Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Studi Eropa Ingatkan Ancaman Aplikasi Fatwa Ikhwanul Muslimin

Avatar photo
20
×

Studi Eropa Ingatkan Ancaman Aplikasi Fatwa Ikhwanul Muslimin

Share this article

Studi teranyar Eropa memperingatkan ancaman Ikhwanul Muslimin terutama aplikasi Fatwa Ikhwan yang diciptakan oleh kelompok yang sudah dilarang di negara kelahirannya.

Pusat Studi Eropa untuk Kontra Terorisme menyebutkan bahwa aplikasi Fatwa Ikhwanul Muslimin ini menjadi salah satu sebab utama merebaknya ekstremisme dan kekerasan di kawasan Uni Eropa. Aplikasi itu menempati peringkat tinggi dalam daftar 100 aplikasi yang paling banyak diunduh.

Menurut penelitian, aplikasi itu menarik banyak orang selama pandemi Covid-19 dan masa-masa lockdown. 

“Meskipun ada seruan dari para politisi di seluruh Eropa untuk menghapus aplikasi itu dari Apple Store dan Google Store, namun ia masih tersedia di banyak negara Eropa,” sebut pusat kajian Eropa dikutip dostor Ahad (9/1/2021).

Studi tersebut juga menegaskan bahwa di antara alasan yang menyebabkan penyebaran ekstremisme, kekerasan dan terorisme di Eropa adalah pemberian kebebasan oleh pemerintah Eropa dalam beberapa dekade terakhir kepada organisasi dan asosiasi yang terkait dengan Islam politik dan Ikhwanul Muslimin, yang beroperasi di bawah kerangka badan-badan oposisi politik.

Pusat Studi Eropa untuk Kontra Terorisme menambahkan pemerintah-pemerintah Eropa harus menyadari bahaya pemikiran dan organisasi-organisasi itu dalam meningkatnya fenomena ekstremisme di dalam markas-markas tertutup mereka dan lingkaran jaringan mereka, dan keterkaitan mereka dengan organisasi teroris di luar Eropa.

Komisi Eropa mengharapkan negara-negara anggota Uni Eropa akan memperkuat kontrol pengawasan di perbatasan serta kerja sama antara dinas keamanan untuk melindungi 27 negara Eropa dari ancaman teroris di masa depan.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan respon Uni Eropa harus mengikuti tiga item utama, yaitu “pencegahan, perlindungan, dan responsif” dan ini setelah serangan terorisme baru-baru ini di Perancis dan Austria. Para pemimpin dan pejabat Eropa juga menyerukan agar melakukan upaya-upaya intensif, bekerja sama dan berkoordinasi dengan cara yang lebih baik untuk menghadapi bahaya terorisme yang sudah mengancam seluruh wilayah Eropa.

Eropa sekarang menampung di pelbagai negara teroris-teroris terselubung, baik yang datang menyusup dalam gelombang pengungsi, atau perekrutan teroris-teroris muda di Eropa untuk kemudian dieksploitasi sebagai lonewold (serigala tunggal) atau ditugaskan untuk menyebarkan terorisme melalui internet. 

“Eropa menghadapi ancaman teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya,” sebut Pusat Studi Eropa itu.

Salah satu alasan terpenting penyebaran ekstremisme dan kekerasan di Eropa, menurut penelitian itu, adalah lemahnya undang-undang dalam menghadapi ekstremisme dan terorisme di sana. “Masih banyak celah di lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif Eropa untuk memperkuat perang melawan terorisme dan ekstremisme,” terangnya.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.