Doa Rasulullah Saw untuk Aisyah dan Umatnya

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, sebagai pentolan ulama ahli Hadits memiliki karya yang berjudul Al-Khishol Al Mukaffiroh Li Al-Dzunub Al-Mutaqoddimah wa Al-Mutaakhkhiroh yang kami terjemah sebagai Amalan Pelebur Dosa Lintas Waktu; yang lampau hingga yang akan datang.

Dalam mukadimah, Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar menegaskan bahwa Allah Mahakuasa untuk memberikan keutamaan akan beberapa amalan yang dikehendaki-Nya sebagai pelantara bagi pelakunya guna melebur dosa-dosanya.

Di samping itu, memang terdapat riwayat dari Sayyidah Aisyah Ummul Mukminin yang ditulis oleh Imam Ibnu Hibban dalam Kitab Shahihnya bahwa suatu saat Sayyidah Aisyah menyaksikan Rasulullah dalam keadaan sangat menawan. Lalu beliau meminta Nabi untuk mendoakannya.

Kemudian Rasulullah saw. berdoa:

اللهم اغفر لعائشة ما تقدم من ذنبها وما تأخر وما أسرت وما أعلنت

“Ya Allah, ampunilah Aisyah atas semua dosa-dosanya, yang lampau hingga yang akan datang, yang ia lakukan secara sembunyi-sembunyi maupun secara terbuka.”

Al-Hafidz Ibnu Hajar mencukupkan dalam menyebutkan hadits di atas hingga pada redaksi doa tersebut. Sebagai tambahan keterangan bagi pembaca, Muhaqqiq menampilkan kejadian pasca Rasulullah saw. mendoakan Sang Istri tercinta.

Mendengar doa yang dipanjatkan oleh Nabi, Sayyidah Aisyah tertawa lalu Nabi bertanya, “Apakah doaku menggembirakanmu?”

Sayyidah Aisyah menjawab, “Tentulah aku gembira dengan doa Panjenengan.

Lalu Hadhrotur Rosul menegaskan:

والله إنها لدعوتي لأمتي في كل صلاة

“Demi Allah, itulah doaku untuk ummatku di setiap shalat.”

Inilah salah satu potret rahmat Rasulullah. Beliau selalu berusaha memberikan kebaikan kepada seluruh umatnya. Maka berbahagia akan kelahiran Rasulullah sebagai pembawa rahmat adalah keniscayaan bagi setiap makhluk, kecuali mereka yang telah tertutup mata hatinya.

اللهم صل وسلم أفضل الصلاة والتسليم على سيدنا ونبينا محمد الرءوف الرحيم