Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Pesan Syekh Al-Azhar dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Avatar photo
31
×

Pesan Syekh Al-Azhar dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Share this article

“Kalau bukan karena Rasulullah, kemanusiaan akan tetap diselubungi kegelapan hingga hari kiamat.” Kata Grand Syekh Al-Azhar Ahmed At-Tayeb dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Rabu (28/10).

Grand Syekh Al-Azhar menegaskan, “Tidak sedetik pun kami ragu bahwa Islam, Al-Qur’an dan Nabi Muhammad adalah cahaya ilahi yang menerangi jalan untuk umat manusia. Muhammad adalah cahaya yang dengannya Allah SWT memerangi kezaliman dan menghalau kegelapan serta mengalirkan cahayanya dalam darah dan hati kita.”

Beliau menegaskan bahwa Islam, Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW adalah tiga cahaya yang senantiasa terjaga oleh pemeliharaan, kehendak dan janji Allah. “Kami pun tidak ragu bahwa  siapapun yang menyerang dan memusuhi ketiga-tiganya, apa pun  ras, agama dan keyakinannya, niscaya akan tumbang terkalahkan.”

Seperti dilansir dalam laman resmi Facebook Al-Azhar, Syekh Ahmed At-Tayeb mengatakan, “Pada hari ini kita merayakan hari kelahiran Nabi yang mulia. Kita tidak sekadar merayakan sosok orang yang mencapai derajat tertinggi kesempurnaan akhlak. Lebih dari itu, kita tengah merayakan manifestasi dari pancaran ilahi kepada umat manusia dan kemunculan risalah ilahiyah yang menjadi penutup seluruh risalah para rasul pendahulu. Risalah itu diembankan kepada seorang nabi penutup yang kemudian beliau sampaikan dan tunaikan kepada umat.”

Baca juga: Toleransi dan Persaudaran: Pesan Grand Syekh Al-Azhar di Tahun Baru

“Barang siapa yang orang tua, putra-putri dan keluarga serta harta kekayaannya, lebih dicintai olehnya ketimbang Allah dan Rasul-nya, maka silakan dia menanti apa yang akan menimpa dirinya cepat atau lembat. Kemudian orang yang berwatak seperti itu termasuk golongan orang-orang fasik.” imbuh beliau.

Syekh Ahmed At-Tayeb menjelaskan bahwa cinta Nabi yang dimaksud bukan cinta emosional yang notabenenya lahir dari kecenderungan jiwa dan perasaan. Cinta seperti itu biasanya berada di luar kehendak dan kendali seseorang. “Namun yang dimaksudkan adalah cinta rasional yang datang dari kehendak sendiri, yang lahir dari hasil mempelajari, mengamati dan mengkaji,” ujar beliau, “seperti umumnya cinta kepada para pahlawan, tokoh-tokoh besar dan orang-orang berakhlak mulia.”

Dalam kesempatan pidato yang dihadiri oleh Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi, Grand Syekh Al-Azhar mengumumkan peluncuran platform global baru dari Al-Azhar dalam rangka memperkenalkan sosok Nabi kasih sayang dan Rasul kemanusiaan kepada dunia yang akan dioperasikan oleh Al-Azhar Observatory for Combating Extremism dengan berbagai edisi bahasa.

Selain itu, Al-Azhar juga akan mengalokasikan dana untuk menyelenggarakan perlombaan karya tulis ilmiah berskala internasional bertajuk moral dan kontribusi Nabi Muhammad dalam membumikan cinta, kebaikan dan kedamaian. “Ide ini lahir dari ingatan dan peringatan hari lahir Sang Nabi.” tambahnya.

Baca juga: Terbitkan Ulang Kartun Satir Rasulullah, Al-Azhar Kecam Charlie Hebdo

Syekh Al-Azhar kemudian menyerukan kepada masyarakat dunia internasional agar membuat undang-undang global yang akan mengkriminalkan segala tindakan penyerangan dan diskriminasi terhadap kaum muslimin. Tidak lupa beliau juga menyerukan kepada masyarakat muslim di Barat agar secara sadar berintegrasi dan secara positif berbaur  dengan pelbagai masyarakat yang ada di sana, dengan tetap menjaga identitas agama dan budaya serta tidak terpancing oleh provokasi kalangan ekstremis dan kelompok-kelompok Islam politik.

Ketua Muslim Council of Elders itu juga mengajak masyarakat muslim agar menempuh cara-cara rasional dan mengambil jalur hukum dalam memerangi ujaran kebencian dan upaya memperoleh hak-hak legal yang semestinya didapatkan mereka. “Karena kita harus meneladani akhlak Nabi mulia kita,” tegas beliau.

Syekh Ahmed At-Tayeb juga menyampaikan kepada dunia Islam dan seluruh institusi keagamaan, termasuk al-Azhar untuk segera mengambil sikap mengecam peristiwa pembunuhan kejam terhadap guru sekolah Perancis. “Sebuah insiden yang sangat disayangkan dan menyakitkan,” kata beliau.

“Namun pada saat bersamaan, sangat disesalkan bahwa penistaan terhadap Islam dan kaum muslimin di dunia kita sekarang telah menjadi alat untuk mendulang suara dalam politik pemilihan umum. Karikatur-karikatur yang menghina Nabi mulia juga, turut serta diadopsi oleh beberapa koran dan majalah, bahkan oleh sebagian partai politik,” ujar beliau menyesalkan.

Imam besar Al-Azhar itu menegaskan bahwa menghina Islam dan kaum muslimin merupakan tindakan sia-sia belaka dan bentuk permusuhan terhadap agama ini secara terang-terangan.

Baca juga: Begini Cara Nabi Muhammad Tertawa, Sangat Manusiawi

“Al-Azhar beserta seluruh dunia Islam menolak keras segala bentuk penghinaan yang pada hakekatnya tidak memperburuk Nabi kaum muslimin,” tegas Syekh Ahmed At-Tayeb, “tetapi justru mencoreng wajah para pelaku yang sama sekali tak mengetahui keagungan dan kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW.”

Terakhir, Syekh Al-Azhar menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberikan begitu banyak dari apa yang bisa menyelamatkan masyarakat, bangsa dan negara. “Yang harus kita lakukan adalah memperbarui kecintaan dan kesetiaan kepada Baginda Nabi serta membelanya dengan segenap jiwa dan raga, serta nyawa dan seluruh apa yang kita miliki.” tutup beliau.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.