Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Al-Azhar mengutuk pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shereen Abu Akleh oleh pasukan Israel

Avatar photo
23
×

Al-Azhar mengutuk pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shereen Abu Akleh oleh pasukan Israel

Share this article

Shereen Abu Akleh, seorang jurnalis senior Al Jazeera meninggal dunia dengan peluru panas zionis Israel menembus kepalanya pada Rabu pagi waktu setempat (11/5). Shereen wafat saat sedang menjalankan tugas jurnalistik dalam meliput kejahatan Israel di kota Jenin bagian utara Tepi Barat.

Israel menambahkan daftar panjang kejahatan kemanusiaan yang ia perbuat dengan wafatnya seorang jurnalis di tangan kotor mereka. Kolega Shereen yang saat itu juga hadir di tempat kejadian memberi kesaksian, pasukan keamanan Israel menembak Shereen ketika ia mengenakan rompi dan helm lengkap bertuliskan “Press”.

Shereen harus gugur di tengah tugas yang ia cintai. Dia menghabiskan 25 tahun hidupnya untuk didedikasikan kepada warga palestina. Salah satu kalimat Shereen yang hingga kini terus menjadi perbincangan hangat dunia di jagat maya adalah:

“Saya memilih dunia jurnalisme agar dekat dengan masyarakat, tidak mudah memang mengubah kenyataan, tapi setidaknya saya mampu menyampaikan suara tersebut (suara rakyat palestina) kepada dunia.”

Bersumber dari keterangan kelompok jurnalis Palestina, selama kurun waktu dua dekade Israel telah membunuh sekitar 50 jurnalis negeri Al-Quds. Itu saja belum termasuk daftar pembunuhan mereka terhadap tenaga medis dan anak-anak.

Usai tragedi pahit terbunuhnya Shereen ini, berbagai pihak khususnya insan media dan pers ramai-ramai mengkritik sikap diam negara barat dan amerika. Kejahatan perang yang menodai nilai-nilai kemanusiaan di palestina terus terjadi di tengah diamnya negara-negara adidaya dunia.

Kecaman Al-Azhar terhadap zionis Israel

Al-Azhar turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kematian Shereen Abu Akleh, seperti dilansir dari elwatannews.

“Kami sangat berduka atas wafatnya jurnalis Shereen Abu Akleh, ia adalah bagian dari suara kebenaran yang dapat didengar oleh dunia. Kami menyampaikan belasungkawa mendalam untuk keluarganya, rekan kerjanya, dan kepada seluruh rakyat Palestina.”

Al-Azhar menekankan bahwa kejahatan terhadap pers dan jurnalis ini menunjukan keburukan entitas brutal zionis Israel kepada dunia. Aksi terorisme keji Israel ini menargetkan seluruh warga tak berdosa Palestina, bahkan terhadap jurnalis yang tak membawa senjata apapun selain kamera.

Selain menyampaikan duka cita, Al-Azhar juga turut mengkritik aksi media barat yang sengaja mengaburkan fakta atas terbunuhnya Shereen Abu Akleh di tangan para zionis.

Al-Azhar melanjutkan, satu-satunya kesalahan Shereen hingga ia terbunuh oleh pasukan keji Israel adalah hanya karena ia seorang warga palestina dan seorang jurnalis. Peran mulia Shereen sebagai pengirim suara rakyat palestina kepada dunialah yang membuat ia menjadi target peluru laknat israel.

Dalam keterangannya, Al-Azhar menyeru kepada para petinggi dunia dan organisasi terkait untuk mengusut tuntas peristiwa tragis ini dan menghukum para pembunuh dengan tegas.

Shireen dijadwalkan dimakamkan pada Jumat, 13 Mei 2022 di sebuah pemakaman Jerusalem, di sebelah makam ibunya.

Kontributor

  • Rosti Hanifa Salsabila

    Akrab dipanggil Elsa. Gadis asal Demak penikmat soto, alumni Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta dan kini sedang nyantri di Al-Azhar Kairo. Cinta sejarah dan lumayan terpikat dengan astronomi.