Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Di Simposium Kawasan Tunisia, Dubes Zuhairi Misrawi harapkan kelahiran generasi emas kedua mahasiswa Timur Tengah dan Afrika

Avatar photo
21
×

Di Simposium Kawasan Tunisia, Dubes Zuhairi Misrawi harapkan kelahiran generasi emas kedua mahasiswa Timur Tengah dan Afrika

Share this article

PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) kembali menggelar Forum Simposium Kawasan. Acara besar ini digelar di Hotel Africa Tunis, yang dihadiri oleh perwakilan delegasi dari beberapa Negara di Kawasan Timur Tengah dan Afrika, dengan mengangkat tema “Poros Global Moderasi Beragama Indonesia-Timur Tengah”.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi mendukung penuh acara Simposium Kawasan. Dalam kesempatan ini, Dubes Zuhairi mengatakan dalam sambutannya tentang pentingnya memahami moderasi beragama.

“Moderasi beragama lebih luas maknanya daripada moderasi Islam,” ujar Gus Mis, sapaan karib alumni al-Azhar Mesir itu.

Gus Mis meyakini, pandangan moderasi beragama banyak terinspirasi setelah membaca kitab karya Syekh Thahir Ibn Ashur.

“Saya yakin pandangan moderasi beragama setelah membaca kitab ushulu nidzom al-ijtima’i karya Syekh Thahir Ibn Ashur,” ungkapnya.

Seperti halnya pancasila sebagai instrumen. Menurutnya, Pancasila merupakan moderasinya beragama. Seperti apa yang dikatakan oleh Buya Syafi’i, bahwa pancasila harus menjadi detak nadi dan detak hati manusia karena sudah menjadi identitas dan karakter Indonesia.

Apalagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan perbedaan, suku, budaya dan bahasa. Maka, sangat penting sekali adanya pancasila sebagai landasan bernegara.

“Gunakan masa mudamu menjadi masa keemasan untuk masa depan, karena masa muda adalah masa kekuatan,” harapnya.

Lebih lanjut, penulis buku Al-Quran Kitab Toleransi itu mengatakan bahwa masa depan Indonesia berada di tangan mashasiswa Timur Tengah sekarang. Alumni mahasiswa Timur Tengah diharapkan untuk turut andil dalam kemajuan negara Indonesia.

“Semuanya bersatu padu membangun bangsa, mendorong anak Timur Tengah dan Afrika bangkit kembali untuk kesuksesan bangsa,” paparnya.

Gus Mis mendukung dan mengapresiasi terlaksananya acara Simposium Kawasan di Tunisia sebagai media pembelajaran, diskusi, saling adu argumen dan gagasan.

“Masalah rakyat adalah masalah kita dan mimpi rakyat adalah mimpi kita, di mana negara hadir di tengah masyarakat dan kami mendukung penuh adik-adik mahasiswa bisa menyelenggarakan acara ini,” terang tokoh NU itu.

Harapan besar forum ini menjadi kebangkitan emas untuk generasi selanjutnya Timur Tengah dan Afrika, untuk menjaga dan merawat Indonesia.

“Saya punya mimpi dan mimpi generasi emas kedua dari kami, berbakti pada negara, persiapkan diri, dan jangan main-main, belajar sungguh-sungguh, gunakan waktu, banggakan negara, banggakan orang tua,” pungkas kader PDIP itu.

Forum Simposium Kawasan digelar di Tunisia sejak 17 Juli lalu dan ditutup hari ini (21/7).

Pewarta : Erli Eka Aprilia, Mahasiswi Universitas Az-Zaitunah

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.