Masalah ini
secara khusus dibahas dan diulas oleh Syekh Ibnu Qayyim dalam kitabnya, Ar-Ruh:
اﻟﻤﺴﺄﻟﺔ اﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﻭﻫﻰ ﻫﻞ ﺗﺘﻼﻗﻲ ﺃﺭﻭاﺡ اﻷﺣﻴﺎء
ﻭﺃﺭﻭاﺡ اﻷﻣﻮاﺕ ﺃﻡ ﻻ
ﺷﻮاﻫﺪ ﻫﺬﻩ اﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻭﺃﺩﻟﺘﻬﺎ ﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺃﻥ ﻳﺤﺼﻴﻬﺎ
ﺇﻻ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭاﻟﺤﺲ ﻭاﻟﻮاﻗﻊ ﻣﻦ ﺃﻋﺪﻝ اﻟﺸﻬﻮﺩ ﺑﻬﺎ ﻓﺘﻠﻘﻲ ﺃﺭﻭاﺡ اﻷﺣﻴﺎء ﻭاﻷﻣﻮاﺕ ﻛﻤﺎ ﺗﻼﻗﻲ
ﺃﺭﻭاﺡ اﻷﺣﻴﺎء
Bab ketiga,
apakah arwah orang yang hidup dapat berjumpa dengan arwah orang yang sudah
wafat atau tidak? Saksi-saksi dan dalil masalah ini teramat banyak dan hanya
Allah yang tahu jumlahnya. Panca indera dan kenyataan adalah saksi yang paling
adil, arwah orang yang hidup dapat berjumpa dengan arwah orang yang sudah wafat
seperti arwahnya orang hidup bisa saling berjumpa (Ar-Ruh, 20).
Syekh Ibnu
Qayyim kemudian menyampaikan beberapa riwayat ulama salaf, baik sahabat atau tabi’in:
ﻭﻗﺎﻝ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ اﻟﻤﺴﻴﺐ اﻟﺘﻘﻲ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺳﻼﻡ
ﻭﺳﻠﻤﺎﻥ اﻟﻔﺎﺭﺳﻲ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻟﻵﺧﺮ ﺃﻥ ﻣﺖ ﻗﺒﻠﻰ ﻓﺎﻟﻘﻨﻲ ﻓﺎﺧﺒﺮﻧﻲ ﻣﺎ ﻟﻘﻴﺖ ﻣﻦ ﺭﺑﻚ ﻭﺇﻥ ﺃﻧﺎ
ﻣﺖ ﻗﺒﻠﻚ ﻟﻘﻴﺘﻚ ﻓﺄﺧﺒﺮﺗﻚ ﻓﻘﺎﻝ اﻵﺧﺮ ﻭﻫﻞ ﺗﻠﺘﻘﻲ اﻷﻣﻮاﺕ ﻭاﻷﺣﻴﺎء ﻗﺎﻝ ﻧﻌﻢ ﺃﺭﻭاﺣﻬﻢ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ
ﺗﺬﻫﺐ ﺣﻴﺚ ﺗﺸﺎء ﻗﺎﻝ ﻓﻤﺎﺕ ﻓﻼﻥ ﻓﻠﻘﻴﻪ ﻓﻲ اﻟﻤﻨﺎﻡ
Sa’id bin
musayyab berkata bahwa Abdullah bin Salam berjumpa dengan Salman Al-Farisi . Salah
satu mereka berkata, “Jika kau wafat dulu maka temui aku dan kabari aku apa
yang kau temukan dari Tuhanmu. Jika aku mati dulu maka akan kutemui kamu.”
Salah
satunya bertanya apakah ruh orang yang sudah wafat dapat berjumpa dengan ruh
orang yang hidup? Dia menjawab, “Ya, arwah mereka di surga, dapat pergi kemana
saja yang diinginkan.” Setelah meninggal, ia berjumpa dengannya dalam mimpi
(Ar-Ruh, 22).
ﻭﻟﻤﺎ ﺣﻀﺮﺕ ﺷﺮﻳﺢ ﺑﻦ ﻋﺎﺑﺪ اﻟﺜﻤﺎﻟﻰ اﻟﻮﻓﺎﺓ ﺩﺧﻞ
ﻋﻠﻴﻪ ﻏﻀﻴﻒ ﺑﻦ اﻟﺤﺎﺭﺙ ﻭﻫﻮ ﻳﺠﻮﺩ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺃﺑﺎ اﻟﺤﺠﺎﺝ ﺇﻥ ﻗﺪﺭﺕ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺗﺄﺗﻴﻨﺎ ﺑﻌﺪ
اﻟﻤﻮﺕ ﻓﺘﺨﺒﺮﻧﺎ ﺑﻤﺎ ﺗﺮﻯ ﻓﺎﻓﻌﻞ … ﻓﻤﻜﺚ ﺯﻣﺎﻧﺎ ﻻ ﻳﺮاﻩ ﺛﻢ ﺭﺁﻩ ﻓﻲ ﻣﻨﺎﻣﻪ
Ketika
Syuraih bin Abid Ats-Tsumali akan wafat, ia didatangi oleh Ghudaif bin Harits, ia
merasa kasihan. Ia berkata, “Wahai Abu Hajjaj, jika kamu mampu mendatangi
kepada kami setelah kau wafat dan mengabarkan apa yang kau lihat maka
lakukanlah.” Dalam waktu lama ia tidak melihatnya lalu ia melihatnya dalam
mimpi (Ar-Ruh, 22.)
Mengapa ruh
bisa datang kepada ruh orang yang hidup? Sebab ruh memang bisa.
ﻗﺎﻝ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﺣﻤﻪ اﻟﻠﻪ ﺃﻧﻪ ﺑﻠﻐﻨﺎ ﺃﻥ اﻷﺭﻭاﺡ ﺗﺴﺮﺡ
ﺣﻴﺚ ﺷﺎءﺕ
Malik
berkata, “Telah sampai kepada kami bahwa arwah bisa keluar kemanapun ia
menginginkan.” (Ar-Ruh, 92)
Keterangan
foto: Makam Syekh Burhanuddin, Ulakan Sumatera Barat, Penyebar Islam dan
Tarekat Syathariyah.