Global Fatwa Indexs, yang berada di bawah naungan Darul Ifta’
Mesir dan Al-Amanah al-‘Ammah li Daur wa Hai`at al-Ifta` fi al-‘Alam
(General Secretariat for Fatwa Authorities Worldwide) menemukan bahwa
sejumlah besar konten keagamaan yang viral di media sosial tentang virus Corona
adalah mitos dan rumor yang mencatut nama agama. Pihaknya meminta masyarakat
agar jangan mengambil dan mempercayainya.
Dalam analisa GFI, 40% dari mitos-mitos itu dikarenakan
dangkalnya pemahaman agama dan penafsiran yang keliru terhadap ayat-ayat al-Qur’an
dan Sunnah Nabi. Kemudian 35% disebarkan dalam rangka menyebarkan kekacauan dan
kepanikan, dan 25% lainnya muncul sebagai akibat dari penggunaan media sosial
yang salah di mana masyarakat membagikan informasi tanpa memverifikasi
kebenaran dan sumbernya.
Dilansir dari elwatannews.com, Selasa (7/4/2020),
berikut ini 7 mitos viral di media sosial yang ditemukan oleh GFI minggu ini,
diikuti respon dari Darul Ifta’ Mesir:
Rambut pada Surat Al-Baqarah Bisa Sembuhkan Corona
Beberapa akun FB menyebarkan informasi bahwa siapa saja menemukan
rambut di dekat ayat tertentu dari surat Al-Baqarah, harus meletakkannya di air
kemudian meminum air itu untuk mencegah dan mengobati virus Corona.
Darul Ifta’ menjawab bahwa ini adalah takhayul dan meminta
semua orang agar mengikuti arahan medis dan jangan meyakini mitos tersebut.
Corona disebut dalam Surat Al-Muddatstsir
Sebagian orang mengatakan bahwa kata Nâqûr yang
disebutkan dalam Surat Al-Muddatstsir ayat 8, fa idzâ nuqira fi an-nâqûr,
adalah nama lain dari virus Corona. Ia muncul menyertai gempa bumi, gunung
berapi dan peristiwa alam lainnya. Bahkan sebagian yang lain menyatakan bahwa
Corona disebutkan secara eksplisit di dalam Al-Qur’an.
Darul Ifta’ menjelaskan bahwa ini merupakan tindakan
mendustakan Al-Qur’an dan upaya menyimpangkan
makna ayat-ayat suci Allah SWT. Padahal Allah memerintahkan kita untuk berikhtiar
logis sembari bertawakal dan berdoa. Penanganan virus Corona adalah dengan mengikuti
instruksi dibarengi berdoa kepada Allah SWT agar mengangkat wabah ini. Bukan dengan
menyebarkan mitos dan mencoba membuktikan sesuatu yang tidak berdasar.
Sementara itu, Dr. Abbas Shoman, Mantan Wakil Al-Azhar,
menjelaskan bahwa tindakan di atas adalah fitnah terhadap Allah dan Al-Qur’an.
Kitab Akhbâr az-Zamân memprediksi Kemunculan Corona
Beberapa orang mengklaim bahwa virus Corona sudah
dipredisikan di salah satu kitab turats. Tersebar luas sebuah foto yang memuat
ramalan, “Ketika terjadi dua angka kembar (20 dan 20), maka engkau akan
mengetahi bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2020.” Ramalan itu
dinisbatkan kepada Ibrahim bin Saluqeh dalam kitab Akhbâr az-Zamân.
Darul Ifta’ menjawab bahwa ini adalah mitos yang tidak
berdasar dan tidak ada orang dengan nama ini dalam sejarah Islam. Di samping
itu, bangsa Arab dulu belum menggunakan penanggalan masehi. Lagi pula, dalam
kitab Akhbâr az-Zamân karangan Abu al-Hassan Ali Bin al-Husain Bin Ali
al-Mas’udi, tidak ada nubuat atau prediksi tentang akhir dunia dan juga Corona.
Darul Ifta’ mewanti-wanti masyarakat agar jangan mempercayai mitos-mitos
seperti itu.
Turbah Husain adalah obat terbaik untuk virus Corona
Beredar luas pernyataan dari seorang anggota Majelis
Kepemimpinan Para Ahli Iran, Hashim Batha’i, “Saya merasakan gejala virus Corona
dan mengambil sedikit Turbah Husain. Tidak lama kemudian, gejala sakitku hilang
dan saya sembuh. Inilah yang dinamakan iman. Para dokter tidak
memahaminya.”
Muncul kabar beberapa hari kemudian, bahwa dia meninggal
karena positif terinveksi Corona.
Niqab lebih baik daripada Masker
Bermaksud memancing di air keruh, sebagaian Salafi mengklaim bahwa niqab lebih baik daripada masker dalam mencegah penularan Corona. Salah satu yang mengatakan demikian adalah Hatim Al-Huwaini.
Perkataan ini ditolak oleh sejumlah dokter. Mereka menegaskan
bahwa niqab tidak bisa mengambil alih fungsi masker, karena bahan kainnya tidak
mampu mencegah perjalanan virus masuk ke hidung. Dibutuhkan kain jenis tertentu
dalam pembuatan masker untuk mencegah masuknya virus ke saluran pernafasan.
Ruqyah dan Obat-obatan Herbal Sembuhkan Corona
Di antara mitos yang viral terkait obat Corona adalah
sebagiamana dikatakan oleh seorang syekh Salafi Mauritania, Yahdeh Walad Dahe
bahwa ia menemukan obat untuk virus Corona melalui ruqyah dan beberapa ramuan
hermal, dan harus ditebus dengan harga bervariasi sesuai dengan kondisi sakit
pasien dan kemampuan ekonominya.
Menghancurkan Kuburan Dan Mengubah Bank Konvensional Menjadi Syariah
Bisa Menangkal Wabah
Salah seorang tokoh Salafi, Abu Abdullah Saddam Hani menulis
dalam akun twitternya bahwa cara efektif menghilangkan virus Corona adalah
dengan menghancukan kuburan dan mengkonversi bank konvensional menjadi bank syariah
dalam rangka menghilangkan kemurkaan Tuhan dan menghilangkan wabah.