bahkan sering diibaratkan sebagai jantung al-Quran.

Membaca surat Yasin sudah menjadi rutinitas yang masif dilakukan masyarakat Nusantara. Sayangnya oleh sebagian kalangan tak jarang dituduh sebagai bid’ah. Hanya karena membaca Yasin di samping kuburan, lantas dijustifikasi sebagai perbuatan yang negatif.

Bagaimanakah hukum membaca surat Yasin? Sebelum itu mari kita ketahui terlebih dahulu, mengenai keutamaan surat Yasin.

Keutamaan membaca surat Yasin

Dalam kitab-kitab tafsir, sebelum menafisirkan surat al-Quran, para ulama bisanya menyampaikan terlebih dahulu keutamaannya. Berikut keutamaan surat Yasin, diambil dari berbagai kitab tafsir yang muktabar.

1. Akan diampuni dosa-dosanya.

عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ الله عز وجل غُفِرَ لَهُ» .

Diriwayatkan dari Jundub bin Abdullah bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda “Sesiapa yang membaca Yasin di malam hari dengan ikhlas (semata-mata mengharap ridha Allah), niscaya dosa-dosanya akan diampuni.” (Tafsir Ibnu Katsir, VI/498)

2. Orang yang membacanya akan nendapat syafaat dan orang yang mendengarnya akan mendapat ampunan.

إنَّ فِي الْقُرْآنِ لَسُوْرةٌ تَشْفَعُ لِقَارِئِها وَيَغْفِرُ لِسَامِعِهَا تُدْعَى فِي التوراةِ الْمُعِمَّةَ، قيل: يا رسولَ اللهِ وَمَا الْمُعِمَّة؟ قال: تَعمُّ صاحِبَها بِخيْرِ الدَّارَيْنِ وَتدْفَعُ عنْهُ أهَاوِيْلَ الآخِرةِ وَتُدْعَى الدَّافعَةَ والقَاضِيَةَ، قيل: يا رسول الله وكَيْفَ ذَلِكَ؟ قال: تدفَعُ عَنْ صاحِبِهَا كُلَّ سُوْءٍ وتَقْضِي لَهُ كُلَّ حَاجةٍ

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di dalam Al-Quran terdapat suatu surat yang dapat memberi syafaat bagi pembacanya, memberi ampunan bagi yang mendengarnya, nama surat tersebut dalam Kitab Taurat disebut Al Mu’immah.”

Lalu ditanyakanlah wahai Rasulullah, “Apa Al Mu’immah’ itu?”

Rasulullah menjawab, “Disebut Al-Mu’immah karena ia dapat melimpahkan kepada pembacanya kebaikan dunia dan akhirat. dapat menolak semua kejahatan, bencana, dan kesedihan akhirat.”

Lalu ditanyakan padanya, “Bagaimana bisa begitu wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Sebab surat Yasin ini dapat menolak bagi pembacanya dari semua kejahatan, dan juga dapat memenuhi semua keperluannya. (Tafsir Al-Qurthubi, XV/1)

3. Membacanya setara dengan pahala khatam membaca al-Quran 10 kali.

عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم «إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس، ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات»

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ssegala sesuatu pasti punya jantung, dan jantungnya al-Quran adalah surat Yasin. Maka sesiapa yang membaca surat Yasin, niacaya pahala yang ia dapat itu seperti pahala khatam al-Quran sebanyak 10 kali.” (Tafsir Al-Khazin, IV/3

Dalam literatur fikih juga sering dijelaskan mengenai keutamaan membaca surat Yasin, biasanya terdapat di bahasan Fikih Jenazah. Di antaranya adalah keterangan berikut:

رَوَى الْحَارِثُ بْنُ أُسَامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ: «مَنْ قَرَأَهَا وَهُوَ خَائِفٌ أَمِنَ أَوْ جَائِعٌ شَبِعَ أَوْ عَطْشَانُ سُقِيَ أَوْ عَارٍ كُسِيَ أَوْ مَرِيضٌ شُفِيَ» دَمِيرِيٌّ وَصَحَّ فِي حَدِيثٍ غَرِيبٍ «مَا مِنْ مَرِيضٍ يُقْرَأُ عَلَيْهِ يس إلَّا مَاتَ رَيَّانَ وَأُدْخِلَ قَبْرَهُ رَيَّانَ» ع ش عَلَى م ر

Harits bin Usamah menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca surat Yasin ketika ia dalam keadaan takut, niscaya ia akan mendapatkan keamanan. Ketika lapar, ia akan merasa kenyang. Ketika haus, akan hilang dahaganya. Ketika telanjang, niscaya ia akan diberi pakaian. Dan jika surat Yasin dibaca oleh orang yang sakit, maka ia akan sembuh.” Dalam hadis lain disebutkan “Orang sakit yang dibacakan surat Yasin, ketika meninggal akan mendapatkan ketenangan,bahkan saat berada di kuburan.” (Hasyiyah Al-Bujairimi Ala Al-Manhaj)

Hukum membaca surat Yasin

Bagaimana hukum membaca Yasin untuk orang yang meninggal? Hukumnya adalah sunnah, sebab Rasulullah SAW memerintahkan ini. Beliau bersabda, “Bacakanlah surat Yasin kepada orang-orang yang sudah meninggal.” (Fath Al-Wahhab,l/105)

Sunnah juga membaca surat Yasin di malam Jumat, adapun keutamaannya adalah sebagai berikut:

وَذَكَرَ الثَّعْلَبِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَرَأَ سُورَةَ يس لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ

Imam Tsa’labi menyampaikan dari Abu Hurairah Ra. “Barang siapa membaca surat Yasin di malam Jumat, maka di pagi harinya, dosanya telah diampuni.” (Tafsir Al-Qurthubi, XV/3)

Amaliah membaca Yasin di kuburan berdasar pada banyak hadis. Di antaranya:

      وَعَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى قَالَ:” مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ فَقَرَأَ سُورَةَ يس خَفَّفَ اللَّهُ عَنْهُمْ يَوْمَئِذٍ وَكَانَ لَهُ بِعَدَدِ حروفها حسنات.

“Diriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa masuk ke pemakaman seraya membaca surat Yasin, maka Allah akan meringankan siksanya orang yang ada di kuburan, dan baginya ia akan mendapat banyak kebaikan dari setiap hurufnya.” (Tafsir Al-Qurthubi)

Mengenai hukum membaca Quran di kuburan, terjadi sebuah kesepakatan lintas madzhab. Dijelaskan:

ذَهَبَ جُمْهُورُ الْحَنَفِيَّةِ وَالشَّافِعِيَّةِ وَالْحَنَابِلَةِ إِلَى أَنَّهُ لاَ تُكْرَهُ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ فِي الْمَقَابِرِ بَل تُسْتَحَبُّ

“Mayoritas ulama mazhab Hanafiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah berpendapat bahwa membaca Al-Quran di kuburan tidaklah dimakruh, tetapi justru dianjurkan,” (Mausu’at Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, XXXIX/347).

Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan dan hukum membaca Yasin, semoga dengan mengetahuinya membuat kita menjadi lebih bijak dalam beragama, yakni tidak serta merta justifikasi bid’ah sana sini. Tidak ada ceritanya membaca Al-Quran dihukumi bid’ah, justru membacanya bernilai ibadah.

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.