Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Fatwa

Darul Ifta: Cinta Tanah Air Tidak Bertentangan Dengan Islam

Avatar photo
22
×

Darul Ifta: Cinta Tanah Air Tidak Bertentangan Dengan Islam

Share this article

Darul Ifta Mesir mengatakan bahwa tanah air bukan sekadar bentangan tanah. Tanah air adalah gambaran tentang bangsa dengan denyut sejarah, budaya dan peradabannya.

Darul Ifta memaknai tanah air sebagai wujud kemenangan manusia atas bumi yang dipijak. Dengan kedaulatan itu, mereka menciptakan kawasan regional, kedudukan politik dan pengaruh ideologi dan peradaban.

“Tanah air melambangkan ingatan tentang perjuangan putra-putri bangsa dalam skala nasional,” demikian pernyataan lembaga fatwa Mesir itu seperti dikutip harian Almasryalyoum Selasa (21/7).

Darul Ifta menyatakan bahwa cinta tanah air merupakan bukti kesempurnaan seorang manusia. Adapun dalilnya adalah doa Rasulullah SAW ketika beliau pergi dari kampung halamannya Makkah,

اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ

Ya Allah jadikanlah aku mencintai Madinah seperti aku mencintai Makkah atau lebih besar daripada itu.

Kecintaan Nabi Muhammad SAW kepada tanah airnya (Makkah) tiada lain karena besarnya kerinduan beliau padanya.

Ad-Dinawari meriwayatkan dari Al-Ashma’i bahwa dia berkata, “Apabila engkau ingin mengetahui karakter seorang laki-laki, maka lihatlah bagaimana kecintaan dia kepada tanah airnya.”

Islam Anjurkan Cinta Tanah Air

Darul Ifta menyampaikan bahwa nikmat berupa tanah air termasuk salah satu nikmat terbesar dari Allah sesudah nikmat iman.

“Tanah air adalah benteng pertahanan agama sekaligus tempat seseorang dilahirkan, hidup dan berlindung yang aman.” papar lembaga fatwa itu.

Islam mendorong setiap orang mencintai tanah air dan negerinya. Bukti terbaik dari ajaran cinta tanah air itu adalah kata-kata pamitan yang Nabi sampaikan kepada Makkah sebelum hijrah ke Madinah,

مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلَدٍ، وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلاَ أَنَّ قَوْمِى أَخْرَجُونِى مِنْكِ مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ

“Tiada negeri yang lebih indah dan lebih kucintai daripada engkau. Seandainya kaumku tidak mengusirku, niscaya aku tidak akan pernah bertempat tinggal di selainmu (Makkah).” (HR. At-Tirmidzi)

Beragama dan Nasionalisme Tidak Bertentangan

Mufti Mesir Dr. Syauqi Allam mengatakan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari iman. “Cinta tanah air jangan dipisahkan atau dipertentangkan dengan agama Islam.” kata beliau.

Lebih lanjut, Dr. Syauqi menjelaskan bahwa gagasan tanah air merupakan salah satu bagian dari praktik beragama Islam.

Keluarga Berperan Menanamkan Cinta Tanah Air

Aminul fatwa Dr. Khalid Imran mengatakan bahwa orang tua memegang peranan penting dalam menumbuhkan nilai-nilai Al-Qur’an dan sunnah dalam diri anak-anak mereka.

Para orang tua juga berperan dalam menanamkan rasa cinta tanah air kepada anak-anak mereka. “Kesetian kepada tanah air harus ditanamkan.” ujar asisten mufti di Darul Ifta Mesir itu.

Kontributor

  • Abdul Majid

    Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka. Penulis dapat dihubungi di IG: @amajid13.