Hari Transgender Dunia, Imam Besar Al-Azhar: Kebebasan Palsu yang Ditolak Semua Agama

Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayeb menyampaikan penolakannya atas apa yang beliau sebut sebagai “obsesi perubahan jenis kelamin”.

Grand Syekh Al-Azhar itu menegaskan bahwa mengubah jenis kelamin di luar kondisi darurat secara medit adalah penyelewengan nyata terhadap sunnatullah dalam ciptaan-Nya. 

Beliau menegaskan bahwa seluruh agama memperingatkan agar tidak terjatuh dalam perbuatan tersebut dan fitrah manusia juga menolak serta tidak menerima, Mashrawy melaporkan.

Dalam akun resmi Facebook dan Twitter, Imam Besar Al-Azhar menuliskan dengan bahasa Arab dan Inggris komentar atas apa yang dikenal dengan Hari Transgender Dunia:

خلق الله الإنسان وصوره في أحسن صورة وأراد لهذا الكون أن يسير وفق حكمته وإرادته وما نراه اليوم من «هوس التحول الجنسي» دون ضرورة طبية قاطعة؛ لهو أمر تأباه الفطرة الإنسانية السوية، وترفضه كل الأديان الإلهية ثم هو محاولة بائسة لتغيير خلق الله، واتباع للشهوات تحت دعاوى الحريات الزائفة

Allah created humans and decreed the universe to run as per His judgement and will. Today, we are seeing an obsession with unjustified sex change, which not only goes against human nature but is universally rejected by all divine religions. These are despicable attempts to alter Allah’s creations and give in to repulsive desires while hiding behind the cloak of “freedom”.

Allah menciptakan manusia dan membentuknya dalam sebaik-baik bentuk. Dia ingin alam semesta berjalan sesuai kebijaksanaan dan kehendak-Nya. Hari ini, kita melihat obsesi mengubah jenis kelamin tanpa ada faktor darurat menurut medis. Hal itu tidak dapat dibenarkan, yang tidak hanya bertentangan dengan kodrat manusia tetapi juga ditolak secara universal oleh semua agama ilahi. Ini adalah upaya tercela untuk mengubah ciptaan Allah dan memperturutkan keinginan menjijikkan sambil bersembunyi di balik klaim kebebasan palsu.

Hari Transgender Internasional diperingati pada tanggal 20 November setiap tahun. Pertama kali diperingati sebagai penghormatan untuk Rita Hester yang tewas dibunuh dalam tindak kriminal kebencian terhadap orang transgender pada 28 November 1998.