Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, MA atau yang familiar disapa Gus Ghofur menerangkan salah satu nilai ajaran agama Islam yang sangat penting yaitu akhlakul karimah. Baik di Al-Qur’an maupun hadits ada sejumlah dalil yang menjelaskan pentingnya budi pekerti yang baik.
Rasulullah Saw. bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari)
Dalam Al-Qur’an Allah juga berfirman tentang kemuliaan berinteraksi kepada sesama manusia, terutama kepada orang-orang yang kita muliakan dengan cara penghormatan yang santun.
وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا
Artinya: “Dan apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’ [86])
Salah satu budaya masayarakat Indonesia dalam menghormati seseorang adalah dengan cara cium tangan (salim). Seperti cium tangan kedua orang tua, para ulama, dan orang-orang saleh. Bagi Gus Ghofur, tradisi ini adalah tradisi yang sungguh luar biasa dan perlu disyukuri.
Teladan Para Sahabat Mencium Tangan dan Kaki Rasulullah
Dilansir dari Yotube Majelis Ahlul Hidayah, putra kelima Syaikhona KH. Maimoen Zubair ini kemudian mencontohkan salah satu kisah teladan adab cium tangan dari sahabat Nabi Muhammad Saw.
Pada saat delegasi Abil Qais datang hendak berjumpa Rasulullah Saw. mereka turun dari tunggangan-tunggangannya dan saling berebut mencium tangan dan kaki Rasulullah Saw.
“Meski sebagian ulama berbeda pendapat apakah benar Rasulullah Saw. dicium kakinya. Akan tetapi para ulama sepakat bahwa Rasulullah Saw pernah dicium tangannya oleh sejumlah sahabat.” terang Gus Ghofur
Terkadang di sebagian wilayah menganggap aneh penghormatan yang seperti itu, tapi sebagian lagi juga menilai kurang sopan jika penghormatan tidak disertai dengan cium tangan.
Perbedaan para ulama mengenai hal ini merupakan perbedaan cara pandang, kultur, dan budaya saja. Sehingga ikhtilaf ini bukan lah perbedaan yang inti. Karena sejatinya semua ulama sepakat bahwa menghormati orang yang kita muliakan hukumnya diperintahkan oleh agama.
Baca juga: Hukum Mencium Kaki Orang Tua dan Ulama
Budaya mencium tangan ini bukan hanya kepada Nabi saja. Tetapi juga terjadi antara sesama para sahabat Rasulullah saw. Dalam salah satu riwayat sayyidina Ali pernah mencium sahabat Abbas.
“Meskipun terjadi perbedaan pendapat tapi hal ini tidak menafikan adanya budaya mencium di antara mereka.” ungkap Gus Ghofur
Tradisi cium tangan yang mulia ini mesti dilestarikan dan kita ajarkan kepada anak-anak kita. Tak hanya pemandangan yang meneduhkan dan indah. Ia juga bentuk lain dari sikap rendah hati dan kasih sayang.