Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Situs Arkeologi Kuno di Sudan Terancam Luapan Banjir Sungai Nil

Avatar photo
26
×

Situs Arkeologi Kuno di Sudan Terancam Luapan Banjir Sungai Nil

Share this article

Naiknya permukaan air sungai Nil mengancam akan membanjiri sebuah situs arkeologi kuno di Sudan. Para arkeolog mengatakan permukaan air sungai mencatat rekor kenaikan tertinggi hingga 17.5 meter.

Tim arkeolog membangun dinding karung pasir dan memompa keluar air untuk mencegah kerusakan di reruntuhan Al-Bajrawiya, yang pernah menjadi kota Kerajaan Meroitik yang sudah berusia dua milenium.

“Banjir tidak pernah mempengaruhi lokasi itu sebelumnya,” kata Marc Maillot, Kepala Unit Arkeologi Prancis di Pelayanan Purbakala Sudan dikutip Aawsat Senin (7/9).

Di daerah itu terdapat piramida Meroe yang sudah tercatat sebagai sebuah situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca juga: Pandemi di Balik Megahnya Masjid Sultan Hasan

Selain di Mesir, piramida ternyata ditemukan di Sudan. Piramida di sana membentuk Meroe Necropoli.

“Situasi saat ini terkendali, tetapi jika permukaan Sungai Nil terus naik, tindakan yang diambil mungkin tidak cukup,” kata Maillot. Lokasi piramida biasanya berjarak sekitar 500 meter (1.650 kaki) dari sungai.

Situs kuno lainnya yang ada di sepanjang Sungai Nil juga terancam.

Pihak berwenang Sudan pekan lalu mengumumkan keadaan darurat nasional selama tiga bulan setelah banjir bandang menewaskan sedikitnya 99 orang.

Baca juga: Arkeolog Israel Temukan Harta Karun Dinasti Abbasiyah

Faisal Mohamed Saleh, Menteri Informasi dan Kebudayaan Sudan, telah mengunjungi lokasi itu untuk melihat langkah-langkah pencegahan untuk melindunginya.

Lokasi piramida itu, sekitar 200 kilometer (125 mil) timur laut Khartoum, adalah ibu kota Kerajaan Meroe yang menguasai sebagian besar tanah Sudan dari 350 SM hingga 350 M.

Peradaban kuno Sudan membangun lebih banyak piramida daripada orang Mesir, tetapi banyak yang masih belum dijelajahi.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.