Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Peringati Hari Korban Terorisme, Majelis Hukama al-Muslimin: Agama bukan senjata untuk perang

Avatar photo
31
×

Peringati Hari Korban Terorisme, Majelis Hukama al-Muslimin: Agama bukan senjata untuk perang

Share this article

Majelis Hukama al-Muslimin di bawah pimpinan Imam Akbar al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayeb menegaskan bahwa seluruh agama di dunia bukanlah senjata penyulut perang, konflik dan terorisme. Agama justru menyerukan perdamaian, cinta, dan hidup berdampingan dengan damai.

Hal itu disampaikan Majelis Hukama al-Muslimin bertepatan dengan Hari Peringatan Internasional Mengenang dan Menghormati Korban Terorisme yang diperingati oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap tanggal 21 Agustus.

“Memberikan dukungan psikologis, medis, materi, dan moral untuk menyembuhkan luka-luka korban yang selamat dari aksi terorisme (penyintas) karena tindakan terorisme adalah tanggung jawab etika dan kemanusiaan,” ungkap Majelis Hukama al-Muslimin dalam pernyataannya pada Senin (21/8).

Lembaga internasional independen untuk perdamaian itu terus berupaya keras untuk memperbaiki pemahaman yang salah dan menghadapi terorisme dengan pemikiran serta meningkatkan kesadaran tentang bahaya pandangan destruktif yang dipropagandakan oleh kelompok-kelompok teroris dan melindungi generasi muda agar tidak terpapar propaganda mereka.

Majelis Hukama al-Muslimin juga mengapresiasi peran besar yang dimainkan oleh al-Azhar melalui Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme atas kegigihannya dalam memerangi pandangan-pandangan ekstrem yang dipromosikan oleh kelompok-kelompok terorisme dan diputarbalikkan dengan beberapa teks agama.

“Hal ini ditanggapi oleh ulama-ulama al-Azhar dengan menyebarkan ajaran agama yang benar dan memperbaiki pemahaman yang keliru,” imbuh Majelis Hukama al-Muslimin.

Hari Peringatan Internasional Mengenang dan Menghormati Korban Terorisme 2023

Tema yang diangkat dalam Hari Peringatan Internasional Mengenang dan Menghormati Korban Terorisme 2023 adalah Legacy: Finding Hope and Building a Peaceful Future (Warisan: Menemukan Harapan dan Membangun Masa Depan yang Damai).

Dalam peringatan ke-6 pada tahun ini, PBB memberikan penghormatan kepada seluruh orang yang hilang atau terluka oleh serangan terorisme dan juga kepada para penyintas terorisme yang berjuang untuk membawa perubahan melalui pengalaman mereka.

Badan Nasional Penanggulan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) juga mengajak seluruh stake holder untuk mendampingi para penyintas terorisme supaya mereka bisa menjadi mercusuar harapan dan perdamaian.

“Kepada rekan–rekan pemangku kepentingan, saya juga mendorong kita semua untuk terus menjadi pendamping yang membangun bagi para korban dan penyintas dari aksi–aksi terorisme, supaya mereka dapat terus menjadi mercusuar harapan untuk hidup yang lebih baik bagi sesamanya dan bagi perdamaian di Indonesia maupun di seluruh dunia,” ujar Sekretaris Utama BNPT Bangbang Surono pada peringatan Hari Internasional Mengenang dan Menghormati Korban Terorisme Tahun 2023 yang digelar di Jakarta pada Senin (21/8).

Mengutip laman BNPT, kegiatan peringatan tersebut antara lain dihadiri oleh Febby Firmansyah dan Dwieky Siti Rhomdoni, dua orang yang menjadi korban terorisme di Indonesia.

Febby memberikan apresiasinya kepada negara karena hadir dan memberikan perhatian kepada para korban terorisme.

“Kita ingin damai dan sejahtera. Mari kita semua agar selalu bergandeng tangan merapatkan barisan, melawan kekerasan dan memulihkan luka korban,” kata Dwieky.

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.