Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Mentri Wakaf Mesir: Selamatkan Nyawa Lebih Utama dari Memakmurkan Masjid

Avatar photo
37
×

Mentri Wakaf Mesir: Selamatkan Nyawa Lebih Utama dari Memakmurkan Masjid

Share this article

Menteri Wakaf Mesir, Dr. Mukhtar Juma, menegaskan bahwa pintu rahmat bulan suci Ramadan tetap terbuka lebar meski umat Islam tidak dapat melaksanakan salat tarawih dan salat malam di masjid dikarenakan pandemik corona.

Hal itu disampaikan melalui video berdurasi 4 menit 57 detik yang diunggah di akun facebook resmi kanal berita Timur Tengah mena.org.eg, Jumat (24/4/2020).

Menteri Mukhtar mengutip hadis Nabi
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa seorang hamba yang sakit atau
melakukan perjalanan tetap mendapatkan pahala atas amalan ibadah yang biasa
dilakukannya saat dalam kondisi sehat dan tidak bepergian.

Dalam video itu, dirinya menekankan
keutamaan dan pahala melaksanakan salat tarawih dan salat malam di rumah lantaran
banyaknya masyarakat yang bertanya tentang bagaimana umat Islam menjalani bulan
Ramadan di tengah pandemi corona.

Selanjutnya, Menteri Mukhtar
menambahkan bahwa keutamaan melaksanakan salat tarawih di masjid berkaitan erat
dengan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat.

“Dalam kontes pandemi corona, para ahli
medis telah mengatakan bahwa perkumpulan yang melibatkan banyak orang sangat
berisiko dalam penyebaran virus,” katanya.

Hal tersebut, lanjut Menteri,
menjadikan salat tarawih di rumah lebih diutamakan karena menyelamatkan nyawa
seseorang lebih diutamakan dari memakmurkan masjid (hayâtus sâjid aula min
‘imâratil masâjid
).

Dr. Juma Mukhtar juga menegaskan
bahwa hukum dilarangnya melaksanakan salat tarawih di masjid untuk sementara
waktu diambil berdasarkan pertimbangan yang dilakukan oleh para ahli medis dari
Kementerian Kesehatan dan WHO.

“Secara fikih, hukum ini dikuatkan
dengan salah satu tujuan utama syariat yang menekankan keselamatan nyawa
seorang hamba,” ucapnya.

Karenanya melanggar keputusan ahli
medis sama saja dengan melanggar hukum syariat, dan barang siapa yang tetap
mengerjakan salat tarawih di masjid di tengah bahaya corona maka ia dianggap telah
melakukan maksiat dan dosa.

Dia mengakhiri videonya dengan
menekankan dua hal. Pertama, beliau mengajak seluruh umat muslimin untuk berdoa
setiap hari di bulan yang mulia ini agar Allah segera mengangkat musibah corona
karena doanya orang yang berpuasa tidak tertolak.

Kedua, beliau mengajak untuk
menguatkan tali persaudaraan kemanusiaan dan membantu mereka yang membutuhkan
dengan bersedekah.

Terkhusus bagi mereka yang batal umrah
lantaran corona, Dr. Mukhtar Juma mengajak untuk mengalokasikan biaya umrah itu
untuk disedekahkan. Mereka akan mendapatkan dua pahala sekaligus: pahala niat
berumrah dan pahala membantu mereka yang membutuhkan.

Ajakan tersebut sesuai dengan kampanye sedekah yang digadang oleh Darul Ifta Mesir di tengah krisis corona yang melanda seluruh dunia.

Kontributor

  • Zulfah Nur Alimah

    Penulis dan Penerjemah, sedang menempuh program magister kritik sastra Arab di Universitas al-Azhar Mesir.