Doktor dari Harvard University Amerika Serikat, Sukidi merasa terpanggil saat menjadi narasumber Simposium Kawasan yang digelar oleh PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika di Tunisia selama 17-21 Juli 2023.
Saat menjadi pembicara pada hari kedua, Selasa (18/7), Sukidi mengaku terinspirasi oleh pidato pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-35, Jhon F Kennedy yang mengatakan, “Apa yang bisa kalian buat untuk negeri?” Menurut dia, forum Simposium Kawasan PPI Timur Tengah dan Afrika merupakan suatu usaha untuk berfikir demi kemajuan bangsa.
Ia mengatakan, pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi pegangan untuk hidup di tengah-tengah kebhinekaan. Prinsip ketuhanan menjadi pondasi dasar Bung Karno untuk menjamin kebebasan setiap umat beragama.
“sejak dulu, Bung Karno telah meletakkan Indonesia sebagai negara yang inklusif.” ucapnya.
Menurut Sukidi, jika pondasi inklusif tidak dilaksanakan dengan benar-benar, maka kebhinekaan berubah menjadi kutukan. Keberagaman yang seharusnya saling menguatkan malah menjadikan sikap masyarakat saling membenci, mencurigai dan adanya tindakan kekerasan.
Setiap masyarakat memikul tanggung jawab yang besar agar kebhinekaan tidak menampilkan wajahnya yang buruk dengan penuh kutukan. Tapi, kebhinekaan itu harus kita transformasikan sebagai satu kesatuan untuk mencapai harapan bersama.
Sukidi menyatakan, cinta tanah air merupakan suatu keniscayaan bagi setiap warga negara. Seperti ketaatan pada konsesus yang telah didirikan oleh pendahulu bangsa. Yaitu dengan cara berusaha untuk terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan bagi setiap individu.
Seperti juga laku KH. Hasyim Asy’ari, Gusdur dan tokoh-tokoh yang lain untuk selalu mencintai negeri. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Lagi lagi, dia menegaskan kontribusi apa yang akan kita berikan demi mencapai cita-cita bersama.
“Saya mengajak pada kita semua untuk memberikan yang terbaik pada negeri ini. Pikirkan mulai sekarang apa yang akan kita berikan untuk kemajuan bangsa.” Pungkas Sukidi.
Pewarta: Muhammad Yusril Muna, Mahasiswa Universitas Az-Zaitunah Tunisia